||47. Disappear°

2.1K 230 33
                                    

Heartbeat

Bisakah kau tidak mengkuhumku dengan cara menghilang seperti ini?

•••

Satu minggu sudah Jungkook menghabiskan waktu di villa Daegu, ia pikir setelah berlibur ia bisa menenangkan dirinya, namun ia masih saja kepikiran Lalisa, sebenarnya di mana istrinya itu. Kenapa menghilang tiba-tiba seperti ini?

Pria itu berjalan dengan pandangan kosong menuju ke rumahnya, ketiga wanita di depannya menatap Jungkook dengan sendu, Jeon Jihyun langsung berjalan menyambut sang putra yang terlihat pucat.

"Ayo, Eomma antar ke kamar."

Wanita tua itu begitu telaten melayani putranya, Jihyun tersenyum kecil setelah membantu Jungkook untuk berbaring di tempat tidur.

"Kau terlihat lelah, tidurlah."

Rasanya sangat menyesakkan melihat putranya seperti ini, seolah tidak memiliki semangat untuk hidup. Tentu saja Jihyun takut dan begitu khawatir dengan kondisi putranya, ia sudah pernah kehilangan putranya. Dengan hebat Jungkook menyembunyikan lukanya saat itu, padahal ia tahu Jungkook sangat terpukul. Lalu, sekarang hubungannya dengan Lalisa yang sedang dalam ujung tanduk.

"Eomma."

Jihyun tersenyum saat putranya memeluk dirinya. Begitu erat Jungkook memeluk dirinya, sesaat kemudian tangis pria itu pecah di dalam pelukan sang ibu.

"Jung, benar-benar takut. Lalisa masih belum bisa dihubungi. Aku juga tidak tahu di mana dia berada."

Wanita bermarga Jeon itu mengangguk paham, tangannya menyentuh lembut rambut Jungkook. "Istirahat saja, Sayang. Kau juga lelah, Lalisa membutuhkan waktu."

"Tapi bagaimana jika dia memilih untuk mengakhiri hubungan ini? Aku tidak mau."

Jihyun sangat mengerti dengan rasa ketakutan Jungkook, sadar putranya memang salah, namun bagaimana pun seorang ibu tetap ibu dan Jihyun merasa tidak rela jika anaknya seperti ini.

"Jungkook-ah, kau mau kemana?" teriak Jihyun saat tiba-tiba putranya berlari ke dalam kamar mandi sembari menahan sesuatu untuk dikeluarkan.

Rasa cemas semakin menjadi saat mendengar Jungkook yang terus mual, setelah itu Jungkook keluar dengan semakin pucat. Pria itu menggeram dan memijat pelepisnya, ada apa dengan dirinya? Kenapa tiga hari ini ia selalu merasa mual dan muntah.

"Sudah tiga hari aku sering merasa mual, aku juga akhir-akhir ini merasa sensitif dengan bau-bau."

"Yang kau alami seperti wanita hamil saja, sebaiknya kita periksa ke dokter saja."

Jungkook tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku ingin istirahat saja, aku yakin karena kelelahan. Bagaimana bisa hamil, Lalisa tidak bisa memiliki anak." Senyum pria itu terlihat sangat miris, ucapan ibunya itu benar-benar membuat dirinya ingin tertawa.

Jeon Jihyun mengangguk, setelah itu berjalan keluar dari kamar putranya. Jungkook bisa saja kelelahan karena memikirkan Lalisa, tidak bisa dibiarkan ia harus menghubungi Jaehyun, ia takut Jungkook semakin sakit.

"Eomma, ada apa dengan Jungkook?" tanya Seungwan khawatir.

"Entahlah, dia diajak ke dokter tidak mau, kau coba hubungi Jung Jaehyun kemari untuk memeriksanya."

Seungwan mengangguk patuh, langkahnya berhenti saat ia hampir saja melupakan sesuatu untuk disampaikan pada ibunya.

"Eomma, Lalisa mengubungiku tadi pagi."

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang