Sekuel dari Cinderella's Sister
...
"Setelah semua yang terjadi, aku hanya kembali pada luka."
-----
Anna kembali pada usia 14, memutuskan membangun ulang kehidupannya yang hilang. Seharusnya itu mudah. Apalagi ditambah dengan bantuan teman dan kelu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joshua Abiyan
▪️▫️▪️
"Apa yang dirasakan kakaknya saat berhadapan dengan kematian seperti ini?"
-----
A
nna tertawa dengan lebar. Di tangannya ada es krim dalam cup yang berukuran besar, dan dia menoleh pada Pangeran yang berada tepat di sampingnya, bercerita tentang hal-hal seputar kehidupan perkuliahannya yang terdengar konyol. Tangan laki-laki itu berada di pundak Anna, sementara yang satu lagi membawa tasnya yang talinya diikat asal. Sudah berjam-jam berlalu setelah mereka selesai nonton, tapi tampaknya tak ada keinginan untuk pulang.
"Seriusan? Hahaha," Anna tertawa sekali lagi, kini mengaduk pelan es krimnya sebelum disendokkan ke dalam mulut.
Pangeran mengangguk, "iya. Terus, kating itu langsung jatuh gitu aja. Dan teman-temannya bukannya nolongin, malah ngetawain terus kabur."
Anna tertawa lagi.
Joshua yang berjalan cukup jauh di belakang mereka---lebih tepatnya menguntit karena tak mau Anna kenapa-kenapa, memutuskan berhenti melangkah dan berbalik. Dia selesai di sini. Toh, dirinya sudah memastikan dengan mata kepala sendiri.
Anna baik-baik saja.
Jadi, dia memutuskan untuk pulang saja.
Kakaknya tidak segera pulang. Joshua hanya menghabiskan waktu berada di kamar dengan bermain game selagi menunggu. Dia hanya keluar untuk makan ketika ibunya memanggil. Sampai akhirnya, Anna pulang pada pukul tujuh.
Joshua menghampirinya ke dalam kamar, berbaring di kasur Anna dengan posisi menyamping menghadap Anna dan tangan yang tertekuk untuk menahan kepala.
Anna yang duduk di hadapan meja rias, sedang menggunakan ponselnya dengan senyum yang tak kunjung luntur. Dia bahkan tidak mengomentari kedatangan Joshua yang seenaknya seperti biasa.
Joshua menampilkan ekspresi jijik dan bibir yang dimajukan, "lo masih waras, kan? Tadi diapain bang Pangeran?"
Anna tidak menggubrisnya.
Joshua tidak berhenti sampai di sana. Dia kemudian bertanya, "maskernya tadi di lepas, gak?"
Anna masih diam. Sepertinya belum mengerti. Jadi, Joshua memperjelas pertanyaannya, "lipbalmnya guna gak?"
Barulah, Anna menoleh dengan mata memicing. Joshua memutuskan untuk tertawa, lalu memberi ejekan ringan, "udah gue bilang, bibir lo gak bakal disosor haha!"
Anna bangkit dan berjalan mendekat dengan cepat. Dia memukul lengan Joshua dan memberi sumpah serapah, "upil, diam aja deh lo! Gak usah ngurusin hidup orang! Lo sendirinya juga jomblo dan gak pernah kiss-kissan. Diam aja!"