7. Heartbeat||You Were Beautiful

2.6K 236 7
                                    

Heartbeat

Bahkan setelah berpisahpun kau masih sama seperti dulu, hanya saja saat ini kamu cantik bukan untukku.

•••

Sudah satu jam Seulgi sibuk memandang Jaehyun yang tampak menikmati sekali lagu yang tengah dibawakan penyanyi baru itu. Wanita itu menarik napasnya dulu untuk memberanikan dirinya memegang tangan pria itu.

Beberapa detik kemudian Jaehyun menoleh menatapnya dengan datar, tentu saja Seulgi langsung menunduk ke bawah. Hubungan yang sudah cukup lama ini, namun tidak satupun darinya yang sudah terbuka.

"Kau menyukainya?"

Jaehyun mengangguk dengan senyum. Lalu pandangannya beralih kembali pada Rose yang telah menyelesaikan bernyanyinya.

"Aku ke kamar kecil dulu." Seulgi beranjak dari duduknya dan tersenyum kecil, alih-alih Jaehyun tidak meresponnya. Pandangan pria itu tertuju pada kemana Rose pergi.

Munafik, jika Jaehyun mengatakan jantungnya tidak berdebar saat bertemu dengan wanita itu. Setiap melihat Rose tersenyum, ingatannya langsung berputar di mana keduanya masih menjalin hubungan.

"Aku menyukai suaramu."

Rose menoleh pada suara seseorang yang tiba-tiba berada di sampingnya. Setelah melihat siapa orang tersebut Rose kembali menunduk ke bawah melanjutkan mencuci tangannya.

"Terimakasih."

"Kang Seulgi."

Dilihatnya wanita di depannya yang mengulurkan tangan padanya sembari tersenyum ramah, dengan ragu Rose membalasnya. Alih-alih, apa yang dipikirkan Rose mengenai kekasih Jaehyun ini salah. Wanita di depannya cukup anggun, namun tidak sama sekali terlihat buruk.

"Roseanne Park."

"Ah.., kau bukan orang Korea?"

"Ayahku orang Australia."

Seulgi mengangguk dengan senyum ramah. "Senang bertemu denganmu, tunanganku juga pernah belajar di Australia."

Tiba-tiba saja detak jantung Rose berdetak kencang. Ia hanya membalas dengan senyum tipis, sedikit rasanya terasa sakit saat mendengar kata 'tunanganku' dari mulut wanita lain.

Setelah itu Rose membungkukkan badannya ke bawah sebentar, lalu pergi meninggalkan Seulgi. Setelah keluar dari kamar mandi, Rose menghela napasnya dalam-dalam. Ia hampir saja kehilangan stok oksigen di dalam tadi.

Brak..

Wanita bermarga Park itu menggeram kesakitan saat kepalanya mengenai dada seseorang, lalu dilihatnya seseorang tersebut yang semakin membuat detak jantungnya kembali berdetak kencang.

"Aku bukan setan, kenapa terlihat takut?"

"Bahkan kau lebih menakutkan darinya," kata Rose dengan sangat pelan.

"Apa?"

Rose mendongakkan kepalanya menatap Jaehyun dengan senyum tipis dan menggelengkan kepalanya, baru melangkah langkahnya terhenti dengan Jaehyun yang mencekal tangannya.

"Mau minum bersama?"

"Aku tidak minum."

"Kau bisa menemaniku, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu."

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang