26

824 103 31
                                    

Menjelang malam...

Entah memang kebetulan atau disengaja...

Sakura pulang bertepatan dengan Sasuke dkk pulang. Apalagi mereka bersama-sama mengantri untuk berfoto terlebih dahulu..

"Hey, kau..."

Anak buah Sakura yang berpenampilan seksi memanggil Ino yang baru saja selesai berfoto. Ino terkejut dan menunjuk dirinya sendiri.

"Cepat kemari!" kata nya semakin tak sabar. Ino terpaksa menghampiri. "Foto kami bertiga. Cepat. Harus bagus, ya!" perintah Hannie tanpa ragu. Ino nampak tak percaya. Apa-apaan dia berani memerintahnya?!

"Nona, maaf atas ketidaksopanan nya. Hannie, sudah kubilang jangan begitu!" kata Sakura menengahi. Jelas membuat Ino meleleh dan Hannie semakin kesal. Kenapa Master nya selalu saja bersikap rendah hati. Apalagi pada mereka?!

"Tapi, aku ingin kita bertiga berfoto! Sebagai kenang-kenangan!" rengek Hannie. Sakura tersenyum. Ia tahu Hannie pasti sedih. Apalagi... kenang-kenangan? Well, tak ada salahnya. Namun, ia pikir, dengan kenang-kenangan justru akan membuat orang tersebut sedih karena ingatan masa lalu... bukan? Seperti dia.

"Ah, tak apa. Aku akan memfotokan. Ayo!" kata Ino cepat. Ia merasa pemuda itu sangat sopan dan tak ada salahnya berbuat baik bukan? Jelas sikap Ino yang seperti itu membuat teman-teman nya tercengang.

Bagaimanapun, Ino itu bagaikan seorang Putri. Ia selalu memerintah dan benci jika ada seseorang yang meminta nya melakukan sesuatu. Tapi, sekarang?

"Ah, terimakasih, Nona. Kalau begitu, maaf merepotkan mu!" kata Sakura halus dan sopan. Ino mengangguk dengan pipi memerah. Hannie cemberut dan segera menyerahkan ponsel nya kemudian menarik Sakura untuk berfoto.

Pose pertama adalah Sakura berada di tengah dengan Hannie dan Aiden di kedua sisi nya. Sakura merangkul keduanya dan jemari nya nampak mengacak rambut mereka. Hannie nampak protes namun bahagia. Aiden bahkan ikut tersenyum lebar seperti Sakura.

Pose kedua, mereka bergaya swag. Benar-benar cocok dengan mereka. Lalu pose ketiga, Hannie berada di tengah. Dia memeluk lengan Sakura yang berpose santai, sementara Aiden menaruh tangan nya di bahu mulus Hannie dengan santai. Mereka tersenyum.

Ini... sangat menakjubkan. Ino bahkan sampai meneguk ludah disetiap ia memfoto mereka.

"Terimakasih banyak, Nona!" kata Sakura sopan. Membuat Ino semakin terpesona. "Ano... apa boleh aku..." pinta Ino malu-malu. Ia tak berani menatap Sakura. Ia hanya mampu melirik teman-teman nya yang memandanginya tak percaya.

"Berfoto dengan ku? Boleh!" tebak Sakura tepat sasaran. Membuat Ino terpekik bahagia. Segera, ia menyuruh Tenten memfoto nya dengan Sakura.

Ia tanpa ragu mulai berpose banyak. Sakura sendiri hanya bisa pasrah bukan? Setelah usai berfoto dengan Ino, Sakura segera memimpin anak buah nya untuk bergegas pergi. Sebelumnya, ia sempat bertemu tatap dengan Gaara yang terus memandanginya.

'Ugh... apa aku... ketahuan? Ah, tidak! Dia nampak biasa!' batin Sakura tercengang. Ia buru-buru pergi dari sana.

Sementara itu...

Gaara menatap dalam dengan dahi mengernyit.

"Kenapa... dia sangat mirip?"

🌸🌸

Begitu Sakura dan kedua anak buah nya keluar dan menuju parkiran, mereka dihadang sekelompok orang berpakaian serba hitam. Segera, mereka memasang posisi waspada.

"Yang mana yang bernama Sakura?"

Mereka tertegun karena terkejut.

"Kami tak berniat untuk berkelahi. Hanya ingin membawa yang bernama Sakura." lanjut nya dingin. Sakura mengernyitkan alisnya, kemudian mengerti.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang