Sakura tidak menyangka bahwa Madara akan mengatakan hal kejam seperti itu. Padahal itu putra nya sendiri.
Antara marah dan sakit bercampur, Sakura ingin sekali membunuh nya saat ini juga, namun disaat yang sama, ia tak sanggup, dengan keadaan lemah nya saat ini.
"Lihat.. Sakura... dia iblis. Kamu harus membunuh nya. Taka ada ditangan nya!"
"Bagaimana..." bisik Sakura lirih.
"Lakukan sendiri. Karena kamu sudah memutuskan untuk mati, aku tidak mau membantumu!"
Suara itu pun menghilang. Sakura terkekeh lirih. Ia berusaha menguatkan dirinya. Di belakang Madara, ada katana disana. Sepertinya... Madara berjaga-jaga jika dirinya melawan.
Karena begitu...
Sraaaat
Sakura dengan susah payah bergerak cepat untuk mengambil katana dan bergerak menuju Madara.
"Bahkan disaat kamu tidak berdaya, kamu masih memikirkan untuk melawan ku dan menyelamatkan anak ini?!"
Sakura tak menjawab dan memilih segera menyerang. Bagaimanapun, ia harus menyelamatkan baby Taka, membunuh Madara adalah urusan kedua nya.
Setelah beberapa saat, akhirnya ia mendapat celah!
Srattt
Buaakkk
Sakura merebut paksa baby Taka dan memukul mundur Madara.
Tangisan baby Taka mereda saat Sakura menggendong nya.
"Shh, tenang.. Mom ada disini, oke?"
"Ung!!!"
"Anak pintar!"
Sakura membalut baby Taka dengan mantel hangat milik nya. Bagaimanapun, ruangan ini dingin sekali. Apalagi udara dingin dari jendela yang super besar itu, terbuka dan masuk ke dalam sana.
Sakura mengambil katana nya, tak membiarkan sedetik pun lewat, untuk membunuh Madara.
"Kamu harus mati! Karena kamu, orang tua ku mati! Dan karena kamu, Tama mati! Kali ini, tak akan kubiarkan kamu hidup, brengsek. Demi keselamatan orang di sekitar ku!" bisik Sakura tajam.
Keduanya mulai berkelahi. Madara merasa efek racun dari gadis itu, kembali muncul. Namun, ia memaksakan dirinya. Sedikit lagi. Jika ia berhasil menangkap gadis ini, ia tak akan membiarkan nya pergi sedetik pun!
"Ugh, sial!" Sakura mencengkram pakaian di bagian dada nya kasar. Kali ini, sakit nya menyebar. Kesadaran nya berada di ambang batas. Ia... tak kuat lagi.
Melihat serangan Sakura yang melemah dan tidak seefektif sebelumnya, Madara mengambil kesempatan untuk membunuh bayi mungil yang Sakura lindungi itu.
Sakura melotot terkejut saat melihat Madara mengeluarkan pisau kecil, namun tajam dan beracun, kearah bayi itu. Sakura menarik napas dalam-dalam dan berlari secepat mungkin.
"Brengsek!"
Srattt
Stabbb
Stabbb
Tepat sekali...
Sakura berhasil memblokir serangan pisau mematikan itu. Namun, sebagai ganti nya, ia yang ditusuk dan itu... tertancap pas di ulu hati nya.
"Kamu-"
Kata-kata Madara tertahan, saat katana yang dipegangi Sakura, menusuk perut nya dalam. Tentu saja itu sangat menyakitkan.
"Oeeeeee!!!!"
Baby Taka menangis kencang. Sakura tersenyum tipis, dengan lelehan darah merah yang pekat, keluar dari mulut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...