Heartbeat
Waktu terasa begitu cepat saat bersamamu, bersamamu aku merasa dunia terlalu indah untuk ditinggalkan.
•••
"Kenapa harus aku yang disalahkan atas hancurnya hubungan kalian?"
Langkah Rose berhenti saat mendengar suara Jaewon. Wanita itu tersenyum tipis, lalu menghela napasnya.
"Menyalahkanmu? Aku hanya tidak ingin berhubungan dengan seseorang yang dekat dengannya. Hanya membuatku terluka."
"Aku beda dengannya, kenapa harus memutus pertemanan kita? Jika adikku yang menyakitimu, bahkan aku lebih menganggapmu berarti darinya. Aku mohon jangan bersikap seperti ini padaku."
Tampak Jung Jaewon yang terus memohon pada sahabatnya itu, namun sekalipun Rose masih bersikukuh dengan pindiriannya. Wanita itu langsung berjalan pergi meninggalkan Jaewon.
Berjalan tanpa arah tujuan, Rose sejak tadi meresahkan masalah hidupnya ini yang tak kunjung selesai. Akhirnya membuatnya berhenti melangkah dan menjerit di tepi jalan.
"Berdirilah, semua orang melihatmu menangis."
Rose mengangkat pandangannya pada suara seseorang yang tiba-tiba berdiri di sampingnya. Tampak Jaehyun yang mengulurkan tangan padanya, pria itu juga tersenyum sangat manis.
Setelah itu Rose beranjak dan menghapus air matanya. Lalu keduanya berjalan bersama Rose yang masih diam menenangkan dirinya, sedangkan Jaehyun yang masih menunggu momen yang tepat untuk berbicara.
Sepuluh menit terakhir, keduanya berjalan di tepi jalan. Jung Jaehyun terus menatap Rose dari samping, langkahnya tiba-tiba berhenti dan tangan kanannya menghapus cairan bening yang masih membekas pada area mata Rose.
"Maaf sudah membuat semuanya semakin hancur."
"Jangan menangis lagi, setelah ini aku akan memastikan bahwa aku akan menggegam tanganmu. Aku tidak akan pernah melepasnya lagi, air matamu terlalu berharga untuk luka yang aku berikan."
Rose termenung mendengar ucapan Jaehyun, lalu menepis tangan pria itu dan tersenyum kecil. "Aku bahkan tidak berani membayangkan untuk mencintaimu lagi, hati ini terlalu hancur untuk kembali mencintai."
"Kau bisa mencoba mencintainya, dia bisa menunggumu selama tujuh tahun, aku tidak bisa," lanjut Rose dengan suaranya yang tersenggal.
Lalu wanita itu menunduk ke bawah, kembali menatap Jaehyun saat tiba-tiba pria itu mengecup bibirnya dengan lembut. Runtuh semua rasa sakitnya, Rose semakin menangis.
"Jangan pernah mengatakan ini padaku lagi, aku selalu takut saat kau menyuruhku untuk menjauhimu."
"Untuk kali ini bersikaplah egois, bukan egois. Cinta memang seperti ini apa salahnya untuk memikirkan kebahagiaan kita terlebih dahulu?"
Wanita itu mendongakkan kepalanya pada pelukan Jaehyun. "Aku takut semuanya akan semakin memburuk."
"Bagaimana dengan Seulgi?"
Jaehyun menghela napasnya dalam-dalam. "Dia sudah mengetahui, aku berencana untuk kita menemuinya. Kita bisa membicarakannya dengan baik-baik."
Rose hanya diam dan kembali menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Jaehyun. Ia benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat✔
Hayran KurguDetak jantungku terus berdetak kencang saat bersamamu. Memiliki istri seperti Lalisa adalah hadiah terbaik bagi Jungkook. Sering kali Lalisa meminta bercerai darinya, namun sekalipun Jungkook tidak ingin mendengarnya. Ia mencintai Lalisa tidak pedu...