Heartbeat
Sejak dulu, kau selalu meminta maaf padaku setelah itu mengulanginya kembali.
•••
"Jungkook!"
Pria itu menghentikan langkahnya saat seseorang memanggil namanya, tersenyum kecil pada sang ibu yang berjalan menujunya.
"Eomma."
"Di mana Lalisa? Kalian bertengkar?" tanya Jihyun to the poin.
Tentu saja Jungkook langsung memutar otak mencari jawaban apa yang akan ia berikan. Baru membuka mulutnya, ibunya itu sudah menyahut seolah Jeon Jihyun sudah mengetahui semua permasalahannya. Jungkook dapat melihat ibunya yang terlihat sangat marah sekali.
"Ini sudah larut malam, bagaimana bisa kau membiarkan istrimu masih berada di luar."
"Cepat jemput dia!"
"Jungkook tidak tahu Lalisa ada di mana, Eomma." Pria itu menunduk ke bawah.
Mendengar itu membuat Jeon Jihyun tersenyum miring. Wanita itu banyak berubah memang jiwa keibuannya sekarang sedikit tertutup dengan aura ibu mertua yang dingin.
"Eomma pikir kembali ke rumah ini karena kalian, tapi jika kalian selalu bertengkar untuk apa aku di sini? Bahkan jika nenekmu tahu kalian akan berada dalam masalah, dia akan sangat marah." Wanita bermarga Jeon itu menghela napasnya terlebih dahulu setelah berkata banyak.
Sedangkan Son Seungwan yang baru datang langsung panik dan menenangkan ibunya.
"Seungwan."
"Nde, Eomma."
"Bawa Eomma ke kamar, dan ajari adikmu agar bisa bertanggung jawab."
Son Seungwan mengangguk, ekor matanya beralih pada Jungkook yang masih menunduk. Lalu setelah itu berjalan mengantar ibunya ke dalam kamar.
Jungkook benar-benar frustasi, ya kenapa akhir-akhir ini hubungan rumah tangganya menjadi kacau. Kenapa ia tidak bisa mengontrol emosinya tadi? Tidak seharusnya ia menampar Lalisa di depan banyak orang tadi, ia yakin istrinya itu pasti sangat marah padanya.
"Aku sudah menghubungi Lalisa, dia sedang berada di tempatnya Park Sooyoung."
Pria itu menoleh pada sumber suara, tampak kakaknya berdiri di belakangnya.
"Kamsahamnida, Noona."
Setelah itu ia buru-buru keluar dari rumahnya untuk menjemput istrinya itu. Beruntung ia pernah mengantar pulang Sooyoung, jadi mudah baginya untuk pergi ke sana.
Kini Jungkook sudah berdiri di depan apertemen Sooyoung, terus memencet belnya, namun sang penghuni tak kunjung membukakan pintunya. Bahkan Lalisa pun tidak membalas pesannya, Sooyoung pun ikut-ikutan.
Beralih pada seseorang yang berada di dalam apertemen. Tampak Park Sooyoung yang sejak tadi resah melihat monitor, Jungkook terus memencet belnya sudah lima belas menit yang lalu. Ponselnya juga banyak spam darinya.
"Eonni."
"Selesaikan masalah kalian, Jeon Jungkook terus memberiku pesan. Aku benar-benar tidak enak mengabaikannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat✔
FanfictionDetak jantungku terus berdetak kencang saat bersamamu. Memiliki istri seperti Lalisa adalah hadiah terbaik bagi Jungkook. Sering kali Lalisa meminta bercerai darinya, namun sekalipun Jungkook tidak ingin mendengarnya. Ia mencintai Lalisa tidak pedu...