||44. Memory°

1.8K 189 31
                                    

Heartbeat

Masa lalu memang selalu menjadi topik yang tepat untuk menghacurkan hubungan kita.

•••

Kang Seulgi menghentikan langkahnya saat Jung Jaewon sejak tadi terus mengikuti dirinya. Wanita itu menghentikan mobil mewahnya berawarna ungu itu dengan kisaran harga fantasis. Lalu pintunya membuka sendiri, Seulgi berdiri seperti biasanya menatap lurus dan tersenyum anggun.

"Naik saja bersamaku, kau tidak perlu repot-repot membututiku seperti itu."

Jung Jaewon membalas senyum itu, mendekat pada Seulgi dan berjalan menuju kursi pengemudi mobil Seulgi, meninggalkan mobilnya begitu saja.

"Mau kemana? Aku antar."

"Hotel."

Jaewon seketika mengerem mobil itu mendadak, ekor matanya menyipit tajam pada Seulgi yang masih terlihat santai. Melihat reakai Jaewon yang terkejut seperti itu tentu saja membuat Seulgi langsung tertawa.

"Kenapa? Kau tidak pernah pergi ke hotel dengan wanita?"

"Kau sering melakukannya?" tanya Jaewon penasaran.

Seulgi mengangguk polos, setelah itu ia tersenyum anggun dengan kedua manik yang menatap lurus ke depan.

"Aku pikir kau wanita baik-baik, tapi ternyata kau sering bermalam dengan pria selain Jaehyun."

Kang Seulgi menoleh pada ucapan Jaewon, kerutan pada keningnya membentuk. Lalu sebuah tawa memecah keheningan membuat pria yang berada di kursi pengemudi juga mengerutkan keningnya.

"Aku memang sering pergi ke hotel, tapi bukan seperti yang kau maksud. Aku ke sana untuk mengurus hotel keluargaku."

Setelah itu Jaewon tertawa kecil mendengar penjelasan itu, bodoh ia lupa keluarga Kang memiliki hotel di mana-mana. Seulgi juga tersenyum kecil membuat Jaewon tertarik untuk mencuri pandang wanita di sebelahnya.

"Seulgi-ssi."

"Hem?"

"Kau tidak berniat untuk memulai hubungan baru? Maksudku usiamu saat ini bukan main-main, kau ingin menjadi perawan tua."

Lagi-lagi Jaewon kembali membuat Seulgi tertawa. Membalas tatapan pria itu dengan sedikit mengerucutkan bibir mungilnya. "Hei ngaca dulu sebelum menasehati, kau lebih tua dariku."

"Aku seorang public figure berbeda."

"Bilang saja kau masih mengharapkan, Rose."

"Jaewon-ssi."

"Jangan melarangku jika aku melakukan sesuatu dengan wanita yang kau cintai. Sedikit kegilaan untuk membalas rasa sakit, tidak masalah, bukan." Senyum yang tadinya terlihat manis untuk dilihat, kini Jaewon melihat Seulgi kembali menggila. Senyum dan sorot mata itu terlihat sekari rasa kebencian yang begitu dalam.

"Kau ingin melukai Rose? Maka aku akan melukaimu terlebih dahulu."

Wanita bermarga Kang itu tertawa mendengar dan melihat betapa bodohnya Jaewon yang bodoh dalam mencintai seseorang.

"Tidak masalah, asal aku bisa membalas rasa sakit hatiku ini. Aku ingin dia merasakan kehilangan seseorang yang berarti di hidupnya."

"Jika aku tahu kau akan berubah seperti ini, maka aku dulu tidak akan menyuruhmu untuk memberikan Jaehyun pada Rose."

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang