||48. I Can't°

2.4K 241 51
                                    

Heartbeat

Memiliki hubungan lama pun tidak menjamin bahwa kau memang ditakdirkan untukku.

•••


Son Seungwan menatap sang adiknya yang juga menatap rumah di depannya. Wanita itu tersenyum kecil pada Jungkook, kedua maniknya menatap untuk berkata bahwa semuanya baik-baik saja.

"Lalisa memberi tahuku bahwa ia berada di sini."

Jungkook mengangguk paham, lalu keduanya berjalan menuju ke dalam. Tangan Jungkook benar-benar gemetar hebat hanya karena ia membayangkan melihat Lalisa yang akan marah nantinya.

"Appa."

Jeon Jungkook mengembangkan senyumannya saat Ryunjin Lim bocah kecil kesayangannya Lalisa berlari langsung memeluk dirinya, lalu Minhyuk Lim berjalan di belakang anaknya. Tersenyum ramah pada kedua tamunya.

"Maafkan aku, aku melanggar janjiku." Seungwan menunduk ke bawah, meminta maaf pada Minhyuk.

Pria bermarga Lim itu hanya mengangguk saja, lalu mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk terlebih dahulu.

"Kau pasti mencari Lalisa, bukan?" tebak Minhyuk yang langsung diangguki oleh Jungkook.

"Dia memang kemarin di rumahku, tapi tadi malam dia pergi. Aku tidak tahu di mana dia sekarang, Lalisa tidak memberi tahuku," lanjut Minhyuk yang langsung membuat Jungkook menunduk ke bawah dan memijat kepalanya sendiri.

Seungwan menepuk bahu adiknya, lalu beralih pada Minhyuk. "Kau tidak berbohong, kan? Aku mohon izinkan adikku untuk bertemu dengannya, mereka harus membicarakannya."

"Lalisa Eomma memang sudah pergi, Ryunjin saja menangis semalam." Kali ini bocah kecil itu yang duduk di pangkuan ayahnya bersuara.

"Dia tidak berpesan atau menitip sesuatu?" Jungkook bersuara dengan lirih, kedu matanya berkaca-kaca.

Minhyuk menggelengkan kepalanya. "Apa Dokter Lalisa hamil, Jeon Jungkook-ssi?"

Kedua tamu Minhyuk membuka matanya sempurna mendengar pertanyaan itu. Seungwan menoleh pada adiknya yang sama terkejutnya.

"Kenapa kau berbicara seperti itu?"

"Aku menemukan testpekc positif di kamar tamu, aku pikir itu miliknya. Sudah lama kamar tamu tidak ada yang menggunakannya," jelas Minhyuk.

Jungkook tertawa setelah itu, apa yang harus ia lakukan sekarang? Senang mendengar sebuah keajaiban yang sudah ia tunggu selama ini, bagaimana bisa ia senang saat istrinya saja tidak tahu di mana keberadannya sekarang.

"Noona, aku harus mencarinya."

Seungwan mengangguk dengan senyum, lalu kembali beralih pada Minhyuk. "Terimakasih informasinya, kami pergi dulu."

Saat keduanya hendak berjalan Minhyuk tiba-tiba kembali bersuara.

"Kalian coba tanyakan padanya."

"Tanyakan pada siapa?" tanya Jungkook penasaran.

"Alice Lee."

Setelah itu keduanya berjalan kembali menuju ke rumah sakit di mana Alice berada, Seungwan yang berada di kursi pengemudi sesekali melihat adiknya yang tengah melamun, wajar sebagai kakak jika ia khawatir pada adiknya. Walaupun ia hanya anak angkat, namun ia sangat menyayangi adiknya itu.

Heartbeat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang