Heartbeat
Aku tidak mengerti dengan cara berpikirmu, kau bilang mencintaiku lalu untuk harus menciptakan jarak pada hubungan ini.
•••
Berada dalam satu ruangan dengan mantan pacar benar-benar membuat Rose merasa canggung. Yang dilakukannya sejak lima belas menit terakhir harus berpura-pura tidak melihat pria itu. Rose hanya takut saat kedua matanya bertemu dengan mata milik pria itu, perasaannya akan lemah."Sudah selesai."
Jaehyun tersenyum kecil, lalu menyentuh lembut rambut Jasmine. Sedangkan gadis kecil itu membalas dengan ciuman tiba-tiba.
Melihat apa yang dilakukan adiknya, tentu saja Rose langsung menjerit. "Jasmine, what are you doing?"
"Just a kissing."
"Kiss? Are you crazy?"
Diam-diam Jaehyun menikmati wajah konyol Rose. Sebuah senyum terukir pada sudut bibirnya semakin membuat Rose malu saja.
"Eonnie, aku hanya melakukan apa yang kau katakan. Kau bilang saat kita menyukai seseorang kita boleh menciumnya." Ucapan polos Jasmine semakin membuat Rose malu, alih-alih Jaehyun menikmatinya.
"No problem."
"Apa Eonnie pernah melakukan hal itu dengan seseorang?" Tidak ada salahnya, bukan Jaehyun memanfaat keadaan untuk mengorek informasi tentang mantannya.
"Jangan bicara ngawur, kau sedang berurusan dengan anak kecil."
Pria itu menoleh pada Rose sebentar, tidak berminat untuk meladeninya. Jaehyun lebih tertarik pada jawaban Jasmine.
"Em, sepertinya pernah."
"Benarkah?"
Jasmine mengangguk dengan polos, demi apapun Rose ingin sekali mencekik adiknya itu.
"Saat itu, aku masih sangat kecil. Aku berniat untuk mengajak makan Eonnie." Jasmine sengaja menjeda ucapannya, gadis itu menutup dirinya dengan selimut saat melihat kakaknya melotot.
"Katakan saja, tidak usah takut."
"Jangan memprovakator anak kecil, lagipula mana ada seorang dokter bertanya mengenai kehidupan pribadi pasiennya." Rose berkata dengan ketus.
"Kau bukan pasienku."
"Dokter Jung, Nona Seulgi datang," kata seorang perawat mengakhiri topik pembicaraan.
Jaehyun menghela napasnya dalam-dalam, padahal ia menyukai suasana seperti ini. Rasanya sangat nyaman saat membicarakan sesuatu dengan orang yang kita sukai. Entah itu sahabat, pacar sekalipun mantan. Bukankah yang terpenting adalah kenyamanan.
Jung Jaehyun mengangguk, lalu ekor matanya bertemu dengan Rose yang menunjukkan raut wajah yang berbeda.
"Jika ada waktu hubungi aku, sesekali kita harus mengobrol," kata Jaehyun dengan meninggalkan kartu nama pada nakas.
Pria itu tersenyum saat Jasmine membuka selimutnya. "Kau harus menceritakannya padaku."
Wanita itu menatap datar dengan perasaan yang tidak tahu seperti apa. Ia tidak mengerti kenapa Tuhan kembali mempertemukan mereka? Untuk apa, mereka pernah terikat pada sebuah hubungan sebelumnya, lalu dipisahkan sekarang skenario kembali membuat jalan cerita mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat✔
FanfictionDetak jantungku terus berdetak kencang saat bersamamu. Memiliki istri seperti Lalisa adalah hadiah terbaik bagi Jungkook. Sering kali Lalisa meminta bercerai darinya, namun sekalipun Jungkook tidak ingin mendengarnya. Ia mencintai Lalisa tidak pedu...