Sekuel dari Cinderella's Sister
...
"Setelah semua yang terjadi, aku hanya kembali pada luka."
-----
Anna kembali pada usia 14, memutuskan membangun ulang kehidupannya yang hilang. Seharusnya itu mudah. Apalagi ditambah dengan bantuan teman dan kelu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anna Tasya Hendranata
▪️▫️▪️
"Yang dibutuhkan gadis itu adalah seseorang yang mengatakan padanya semua akan baik-baik saja."
-----
Hari ini, Anna mandi lebih lama, berdandan lebih cantik, dan mengganti pakaiannya berulang kali sampai menemukan yang terasa pas. Ditatapnya pantulannya di cermin, memiringkan tubuhnya, dan mengecek penampilannya secara rinci. Dia harus tampil cantik. Soalnya, si Lele sudah dua kali melihatnya seperti orang terjelek di dunia.
Enak saja!
Anna itu cantik tahu! Teman-temannya bilang dia Queenbee saat SMA!
...
Ya, kalau mereka tidak berbohong.
Pundak Anna terjatuh dengan lemas. Jangan-jangan, mereka memang berbohong agar Anna merasa senang. Sejak Anna bangun dari koma, kan, mereka mudah sekali khawatir dan selalu mencoba membuat dirinya senang. Jadi... sepertinya dia memang jelek.
Lele sialan!
Baru dua kali bertemu saja dia sudah membuat Anna kehilangan kepercayaan diri. Bayangkan saja yang bisa dia lakukan jika bertemu berkali-kali lagi.
Ah, sudahlah. Lagipula, hari ini adalah yang terakhir mereka bertemu.
Dia melangkah keluar kamar, hendak memberitahu pada neneknya kalau dia sudah selesai bersiap. Akan tetapi, neneknya justru sedang makan dengan santai di depan televisi.
"Loh? Nek?"
Sementara si nenek mengerutkan kening menatap cucunya, "kamu mau ke mana? Cantik bener. Kita ada rencana yang Nenek lupa hari ini?"
"Bukannya mau ke rumah sakit?"
Neneknya menggeleng, "kan, udah dua kali ke sana. Temen Nenek itu juga butuh istirahat banyak, gak boleh diganggu. Memangnya Nenek bilang hari ini kita ke rumah sakit?"
"E-enggak, sih," Anna menggaruk pelipisnya, merasa sedikit malu sebenarnya. Dia bergeser dari sana, hendak mengambil minum agar perasaan canggungnya segera menghilang. Masalahnya, kalau mereka tidak ke rumah sakit sekarang, bagaimana cara mengembalikan gantungan kuncinya?
Wanita tua itu menatap Anna dari atas ke bawah. Keningnya berkerut lebih dalam setelah memperhatikan bahwa penampilan Anna kali ini jauh sekali berbeda dari yang sudah-sudah. Cucunya itu memang senang berpenampilan cantik, tapi itu selalu untuk dirinya sendiri. Hari ini entah mengapa rasanya seolah dia ingin menunjukkan kecantikannya pada seseorang. Ah, dia baru ingat kalau kemarin pun, Anna melakukan skincare. Dia bahkan memesan masker online saat sudah malam.
"Kamu ketemu cowok?"
Sudah pasti, pertanyaan itu membuat Anna tersedak dan mengeluarkan kembali minumnya dari mulut. Dia batuk beberapa kali sembari menepuk-nepuk dadanya. "E-enggak! Nenek pandai ngarang banget, sih!"