Pangeran Pramana
&
Abileo Jacob Ricardo▪️▫️▪️
"Anna itu terlalu sempurna baginya."
-----
Kakaknya memang aneh.
Baru saja semalam dia marah-marah pada Abil yang memilih masuk jurusan IPS. Hari ini, di meja makan, dekat lauk yang sudah dimasak Anisa, sudah terletak beberapa buku pelajaran IPS. Abil menatapnya agak lama. Anisa sudah pergi sejak sepuluh menit lalu saat Abil masih di kamar mandi. Mereka tidak bicara sejak kejadian semalam---Abil mengurung diri di kamar. Karena itulah, Abil tersenyum lebar pagi ini.
Kakaknya memang orang paling aneh sedunia.
Abil suka kakaknya yang seperti itu.
Dia berangkat ke sekolah lebih cepat, tapi bukan yang pertama. Di dalam kelas berdasarkan gugus saat MOS-nya, sudah ada Pangeran dan Putri di sana, sedang membicarakan tentang jurusan yang ingin diambil.
"Udah jelas IPS. Lo kan penggila sejarah."
Pangeran tertawa, "sejarah itu---"
"Penting. Iya, iya. Gue tau," Putri memutar bola matanya. Dia tak sengaja melihat Abil yang sedang berjalan masuk. Tangannya terangkat menyapa. "Sup?"
Abil mengangkat dagunya singkat sebagai balasan, lalu duduk di belakang meja kedua orang itu. Putri memiringkan tubuhnya, "lo ngambil IPA, kan?"
Abil melepas tasnya sembari menjawab Putri dengan gelengan, "IPS."
"Hah? Ngapain?"
Abil mengerutkan keningnya, "ngapain gimana? Memangnya gak boleh?"
"Bukan gak boleh. Lo bukannya mau jadi dokter?" Kali ini, Pangeran menimbrung.
Sok tau.
"Batal. Gue milih IPS aja."
"Kenapa? Kesurupan jiwa cinta sejarahnya si Pangeran lo?"
"Enggaklah! Idih, amit-amit," sanggah Abil tak sudi. Enak saja disangkutkan dengan Pangeran.
"Ya, terus? Kalau gue sih memang bego kalau urusan rumus. Magnet-magnetlah, listriklah, apalagi cermin cembung cekung yang udah gak gue ingat lagi. Kan udah ada magnet dijual di pasaran, tukang PLN juga banyak, terus ada cermin di rumah buat berkaca, ngapain coba nyari yang lain? Gak masuk otak gue kalau fisika," cecar Putri. Tangannya menjulur ke dalam laci, mengambil sebungkus keripik dan membukanya, "mau?"
Pangeran menggeleng. Abil tidak menggeleng, tapi dia bilang, "gak usah repot-repot," sambil mengambil keripiknya dan makan.
Putri mendengkus, tapi tidak mengomentari hal itu. "Lo kenapa mau ngambil IPS?"
KAMU SEDANG MEMBACA
In Every Heartache
Fiksi RemajaSekuel dari Cinderella's Sister ... "Setelah semua yang terjadi, aku hanya kembali pada luka." ----- Anna kembali pada usia 14, memutuskan membangun ulang kehidupannya yang hilang. Seharusnya itu mudah. Apalagi ditambah dengan bantuan teman dan kelu...