||37. Sweet Night°

1.7K 202 17
                                    

Heartbeat

Aku tahu kau menyukai malam, maka itu aku ingin menjadi langit untukmu. Kau bebas memilih bintang yang kau suka.

•••


Ini untuk ketiga kalinya kedatangan Rose ditolak oleh Seulgi. Ia hanya ingin meminta maaf itu saja, setelah itu terserah bagaimana Seulgi memperlakukannya. Seulgi juga menghindar dari Jaehyun, ingin rasanya meminta bantuan pada Lalisa agar ia bisa bertemu dengan Seulgi. Lalisa saja yang berteman dengannya selalu menghindar saat bertemu dengannya. Kenapa hanya untuk bahagia semua orang menjauhinya?

"Seulgi baik-baik saja, biarkan dia tenang dulu. Seseorang untuk bisa menerima dan melepas semua rasa sakit itu membutuhkan waktu."

"Jika tahu semua orang akan membenciku, lebih baik aku yang mengalah. Rasanya benar-benar sakit, aku hampir gila memikirkan kalian yang selalu menghindar dariku. Apa salah aku ingin bahagia?"

Jung Jaewon menghela napasnya, lalu mendekat pada sang sahabat. Memeluknya seperti biasa memberikan sebuah ketanngan.

"Aku antar pulang, ya."

"Aniyo, aku ingin bertemu Seulgi aku ingin bicara padanya. Aku ingin bertanya apa dia baik-baik saja atau tidak."

"Untuk apa bertemu denganku?"

Pandang Rose dan One beralih pada Kang Seulgi yang berjalan keluar dari kliniknya. Wanita tersenyum menyungging menatap Rose.

"Kau ingin meminta maaf padaku? Lupakan saja, sekalipun aku memaafkanmu tidak akan merubah apapun, dan jangan pernah muncul di depanku. Karena kau dan suamimu itu ayahku harus dirawat di rumah sakit."

Napas wanita bermarga Kang itu memburu, lalu kembali tersenyum.
"Bagaimana dengan sahabatmu yang menjadi gantinya. Aku tidak ingin berteman dengan orang yang berteman juga denganmu, jauhi Lalisa dan One, bisa?"

"One? Sejak kapan kalian berdua dekat?" tanya Rose yang langsung menatap Jaewon meminta sebuah penjelasan.

"Kau tinggal pilih iya atau tidak. Jangan pernah serakah aku sudah mengikhlaskan orang yang aku cintai, sekarang giliranmu. Aku menyukai mereka berdua, aku tidak ingin berbagi denganmu."

Rose tertawa kecil, lalu mengangkat pandangannya dengan tajam. "Aku tidak mau, aku sudah berteman lama dengan mereka."

"Tapi kau sudah menyakiti mereka, Rose. Akan adil jika kau melepas teman-temanmu, maka dari itu hidupmu dan Jaehyun akan tenang."

"One, jadi kan temani aku ke rumah bibiku? Lalisa sudah berangkat kemarin. Aku tidak bisa meminta bantuannya, kita berteman bukan?"

Sesak rasanya melihat pemandangan di depannya. Rose benar-benar tidak terima jika Seulgi merebut One darinya, Lalisa sudah jatuh dengannya bahkan Lalisa terlihat lebih dekat dengan Seulgi sekarang, buktinya Lalisa memberi tahu Seulgi.  sedangkan dirinya tidak? Lalu sekarang ia harus melihat Seulgi yang dekat dengan One. Sahabat terbaiknya, orang yang selalu mengerti dirinya. Apa salah jika Rose bersikap cemburu seperti ini?

Rose menghela napasnya dalam-dalam, menahan air matanya yang sudah siap lolos dari maniknya. "Aku tidak melarang mereka untuk berteman denganmu, lalu kenapa aku tidak boleh berteman dengannya?"

"Sudah aku katakan, aku tidak ingin berbagi denganmu. Kenapa kau tidak bisa mengerti itu?" teriak Seulgi kesal.

Jung Jaewon memegang tangan Seulgi. "Sudah, ayo kita pergi."

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang