||46. Leave (II)°

2.2K 228 52
                                    

Heartbeat

Saat rasa sakit amat terasa begitu meracuni hidupku, maka aku memilih untuk mengakhiri hubungan ini.


••

Sungai Han, Lalisa memutuskan untuk datang dan mengikuti permainan Alice. Ia hanya ingin tahu apa yang ingin mereka lakukan, pasalnya semua teman-temannya melarang untuk datang. Pikirannya semakin kacau, memang apa yang dilakukan oleh Alice?
Ekor matanya beralih pada sebuah pesan yang masuk dari nomer tidak dikenal.

Akan aku beri tahu bahwa Jungkook masih mencintaiku.

Detak jantung Lalisa seketika berdetak sangat kencang, rasa gugup dan takut semakin menjadi satu. Setelah itu Lalisa berusaha untuk menghubungi Jungkook, sayangnya pria itu tidak kunjung menjawab, sekali lagi ponselnya malah dimatikan.

"Lalisa." Ekor matanya beralih pada Rose dan Sooyoung yang berjalan menujunya.

Tampak kedua temannya yang mengatur napasnya, seperti habis berlari saja.

"Kalian sedang apa di sini?"

"Aku ingin bicara sesuatu padamu, bisa kita ke kafe atau restoran saja, Lis? Aku merasa tubuhku tidak enak di tempat oni," kata Rose dengan tersenyum kecil, ekor matanya sempat bercuri pandang sebentar pada Sooyoung. Sebenarnya ia gugup, takut Lalisa bertanya sesuatu mengetahui gelagatnya yang aneh.

Sementara itu beralih pada Jisoo, ia terus berusaha meyakinkan Jungkook untuk menggagalkan permintaan Alice, sayangnya pria itu tidak mau mendengarnya. Padahal sejak tadi Jisoo terus berteriak memohon, persetan Jungkook benar-benar keras kepala.

"Yak! Cobalah dengar sahabatmu ini! Sekali saja menurut padaku, aku melakukan ini agar hubunganmu dengan Lalisa tidak berakhir. Jung, aku mohon dengarkan aku."

"Biarkan aku menyelesaikan dengan caraku sendiri, aku mohon biarkan aku."

Tangan Jisoo mengepal, ia benar-benar diuji kesabaran oleh Jungkook. Menghela napasnya kembali mencoba untuk membuang emosinya. "Aku mohon."

Sekali lagi Jungkook menolak, pria itu menyentuh bahu Jisoo setelah itu berjalan pergi meninggalkan sahabatnya itu yang sangat frustasi.

Setelah itu Jungkook berjalan keluar dari gedung kantornya menuju ke Sungai Han, pria itu yakin bahwa keputusannya sudah benar, selama Lalisa tidak tahu tidak akan jadi masalah, bukan.

Pria itu berdiri di samping sungai panjang itu menunggu Alice, tangannya gemetar hebat. Kenapa ia jadi ragu, kenapa ia malah memikirkan soal Lalisa yang nantinya tiba-tiba tahu.

"Jungkook-ya."

Tampak Alice yang berbalut pakian feminim dan tas menggelantung di tangannya. Wanita itu tersenyum kecil dan berjalan menujunya, namun belum sampai menuju ke Jungkook tiba-tiba saja seseorang menarik dirinya.

Jungkook membulatkan matanya saat melihat Seulgi yang menarik Alice, sedangkan Jennie kini berada di depannya dengan menatap tajam.

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang