Heartbeat
Akhir dari kisahku yang rumit, aku kembali jatuh cinta padanya. Detak jantungku selalu berdetak kencang hanya karena mendengar namanya.
Kita sudah bersama sangat lama, aku pikir mengakhiri hubunganku dengannya akan menjadi pilihanku, ternyata salah.Aku tidak bisa melepasnya, sekalipun dia selalu membuat kesalahan. Aku tidak bisa, rasa ini terlalu dalam hidupku sudah bergantung padanya hingga aku memilih untuk tetap bersamanya.
Mari hidup bersama hingga akhir skenario kita ~ Lalisa Jeon
||
Dulu aku berpikir bahwa sesuatu yang sudah rusak tidak bisa diperbaiki, aku pikir bodoh untuk kembali mencoba sesuatu yang sudah pernah menyakiti.
Namun, setelah bersamanya kembali dan memulai hubungan yang pernah hancur ini, aku sekarang percaya bahwa gelas yang sudah pecah bisa lebih indah dari semula, tergantung bagaimana pemiliknya memperbaikinya ~ Roseanne Jung
Enjoy Last Part....
•••
"I'm pregnant."
Senyum Jungkook mengembang mendengarnya, pria itu mendekat pada istrinya, kembali memeluk Lalisa yang sudah mulai tersenyum. Kali ini sebuah pelukan kebahagiaan, pelukan seorang sepasang insan yang mendapatkan penantian panjangnya.
Lalisa memejamkan matanya saat sang suami mencium keningnya.
Lalu, tampak Jungkook yang kini tengah memegang perutnya."Kau tahu, kebodohan kita selama ini apa?"
Jungkook mendongakkan kepalanya menatap sang istri. "Rahimku belum diangkat, hanya digeser."
"Bernakah? Ah, tapi kenapa baru sekarang kau hamil? Padahal kita sering melakukan hal itu, dan pantas saja kau kadang masih mendapat tamu."
Lalisa tersenyum mengangguk, entahlah kenapa ia tiba-tiba bisa membuat rasa sakitnya hilang hanya karena melihat suaminya tersenyum.
"Bagaimana jika kita merayakannya?" Jennie berusul.
Jungkook mengangguk setuju. "Besok malam datang lah ke hotelku, aku akan mentraktir kalian semua."
Setelah itu Jungkook membawa Lalisa pulang, sejak dalam perjalanan pria itu terus menatap sang istri, tangannya menggegam erat tangan Lalisa, seolah takut akan kehilangan Lalisa. Tentu saja hal itu membuat Lalisa tertawa, Jungkook terlihat posesif.
"Aku tidak akan pergi berhenti menatapku seperti itu."
Jeon Jungkook menggelengkan kepalanya, tangannya kini beralih menyentuh lembut wajah Lalisa. "Aku tidak ingin kau marah lagi, aku membenci situasi seperti itu."
"Ini yang terakhir, jika kau kembali mengulangi aku benar-benar akan menghilang dari pandanganmu."
Belum Lalisa menutup matanya, wanita itu langsung tersenyum saat suaminya mencium bibirnya. Lalisa mendesah pelan saat tangan Jungkook masuk ke dalam bajunya, menyentuh lembut perutnya, sedangkan bibir keduanya tengah bermain. Setelah itu keduanya saling tertawa membicarakan sesuatu yang membuat mereka bahagia. Lalisa tidak ingin membahas perihal Alice, karena hanya akan membuat dirinya terluka saja, begitupun dengan Jungkook yang tidak ingin bertanya tentang Lalisa yang menghilang beberapa hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/214526303-288-k357071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat✔
Fiksi PenggemarDetak jantungku terus berdetak kencang saat bersamamu. Memiliki istri seperti Lalisa adalah hadiah terbaik bagi Jungkook. Sering kali Lalisa meminta bercerai darinya, namun sekalipun Jungkook tidak ingin mendengarnya. Ia mencintai Lalisa tidak pedu...