||36. Dimple°

1.7K 199 33
                                    

Heartbeat

Semua orang menyukai dirimu saat tersenyum, maka tersenyumlah setidaknya jika bukan untukmu maka untuk mereka.

•••

Sudah satu jam Jung Jaehyun menatap istrinya yang kini tengah tertidur pulas. Senyumnya mengembang saat melihat Rose yang tampak melupakan semua beban hidupnya, tangan kanannya menyentuh lembut wajah itu, sesekali memainkan rambut panjang itu.

"Entah apa yang membuatku tergila-gila denganmu, bahkan sekalipun takdir membuat diriku bersama wanita lain bertahun-tahun, aku masih tetap mencintaimu."

Bibir Rose membuka kecil membentuk senyum kecil, tangannya kini menggenggam tangan Jaehyun agar tetap berdiam menyentuh wajahnya. Kedua bola matanya membuka hingga tepat sasaran wajah suaminya yang tersenyum manis padanya.

"Sudah berapa lama kau memandangku seperti ini? Kau tidak ingin tidur?"

"Jika aku tidur, aku akan membuang waktuku. Aku ingin seperti ini memandangmu hingga besok pagi."

Rose kembali tersenyum, lalu ia mengatur posisinya. Sebuah ciuman mendarat pada bibir sang suami, ini untuk pertama kali ia memulai terlebih dahulu, kembali membuka matanya dengan penuh menggoda, lalu tangannya menelusuri wajah Jaehyun hingga berhenti pada dada bidang suaminya, kembali menatap wanita itu menyentuh kancing kemeja itu.

"Entahlah, malam ini aku menginginkan dirimu, aku ingin memeluk aroma tubuhmu."

Tentu saja Jaehyun tersenyum saat sang betina memulai terlebih dahulu, dengan cepat Jaehyun mendorong tubuh Rose, menindihnya. Lalu dengan cepat pula melumat bibir istrinya, permainan cukup lama hingga membuat suasana semakin panas.

"Kau ingin aku memberikan benihku malam ini? Kau yakin sudah siap menjadi ibu dari anakku?"

"Aku tidak tahu, entalah setan mana yang merasukiku. Namun, aku benar-benar ingin kau menyentuhku malam ini, aku menyukai sentuhanmu."

"Baiklah, siapakan dirimu. Kau kuat berapa ronde?"

Suara rintihan keduanya terdengar hingga pada dinding luar, tanpa sadar terdapat Jung Jaewon yang sudah satu jam berada di depan kamar adiknya. Tangannya menyentuh dadanya yang terasa nyeri, kedua maniknya ingin sekali meluluhkan air. Pria itu menghela napasnya dalam-dalam, lalu pandangannya beralih pada ponselnya yang tiba-tiba berbunyi.

"Kang Seulgi."

Setelah menerima telepon, buru-buru ia berjalan untuk menemui wanita itu. Entahlah apa yang ingin Seulgi bicarakan larut malam seperti ini.

Jung Jaewon menatap bengong saat melihat tempat di mana Seulgi menunggu dirinya. Sebuah bangunan tua yang memiliki atap, apa wanita itu benar-benar akan bunuh diri?

Kang Seulgi

Cepat naik, atau apa yang kau pikirkan akan menjadi kenyataan.

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang