[ 0.0 ] Prolog

17.3K 1K 7
                                    

"terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"terimakasih.."
Bel toko yang tepat berada diatas pintu berbunyi, menandakan salah satu pelanggan baru saja meninggalkan tempat dengan aroma khas roti dan kopi.

Roti yang masih hangat bahkan baru keluar dari oven dapat menarik perhatian siapa saja. Dipadukan dengan aroma biji kopi yang tajam dan membuat siapapun berpikir untuk memesan juga.
Toko yang terletak di perempatan jalan ini biasanya banyak pelanggan. Tapi karena telat buka beberapa pelanggan mungkin sudah ke kantor lebih dulu dan tidak semat mampir. Pelanggan yang rata-rata orang kantoran atau mahasiswa sering menghabiskan waktu disini untuk bersantai ditemani segelas kopi untuk menghilangkan penat.

Tepat diseberang jalan, diseberang tempat ini ada juga cafe yang terliihat cukup mewah. Dengan dekorasi yang selalu berganti setiap bulannya, bangunan tingkat dua yang terlihat megah dan tidak pernah sepi setiap harinya. Lagipula tempat itu menyajikan lebih banyak makanan, dari mulai pasta sampai yang lainnya seperti ramen dan udon. Tempat yang lebih tepat didatangi saat lapar.
Namun siapa yang bisa menggantikan roti yang sangat renyah namun juga lembut dalam satu waktu. Para pegawainya sangat terlatih dalam membuat roti yang dapat memuaskan hati sekaligus perut pembelinya.

Tak terlewatkan remaja yang masih melayani beberapa pembeli. Senyum manisnya yang selalu menyapa setiap pembeli berhasil menarik hati para gadis. Tak jarang dirinya menemukan secarik kertas yang ditujukan padanya saat membersihkan gelas-gelas kotor.
Lee Jaemin pelaku dari semua itu. Bahkan semakin banyak pembeli anak SMA hanya untuk melihat dia dan berlama-lama disana. Idenya dalam membuat roti tak pernah habis, selalu ada roti baru buatan Jaemin. Bahkan dia sering membagikan resep itu jika ada pembeli yang bertanya padanya.

"Terimakasih.. datanglah kembali ya" seru Jaemin dengan senyuman yang tak pernah hilang dari wajah tampannya itu.

Pintu yang selalu berbunyi ketika dibuka mengubah atensi Jaemin, senyumannya semakin lebar ketika melihat siapa yang datang.

"Kakak, sedang apa disini?".

Hey BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang