Sekuel dari Cinderella's Sister
...
"Setelah semua yang terjadi, aku hanya kembali pada luka."
-----
Anna kembali pada usia 14, memutuskan membangun ulang kehidupannya yang hilang. Seharusnya itu mudah. Apalagi ditambah dengan bantuan teman dan kelu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anna Tasya Hendranata
▪️▫️▪️
"Ini kesempatan ke dua untuk memperbaiki yang sudah-sudah."
-----
Anna memerhatikan tubuhnya yang hanya dibalut pakaian dalam melalui cermin. Dia baru diperbolehkan pulang seminggu yang lalu. Jadi, sudah seminggu pula kebiasaannya untuk menatap tubuhnya sendiri selepas mandi sore. Anna merasa aneh. Tubuhnya juga aneh.
Padahal, ini terlihat baik-baik saja. Ya, meskipun masih banyak bekas luka dan jahitan yang jelas. Tapi selain itu, tubuhnya baik-baik saja.
Anna ingat betapa paniknya dia ketika baru menyadari tubuhnya sendiri. Anna pikir, dia salah masuk ke tubuh orang lain.
Hanya saja, melihat cermin membuatnya segera yakin bahwa itu benar tubuhnya. Wajahnya berbeda, tingginya berbeda, tapi itu benar-benar dirinya. Namun tetap saja, rasanya terlampau aneh.
Seperti ketika kau sedang tidur siang dan ketika bangun, tubuhmu berkembang jauh. Anna yakin ini kelewatan, hanya saja dia tak bisa menghindari pemikiran sedikit senang karena dadanya juga berkembang. Itu membuatnya cukup puas.
Tapi, lagi-lagi, tetap saja. Anna merasa kehilangan separuh hidupnya dan perkembangannya. Kalau bagian yang ini, Anna tak yakin lagi rasa senang itu mampu menutupi rasa kehilangannya.
Sejujurnya, malah dia merasa kecewa.
Apa yang terjadi selama ini?
Anna sampai pada pemikiran bahwa tak ada perubahan yang benar-benar terjadi. Tampaknya dia menjalani kehidupan normal dan monoton (ini membuatnya jauh lebih kecewa lagi). Mama Aria dan Papa Bram masih sering membelikannya berbagai macam hadiah. Ayah Harry dan Bunda Ester juga sering mendatanginya bersama Joshua---adik yang pertumbuhannya mendekati kata ajaib. Anna ingat saat pertama kali bertemu Joshua yang sudah dewasa, Anna kira Joshua adalah salah satu orang yang pernah menembaknya (dan ternyata, rasa kepercayaan diri Anna masih luar biasa tinggi). Orang tua kandung Anna adalah Aria dan Harry. Akan tetapi, mereka bercerai dan kembali menikah dengan orang lain. Aria menikah dengan Bram, seorang ayah beranak satu: Cindy. Sedangkan Harry menikah lagi dengan Ester, seorang ibu beranak satu: Joshua. Hak asuk Anna jatuh ke tangan Aria, dan nama belakang Anna yang sebelumnya Abiyan berganti menjadi Hendranata. Yah, apapun nama belakangnya atau bersama siapa dia tinggal, mereka berempat akan selalu menjadi orang tua bagi Anna.
Putri juga masih betah menjadi sahabat terbaiknya. Putri mengenalkannya pada Tika, bilang kalau Tika juga menjadi sahabat mereka sejak duduk di kursi SMA. Anna semakin senang mengetahui hal itu. Rupanya ada orang lain yang tahan dengan sikap Anna dan Putri. Bang Raja ternyata sudah mulai bekerja---mereka bilang dia pernah kerja di kantin sekolah. Budi sudah punya pacar, namanya Siti (Anna memutar bola matanya. Tentu saja. Budi dan Siti. Lucu sekali). Putri juga sudah berpacaran dengan cowok yang bernama Gibran. Gibran itu orangnya irit bicara, tapi dia baik sekali, apalagi pada Anna. Semua keinginan Anna dituruti. Rupa-rupanya, Gibran adalah King di sekolah, dan yang menjadi Queen adalah Anna. Bagian yang ini juga sangaaaat aneh. Anna memikirkan tentang novel-novel cinta picisan yang pernah ia baca, Anna sempat berpikir kalau dia dan si Gibran ini punya sebuah hubungan yang... apa kata yang tepat? Rumit? Barangkali begitu. Tapi, Anna kenal Putri. Tak mungkin dia tenang-tenang saja melihat pacarnya bermesraan dengan gadis lain, apalagi sahabatnya. Atau mungkin, mereka sudah terlalu dekat layaknya Anna dengan Joshua? Bisa jadi.