"Hah!!!"
Sakura terbangun dengan dibanjiri keringat dingin. Mimpi buruk itu lagi-lagi menghampirinya. Menghela napas, ia memilih segera bangun karena ia harus berangkat ke sekolah.
Seusai semuanya, ia bergegas turun untuk sarapan, lantas berangkat ke sekolah diantar butler.
"Nona Muda, hari ini libur kelas dance. Master membatasi nya seminggu tiga kali, apa anda ingin pergi ke suatu tempat?" tawar Butler. Ia sengaja, bagaimanapun kasihan jika Sakura terus menerus diam di rumah. Dia masih muda, jadi wajar untuk bebas main di luar rumah.
"Hm, akan kupikirkan. Nanti aku akan memberitahumu." jawab Sakura seraya merenung. Butler mengangguk menurut.
🌸🌸
Hari berjalan seperti biasanya, membosankan.
Gaara menidurkan kepala nya di pangkuan Sakura dengan wajah di tutupi buku komik yang selalu dibawa nya. Awalnya Sakura gugup, tapi akhirnya ia bisa santai.
"Ah, bosan. Sore nanti mau jalan-jalan?" tawar Gaara seraya menurunkan komik nya, hingga hanya menutupi setengah wajah tampan nya saja. Sakura tanpa pikir panjang mengangguk menurut.
"Ayo ayo ayo!" jawab nya antusias. Secara tak disadari nya, membuat remaja bersurai merah itu menahan senyum nya. Sakura nampak riang sekali. Senyum nya terus terpasang dan matanya berbinar.
"Jangan terlalu kelelahan. Bila kau merasa tak nyaman atau sesuatu, langsung beri tahu aku." tambah nya tegas. "Aye aye Kapten!!!" seru Sakura seraya memasang pose hormat. Membuat Gaara terpaksa menutupi seluruh wajah nya kembali menggunakan komik nya.
Wajah nya terasa panas. Ah, Sakura terlalu lucu dan manis.
Sakura sendiri terkekeh geli atas tingkah nya. Bagi Sakura, Gaara mungkin menghela napas seraya memutar bola matanya malas karena Sakura jarang sekali mematuhi nya.
Tangan halus Sakura dengan lembut menyapu surai merah Gaara. Memainkan dan mengelus nya perlahan. Ah, ia tak bisa menghilangkan kebiasaan nya ini. Jika tidak ada Sasori, ia kadang memainkan rambut nya sendiri agar ia bisa terlelap.
Sedangkan Gaara...
Ia tertegun. Kali ini ia yakin telinga nya memerah karena terasa panas sekali. Namun, yang paling penting bukan itu...
Ia.. merasa jantung nya berdebar keras. Dan tubuh nya sejenak terasa kaku, sebelum sesaat kemudian rileks. Secara perlahan, ia menutup matanya, menikmati belaian Sakura di kepala nya dan mulai tertidur.
🌸🌸
Hari sudah menjelang sore.
Suasana di mobil itu sangat canggung.
Sai mengemudi sebaik mungkin. Berusaha acuh tak acuh walau sulit.
Mereka baru saja selesai mengikuti proses study tour dan mengelilingi serta mengetahui sejarah kota-kota di Suna. Dan baru sekarang mereka di perbolehkan kembali ke villa oleh para guru.
Semenjak kemarin malam, Naruto dan Sasuke nampak bermusuhan. Entah mengapa. Karena itu terbawa sampai sekarang. Bahkan membuat pekerjaan kelompok tadi kesulitan karena harus bekerja sama. Karena mereka berlima kan satu kelompok.
Posisi saat ini, Sasuke duduk di jok, disamping Sai dan Naruto tepat dibelakang samping. Shikamaru sengaja duduk dibelakang Sasuke agar keduanya memiliki sedikit jarak.
Mobil berhenti begitu lampu merah muncul. Disaat itulah, suasana semakin mencekam. Supaya tidak merasa kikuk, Shikamaru membuka kaca mobil disamping nya untuk menghirup udara luar. Karena ya, tidak terlalu macet dan polusinya tidak terlalu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...