||39. As If It's Your Last°

1.6K 190 36
                                    

Heartbeat

Aku sudah menemukanmu, kebahagiaan yang aku cari selama ini. Maka aku tidak perlu mencari cahaya lain untuk bahagia.

•••

Menghabiskan waktu tiga jam bersama seseorang dan kalian merasa itu seperti tiga menit, apa artinya kita menyukai seseorang itu? Ternyata benar, saat satu cahaya pergi maka Tuhan akan memberikan sesuatu yang lebih indah dari cahaya, seperti halnya bintang. Kang Seulgi menemukannya.

"Aku belum pernah makan sebanyak itu, sepertinya setelah ini aku harus mengurangi karbohidrat atau pipiku akan membengkak."

"Tapi tadi benar-benar menyenangkan, aku tidak pernah makan sebanyak itu sebelumnya. Apalagi di pinggir jalan, aku menyukainya lain kali ajak aku lagi." Kang Seulgi tersenyum lebar, seolah ia manusia yang tidak memiliki masalah apapun.

Jung Jaewon menoleh pada wanita di sampingnya dan tersenyum, Seulgi terdiam saat tiba-tiba pria itu menyentuh rambutnya.  "Cobalah tersenyum lepas seperti ini lagi, kau terlihat lebih cantik saat tersenyum tanpa harus berpura-pura."

Kang Seulgi mengangguk dengan canggung, lalu menunduk ke bawah. Menetralkan napasnya dan detak jantungnya yang sepertinya tidak baik ini. Ayolah, kenapa jantungnya harus berdetak kencang seperti ini pada pria yang bahkan tidak cukup dekat denganmu.

"Aku boleh bertanya sesuatu padamu?"

"Katakanlah."

"Bagaimana pendapatmu tentang diriku?"

Jaewon terdiam tampak berpikir setelah mendengar pertanyaan Seulgi, setelah itu ia tersenyum kecil manis. "Cantik dan hebat."

"Hanya itu?"

"Memangnya kau mau aku menjawab seperti apa?"

"Aniyo, kau sama seperti adikmu. Semua orang selalu memujiku seperti itu, Kang Seulgi yang cantik dan Seulgi yang hebat, tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengatakannya dengan tulus." Seulgi tersenyum miris setelah itu, wanita itu memang hebat dalam hal tersenyum di saat dirinya tengah kecewa.

"Apa kau masih menyukai Rose?"

Beralih topik membuat pria itu langsung menunduk ke bawah, jelas jawabannya iya. Memangnya mudah untuk melupakan seseorang. Melihat reaksi Jaewon, Seulgi langsung mengangguk paham.

"Aku benar-benar iri dengan Rose yang memiliki teman sepertimu, kalian sangat dekat, ya. Bahkan kau rela menyakiti dirimu hanya ingin melihatnya bahagia."

"Dia berbeda dari wanita di luar yang aku kenal. Siapapun yang berada di posisiku pasti akan jatuh cinta dengannya, ada banyak luka yang dia simpan."

Seulgi mengangguk paham, setelah itu hening beberapa menit hingga sebuah panggilan dari ponsel Seulgi memecah keheningan itu.

"Appa." Suara Seulgi bergetar, tubuhnya seketika ingin ambruk setelah mendengar kabar itu. Kedua maniknya mengeluarkan cairan yang langsung keluar dengan deras.

"Appa!" teriak Seulgi sekali lagi dengan berteriak dan berlari.

•••

Sudah satu jam hanya duduk saja, benar-benar membuat Park Sooyoung merasa bosen, wanita itu beranjak dari duduknya hendak berjalan. Namun, sialnya bebatuan yang licin membuat dirinya terjatuh.

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang