Joshua Abiyan
▪️▫️▪️
"Ini dosa mereka. Dosa karena menghakimi tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi."
-----
"Maaaaa?""Iya, Sayang?" Aria, wanita separuh baya itu segera menghampiri anak gadisnya yang sedang berdiri di depan lemari. Anna sedang menggaruk kepalanya seperti orang bingung, dia menoleh sebentar pada mamanya untuk menunjuk lemari yang sudah terbuka, "Mama lihat rok panjang yang warna biru, gak?"
"Loh, emangnya gak ada di lemari?" Tanya Aria sembari memeriksa lemari yang penuh dengan pakaian itu.
"Gak ada, Ma."
Aria terus memeriksa, tapi, dia juga tidak menemukan rok yang dimaksud oleh Anna. "Mama cari di tumpukan kain kotor dulu, ya?"
"Eh? Gak usah, Ma. Kalau gak ada, Anna pakai yang lain aja."
"Mama bisa cari, kok."
Anna tertawa kecil, "Ma, kalau di tumpukan kain kotor, berarti roknya emang kotor. Ya kali Anna pakai rok kotor?"
"Oh, iya," Aria ikut tertawa kecil menanggapi balasan Anna, "terus, emangnya kamu mau ke mana pakai rok itu?"
"Ah, Anna belum bilang, ya? Barusan Siti ngajak main ke rumahnya. Bisa, kan, Ma?"
"Bisa, dong. Tapi, nanti perginya sama Joshua, oke?"
Anna tersenyum dan mengangguk. Mempersilakan mamanya berbalik dan beranjak pergi. Setelah Aria pergi dari kamar, Anna berhenti tersenyum. Dia terus menatap pintu kamarnya yang sudah ditutup. Tiba-tiba saja, dadanya begitu sakit. Seperti ada yang mencabik-cabiknya dari dalam tanpa memperbolehkan Anna meminta pertolongan. Anna mengernyit bingung dan mencengkeram bajunya yang ada di depan dada, mencoba mengatur napas di tengah-tengah pandangan mata yang memburam. Mulutnya terbuka, tapi dia tidak sanggup mengeluarkan sepatah katapun. Kepalanya begitu pening dan berdenyut. Ketika Anna akhirnya terjatuh duduk karena lemas, sebuah gambar imajinasi yang berbeda dari yang sebelumnya terlintas cepat di matanya dan membuatnya tersentak.
Sebuah punggung dingin yang tidak tersentuh. Dengan figur seperti ibunya.
Anna menaikkan tangannya. Menyentuh pipinya yang sudah basah.
"Loh?"
Tentu saja, Anna sangat terkejut.
Mengapa dia menangis?
Kepalanya memang sering pening saat dia berusaha mengingat sesuatu. Dadanya juga kadang mendadak terasa sakit dan membuatnya tiba-tiba terbangun dari tidur---seperti subuh tadi, alasan dia tiba-tiba tersentak bangun dan tidak bisa tidur lagi hingga memutuskan untuk berjalan-jalan bersama Joshua. Tapi, menangis tiba-tiba adalah hal yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Every Heartache
Ficção AdolescenteSekuel dari Cinderella's Sister ... "Setelah semua yang terjadi, aku hanya kembali pada luka." ----- Anna kembali pada usia 14, memutuskan membangun ulang kehidupannya yang hilang. Seharusnya itu mudah. Apalagi ditambah dengan bantuan teman dan kelu...