Heartbeat
Aku mencintaimu kau juga, tidak usah pedulikan ucapan orang lain. Ini adalah hubungan kita, kita yang menjalani lalu untuk apa peduli pada mereka.
•••
"Oppa!"Lalisa mengerucutkan bibirnya kesal, sejak tadi Jungkook terlihat tidak bersemangat. Ya, itu membuat Lalisa kesal.
"Oppa tidak suka, ya belanja denganku? Kenapa malu karena mempunyai istri sepertiku?"
"Ah.., iya sepertinya memang seperti itu."
Jeon Jungkook menggelengkan kepalanya, ia yang salah? Atau istrinya itu yang terlalu baper? Menghela napas panjang, lalu kembali berjalan mengikuti Lalisa yang berjalan cepat. Langkahnya terhenti saat Lalisa tiba-tiba menghentikan langkahnya di depan toko mainan.
Peka, bahwa sang istri tengah merindukan sang anak membuat Jungkook berjalan mendekat pada Lalisa, tersenyum manis lalu menggandeng tangan istrinya itu.
"Maafkan aku."
"Aku menikah denganmu karena aku mencintaimu, jika kita mempunyai anak itu adalah hadiah. Tanpa seorang anak pun aku akan tetap mencintaimu." Pria itu tersenyum manis, sebuah ciuman lembut juga mendarat di kening Lalisa.
Sekitar dua jam Lalisa dan Jungkook menghabiskan waktunya bebelanja guna menyiapkan liburan mereka ke Belanda, Jungkook sangat senang karena istrinya sangat antusias. Memang sudah lama sekali mereka tidak menghabiskan waktu berlibur.
"Kau senang?"
Lalisa mengangguk dengan senyum lebar, tangannya saat ini tengah sibuk membantu suaminya untuk berganti baju. Ekor mata Lalisa menangkap senyum kode saat dirinya berhasil melucuti baju sang suami.
"Aku sedang datang bulan."
Wanita itu beranjak berjalan menuju ke almari untuk mengambil baju ganti Jungkook.
"Kapan?"
"Tadi pagi."
Lalisa menahan tawanya saat melihat wajah cemberut sang suami. Sebenarnya ia berbohong, ia hanya ingin melihat wajah Jungkook kesal. Lalisa yakin suaminya itu tidak akan menyerah begitu saja, apalagi jika Jungkook sangat menginginkan pria itu tidak akan peduli di mana dan bagaimana situasi mereka.
Lalisa menghela napasnya, wanita itu menutup matanya saat merasakan seseorang memeluk erat dari belakang, mencium lehernya hingga membuat dirinya membalikan badan.
"Tidak sekarang, suamiku."
Wanita itu beranjak dari duduknya, mendorong sang suami lalu berjalan untuk tidur.
"Kau bohong, kan?"
"Jika kau datang bulan pasti kau akan mengeluh seharian ini, tapi kau terlihat baik-baik saja."
Tidak menyerah Jungkook tetap bersikeras merayu sang istri. Pria itu membuka selimut yang sudah menutupi tubuh Lalisa, tangannya menelusup ke dalam baju sang istri. Alhasil yang didaptnya adalah sebuah tendangan keras yang membuatnya hampir jatuh ke lantai.
"Ada apa sih denganmu?"
"Akhir-akhir ini kau selalu menolak, kau ingin aku melakukan dengan wanita lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat✔
FanfictionDetak jantungku terus berdetak kencang saat bersamamu. Memiliki istri seperti Lalisa adalah hadiah terbaik bagi Jungkook. Sering kali Lalisa meminta bercerai darinya, namun sekalipun Jungkook tidak ingin mendengarnya. Ia mencintai Lalisa tidak pedu...