||23. Memorist°

2.2K 261 57
                                    

Heartbeat

Setiap kali ingatan itu berputar aku merasa duniaku benar-benar hancur. Berapa kali aku berbicara pada diriku sendiri untuk tidak memikirkannya, namun wajah itu selalu datang dan membuat hati ini semakin rapuh.

•••

"Kau belum bisa membawa pulang menantuku?"

Langkah Jungkook terhenti saat mendengar suara ibunya, menunduk ke bawah saat ibunya itu menatap dirinya dengan tatapan dingin.

Jeon Jihyun menyungging senyumannya. "Apa perlu Eomma turun tangan?" Belum selesai Jihyun berucap, mulutnya tidak jadi menyelesaikan ucapannya saat melihat menantunya berjalan ke arahnya.

Tampak Lalisa yang berjalan dengan anggun, tersenyum ramah pada keluarganya. Beberapa detik setelah itu Kim Jisoo berjalan di belakangnya bersama gadis remaja yang tak lain adalah Giyeon.

"Maaf membuat kalian terkejut," kata Lalisa dengan menunduk ke bawah.

Jeon Jungkook tersenyum lebar, lalu berjalan mendekat pada Lalisa dan memeluknya. Sedangkan Lalisa masih diam saat suaminya itu memeluk dirinya.

"Aku benar-benar takut, aku takut kau tidak akan kembali."

Pria itu menatap Lalisa dengan sendu, kedua tangannya menyentuh pipi Lalisa yang tersenyum manis padanya. Setelah itu Lalisa kembali fokus pada ibu mertuanya.

"Maafkan Lalisa sudah membuatmu khawatir," kata Lalisa dengan menunduk ke bawah.

Wanita bermarga Jeon itu tersenyum kecil, dan menyentuh lembut rambut menantunya.

"Aku mengajak Jisoo kemari, aku ingin dia tinggal di sini." Ucapan Lalisa sontak membuat semua orang terkejut. Apalagi dengan Jungkook.

Padahal jelas-jelas Lalisa marah padanya karena ia terlalu dekat dengan Jisoo, lalu kenapa sekarang malah menyuruh Jisoo untuk tinggal bersama.

Jeon Jihyun menyunggingkan senyumannya, bagaimana juga ia masih ingat karena Jisoo putri kasayangannya meninggal. Ia masih ingat dengan luka itu. Lalisa yang peka akan Jihyun, wanita itu lalu mendekat pada ibunya dan memberi sebuah pengertian.

"Aku tahu, luka itu masih ada, tapi Lalisa pikir kita tidak bisa hidup dengan masa lalu itu. Kim Jisoo memang pernah melakukan sesuatu pada keluarga kita, tapi apa salahnya memperbaiki semuanya."

Jeon Jihyun menoleh sebentar pada Jisoo yang masih menunduk ke bawah. Tidak menjawab, lalu berjalan pergi yang langsung disusul oleh Seungwan.

"Aku tahu ini akan gagal, kesalahan di masa laluku tidak akan pernah bisa dimaafkan." Jisoo bersuara dengan lemah. Di sampingnya putri kecilnya memeluk dengan erat.

"Aku akan membujuk ibu. Kau tunggu dulu di sini."

Jeon Jungkook masih tidak mengerti apa yang dilakukan istrinya. Kenapa tiba-tiba berubah seperti ini?

"Lalisa."

"Lalisa Jeon!"

Langkah Lalisa berhenti saat Jungkook menariknya dari belakang. Wanita itu menetralkan napasnya terlebih dahulu sebelum menatap sang suami. Sebuah senyuman terukir semakin membuat Jungkook bingung saja.

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang