Bab 40

282 44 26
                                        

Reza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reza

▪️▫️▪️

"Kita masih punya besok dan besoknya lagi."

-----

Ada satu hal yang selalu Reza ingat tentang Anna. Gadis itu lebih suka boba ketimbang mawar; katanya, lebih bahagia mengenyangkan perut daripada sekadar memuaskan mata. Namun, Reza lebih memilih membelikan seikat mawar dengan niat menjahili gadis itu. Rupanya, itu tidak berhasil sama sekali.

"Lo ini, ya, mentang-mentang anak orang kaya asal main terbang ke luar negeri. Lu kira harga tiket pesawat itu sama kayak ongkos angkot yang lima rebu bisa buat keliling kota? Udah gitu cuma buat bolos sekali doang. Bolos kelas tuh ke Starbucks, bukan ke Singapura!"

Reza hanya cengengesan dan tidak membalas apa-apa. Anna jadi semakin kesal. "Rez, ngapain, sih, ke sini?"

"Lo bilang lagi rindu."

"Gak gitu juga cara mainnya! Jadi kalau gue ada di pluto dan bilang rindu ke elo, lo bakal terbang juga naik roket?!"

"Ide bagus. Mau ke pluto bareng gue?"

"Rezaaaa! Gue serius."

"Gue juga serius."

Anna menghela napas kasar, menyandarkan punggungnya ke sofa sembari bersedekap. Capek, deh, ngurus anak yang nganggap uang sepele. Dia memandang buket bunga yang tergeletak di atas meja, lalu ke dekat tas sekolah berisi buku dan laptop yang didiamkan di dekat kaki Reza.

Gadis itu menggeleng geram. "Mau bilang apa ke orangtua lo kalau mereka tau lo ke sini? Eh, mereka tau, kan? Jangan bilang lo asal tancap gas ke mari."

"Rencananya, sih, bakal balik secepatnya ke Itali. Jadi, mereka gak perlu tau."

"Rez, lo nih suka banget bikin orang khawatir. Kalau ketahuan gimana? Harusnya lo kasih tau dulu, kek! Bilang lagi capek dan butuh hiburan gitu. Alasannya lebih masuk akal."

Reza juga ingin bertanya hal yang sama. Kenapa Anna masih di sini dan kenapa keluarganya tidak tahu? Namun, dia memilih menunggu Anna untuk berkata jujur lebih dulu. Mungkin ada baiknya pura-pura tidak tahu.

"Gak ada niat lo buat bawa gue ke mana gitu? Jalan-jalan keliling Singapur. Udah jauh-jauh ke mari malah mentok di apart doang."

"Ya, siapa suruh lo ke mari, Anak Kudaaaa?"

"Ya, siapa suruh lo bilang rindu, Pecel Leleeee?"

"Ngapain bawa-bawa pecel lele coba?"

"Lah situ sendiri ngapain bawa-bawa kuda?"

Anna mendengkus. Masalahnya, mendengar kata lele membuatnya teringat dengan Mas Lele. Bagaimana cowok itu sekarang, ya? Argh, karena si Reza kampret dia jadi harus meninggalkan Mas Lelenya.

In Every HeartacheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang