||15. Just a Friend (1)°

2.3K 213 20
                                    

Heartbeat

Kenapa harus cemburu? Aku mengenalnya lebih dahulu sebelum kau bersamanya. Ah..., jika kau lupa akan aku ingatkan hubungan kalian tidak akan sejauh ini jika aku tidak merestui kalian.

•••


Setelah menghabiskan waktu tiga jam bersama Jaehyun, rasanya benar-benar membuat detak jantung Rose tidak karuan. Setengah jam yang lalu ia sudah mencoba untuk tidur, namun dirinya terus-menerus memikirkan pria sialan itu.

Kali ini Rose mencoba untuk memutar posisi tubuhnya. Menyalakan kipas angin, dan membuka jendela lebar-lebar, tapi kenapa dia masih merasa gerah. Oke, tidak lucu rasanya jika detak jantungnya berdetak kencang hanya karena mengingat senyum dari mantan pacarnya. Come on Rose.

"Kau belum tidur?"

Tiba-tiba saja seseorang datang ke kamarnya, tanpa mengentuk terlebih dahulu, tentu saja Rose langsung melempar bantal pada orang sialan yang tidak tahu sopan santun itu. Entahlah, sudah berapa kali ia mengingatkan pada sahabatnya itu tidak masuk sembarangan ke dalam kamarnya.

"Persetan! Siapa yang menyuruhmu masuk area pribadiku!"

Alih-alih, Jaewon tidak takut. Pria itu malah semakin masuk ke dalam kamar Rose. "Kau menyimpan harta karun?"

"Aku bilang keluar, Jung Jaewon!"

"Lagipula, untuk apa kau selalu datang ke rumah gubukku ini setiap hari. Kau tidak mempunyai pekerjaan selain menggangguku, ayolah One biarkan aku tenang satu hari saja." Napas Rose memburu setelah memelas pada temannya itu yang tidak tahu sopan santun.

"Kau akan merindukanku, jika aku tidak mengunjungimu. Aku mengambil libur, jadi untuk satu minggu kedepan aku akan tinggal di rumahmu."

Sontak Rose langsung membuka mulutnya lebar mendengar kabar itu. Selamat datang dunia kehancuran, satu hari bersama Jaewon sudah membuatnya ingin membunuh sahabatnya itu, bagaimana dengan satu minggu.

"Rumah ini tertutup untukmu, pergilah jangan menggangguku. Atau kubunuh kau di sini." Wanita itu beranjak dari duduknya, lalu mengambil pisau di atas nakas dan berancang-ancang untuk melemparnya.

"Kau serius ingin membunuhku? Wah keterlaluan."

"Jika kau tidak pergi dari rumahku, aku akan membuat sup dengan dagingmu malam ini."

"Rose, singkirkan benda itu."

"Tidak mau sebelum kau pergi."

Keduanya saling kejar-mengejar, memang selalu seperti ini saat mereka bersama. Jasmine yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya, lihat saja setelah ini kedua orang itu akan tertawa satu sama lain. Jasmine tidak mengerti dengan jalan pikir kedua orang itu, mereka saling bertengkar dan mengumpat satu sama lain, namun saat salah satu dari mereka tengah jatuh, maka tak segan Rose atau Jaewon akan meluangkan waktunya untuk membantu berdiri.

"Eonnie, Oppa. Sudahlah, Jasmine ingin tidur," kata Jasmine dengan mengerucutkan bibirnya. Serius, Jasmine bosen melihat drama ini.

Jaewon dan Rose menoleh pada Jasmine, benar bukan keduanya langsung tertawa.

•••

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang