"Kenapa?"
Sakura tertawa hambar seraya mengusap tengkuk nya. "Entahlah, aku merasa sesuatu yang buruk akan terjad." jawab Sakura. Damian menatapnya serius.
"Katakan saja!" perintah nya. Sakura mengangguk pelan. "Huft, entahlah perasaan ku sedikit tak nyaman." jawab nya setelah ragu beberapa saat. "Ah hanya perasaanku saja... sekarang, ini..." ucap nya segera mengusir perasaan tak nyaman itu. Dan menyerahkan barang yang dipilih nya.
Ia dan Damian kembali sibuk berbelanja. Karena Damian tak akan membuat Sakura kelelahan dan tak akan membawa nya refreshing terlalu malam, begitu selesai, ia mengajak Sakura makan malam dulu.
"Aduh, sebentar. Aku ingin ke toilet. Kakak duluan saja, aku akan menyusul!" kata Sakura dengan ekspresi menahan. "Kau yakin? Aku akan menunggumu!" jawab Damian tak yakin.
"Sangat! Pesankan saja. Kau kan tahu favorit ku. Ugh, aku sudah tak tahan!"
Setelah mengatakan itu, ia menyerahkan kantong-kantong yang dibawa nya pada Damian, kemudian segera melesat pergi dari sana. Damian sendiri hanya bisa menghela napas sebelum pergi, menuruti instruksi Sakura.
🌸🌸
"Ah, akhirnya..."
Sakura menghela napas lega begitu selesai dengan urusan nya. Namun begitu ia keluar, ia terdiam...
'Bagaimana... mereka bisa ada disini?'
Keringat dingin tanpa sadar muncul dari dahi nya melihat para gadis itu, muncul. Di tempat seperti ini dengan mereka... membuat Sakura ingat saat-saat terburuk itu.
"Sakura-chan."
Hinata menyapa segan. Sedangkan sisanya memperhatikan Sakura.
Namun berbeda dengan Sakura. Ia benar-benar takut. Apalagi tidak ada perempuan lain yang masuk ke toilet itu. Hanya ada mereka.
Ternyata firasat buruk nya itu, ini...
Tepat sekali!
"Ha- hai." sapa Sakura kaku. Tanpa disadari nya, kedua tangan di sisi tubuh nya mengepal dan gemetar serta berkeringat dingin. Untuk menyembunyikan nya, ia sengaja melangkah mendekat dengan tujuan mencuci tangan nya di wastafel.
Suasana nya sangat hening dan canggung. Sakura mempercepat dirinya dengan postur santai.
"Kalau begitu, aku permisi."
Ia harus segera menghampiri Damian dan mengajaknya pulang segera!
Sayang, ekspektasi tak akan sesuai dengan realita. Begitu ia keluar dari toilet wanita, ia melihat sekelompok itu.
Sasuke dan yang lainnya. Mereka nampak terkejut melihatnya. Dan Sasuke nampak dipegangi Naruto dan Sai. Sakura meneguk ludah nya susah payah. Ada apa ini? Bagaimana bisa?!
Sementara Shikamaru hanya bisa mendesah pasrah.
Sasuke memaksa meminta kembali. Jelas mereka tak akan menurut. Namun, ia mengatakan ia tak akan mengikuti gadis itu! Awalnya mereka tidak percaya, namun mereka lagi-lagi berhasil dikelabui Uchiha bungsu itu! Dan inilah yang terjadi!
"Ha- hai..." sapa Sakura sekuat tenaga. Tidak, ia harus segera pergi. Kalau tidak, serangan panik nya akan menyerang nya. Terbukti dengan tak berani nya ia mengambil langkah kabur.
'Ayolah, tegakkan punggung mu dan angkat dagu mu. Tersenyum dan permisi dengan sopan!'
Walau batinnya menjerit seperti itu, Sakura hanya bisa diam mematung dengan dahi dibanjiri keringat dingin, tangan nya mengepal dan gemetar. Sial, dia benci disaat lemah seperti ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...