Mas Lele dan pemangsanya
▪️▫️▪️
"bagaimana bisa senyum secantik itu menyembunyikan luka yang terlalu dalam?"
-----
Kadang, melihat seseorang yang kita sayang kecewa bisa sama mengecewakannya bagi kita.
Di hari ulang tahun Putri, Abil datang terlambat karena Anisa memintanya mengantar laptop ke tempat kerjanya. Setelah selesai, dia buru-buru pergi ke rumah Putri. Tempatnya sudah ramai dan suara musik bertempo lambat membuat bisik-bisik terdengar. Abil segera berjalan ke belakang, mencoba mencari teman-temannya---tidak juga, sih, dia mengabaikan keberadaan Budi dan Siti atau Reza yang menari dengan gila; dia hanya mencari Anna.
Abil menemukan gadis itu duduk bersampingan dengan Pangeran di dekat meja makanan. Anna menurunkan pandangannya, sedangkan Pangeran melirik sebentar ke arahnya, lalu menggaruk pelipis; tampak ragu untuk mengajak Anna ikut berdansa seperti yang lain.
Abil memicingkan mata dengan penuh pengharapan kalau Pangeran tak akan mengajaknya. Doa itu sepertinya didengar Yang Maha Kuasa sebab Pangeran menghela napas panjang lalu memandang lurus ke depan lagi. Kali ini, Pangeran terlihat sedikit tak menyangka melihat sesuatu, kemudian dia dengan tidak pekanya memanggil nama Anna hingga gadis itu menoleh.
"Gue ke sana dulu, ya?" Sepertinya, itu yang Pangeran ucapkan.
Anna terlihat memaksakan senyuman kecil dan mengangguk. Pandangan matanya jelas sekali terlihat kecewa. Saat itu, Abil merutuki dirinya yang berharap seperti tadi. Lantas, Anna langsung beranjak dengan cepat ke dalam rumah, menerobos orang-orang dengan kepala yang menunduk.
Abil hendak melangkah untuk menyusul, tapi dia melihat Putri yang menyadari larinya Anna. Abil pikir, Putri sebagai sesama perempuan akan tahu cara menenangkan yang lebih baik. Jadi, dia menahan tubuhnya dan berbalik ke arah yang lain. Dia berhenti di dekat salah satu meja di mana teman sekelas mereka berkumpul. Dari situ, Abil bisa langsung menatap kamar milik Putri. Meski tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam sana, ini sudah lebih dari cukup.
Beberapa saat kemudian, Putri sudah berjalan ke luar. Abil bisa melihat Anna dari balkon kamar berdiri memperhatikan acara pesta. Riasan wajahnya sudah tidak rapi lagi, tapi dia terlihat jauh lebih baik. Abil lega dengan itu. Air mukanya berubah di beberapa titik; sedikit iri ketika melihat Budi dan Siti, tersenyum akan Gibran dan Putri, juga sedikit mengernyit mendapati keberadaan Reza, lalu... terlihat terkejut.
Kedua tangannya terkepal kuat dengan bibir bawah yang digigit. Matanya lagi-lagi memancarkan kekecewaan yang kali ini lebih parah. Anna langsung berbalik, berjalan lambat kembali masuk ke dalam kamar.
Sontak saja Abil bangkit berdiri, mencari-cari apa kiranya yang membuat Anna sakit hati lagi. Satu nama muncul di kepalanya; Pangeran, dan dia langsung melangkah cepat mencari keberadaan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Every Heartache
Ficção AdolescenteSekuel dari Cinderella's Sister ... "Setelah semua yang terjadi, aku hanya kembali pada luka." ----- Anna kembali pada usia 14, memutuskan membangun ulang kehidupannya yang hilang. Seharusnya itu mudah. Apalagi ditambah dengan bantuan teman dan kelu...