"Apa?"
Atmosfer terasa sangat dingin dan tajam. Serta sangat menekan. Mereka melihat Gaara dan Sasuke saling melemparkan tatapan tajam nan menusuk. Entah ada apa Sasuke tiba-tiba begitu...
"Hei hei... kalian... sudahlah." kata Naruto menengahi. Namun, malah ia mendapat sorotan dua pasang tatapan tajam itu. Membuatnya merinding seketika. Dan ia benar-benar tak dapat mengatakan lebih jauh.
"Jika begitu... kami akan ikut."
Eh?
Shikamaru menguap malas. Bagaimanapun, ia mengerti dan tahu situasi memanas dan tak bersahabat diantara keduanya. Tak akan membiarkan mereka berdua saja. Jadi, lebih baik mereka pergi bersama.
Setelah beberapa konfrontasi, akhirnya... mereka pun pergi bersama dipimpin Rei. Karena dia lah yang tahu dimana mereka berada.
Namun....
Begitu mereka sampai, mereka dibuat tercengang dengan pemadangan di depan mereka. Disana mereka lihat Sakura menenggelamkan kepala nya di bahu pria itu!!!
Sepertinya... menangis.
Ada apa sebenarnya?
Sementara itu, Sakura sendiri merasa kelelahan karena terlalu lama menangis. Ia secara perlahan duduk tegak. Namun ia menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangan nya. Merasa malu, jelas saja.
"Maaf dan terimakasih!"
Kabuto menghela napas dan tersenyum tipis. Ia beranjak dan kembali duduk di depan Sakura. Sakura sendiri menunduk. Menyembunyikan wajah nya.
Ia mengambil sling bag nya dan mengambil tisu. Berusaha menghapus sisa-sisa tangisan nya. Namun mata nya masih terlihat bengkak. Kabuto memperhatikan.
"Apa kamu selalu seperti ini?" tanya Kabuto mulai fokus kembali dengan Sakura dan file dokumen ditangan nya. "Terkadang." jawab Sakura seraya mengelap sisa air mata nya.
"Jadwal mu tidak pernah terlewat, kan?"
Sakura megangguk. Ia mengeluarkan botol kecil dari sling bag nya. Semua yang mengintip nampak terheran dan ingin tahu. Obat apa itu? Namun tidak terlihat jelas karena jarak yang cukup jauh.
Kabuto mengambil botol kecil itu dan memeriksa nya. Kemudian menghela napas. Ini dosis yang tinggi. Menandakan progres gadis itu menurun. Ia sudah tahu, namun memastikan kembali. Dan memang wajar. Sakura terlalu menahan semuanya.
Ia menaruh botol kecil itu pada Sakura dan Sakura mengambil nya. Hanya saja sebelum memasukkan nya kembali, ia mengambil butiran itu dan menelan nya langsung. Jelas mengejutkan mereka yang mengintip.
Apa... yang sebenarnya terjadi?
"Apa itu membuatmu tenang?" tanya Kabuto sengaja. Sakura mengangguk. Kabuto lagi-lagi menghela napas dan mencorat-coret file nya. Ia memijit dahi nya pelan. Ini... benar-benar melebihi dugaan nya. Ia harus segera memberitahu Sasori.
Sakura mengulurkan tangan nya. Meminta file itu. Ia ingin mengetahuinya. Kabuto memberinya. Bagaimanapun, Sakura berhak mengetahuinya. Ia membolak-balik lembaran yang sudah banyak coretan, tebih tepatnya catatan medis nya.
"Aah, buruk."
Sakura tenang sekali. Ia menaruh file dokumen itu dan memilih beranjak berdiri. Mengusap tengkuknya dan menghela napas. Dia menumpu satu tangan di meja dan menatap Kabuto serius.
"Jangan laporkan pada Kakak ku."
Apa?!
Seolah mengetahui keheranan Kabuto, Sakura tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...