بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
-•o•-
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
"Sungguh, akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan, berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
QS al-Baqarah 155-
"Dari mana aja? Jam segini kok baru pulang?" Suara laki-laki itu membuat Zahra terpaku. Zahra amat mengenal suara itu, suara itu merupakan suara yang sudah lama tak ia dengar
Antara senang dan takut Zahra menoleh ke belakang, dan di lihatnya sosok pria dengan rambut klimis. Senyumnya kini mengembang "Bang Dirga?"
Dirga tersenyum seraya berjalan ke arah Zahra "Kok baru pulang sih? Udah mau maghrib ini"
Zahra menggaruk tengkuknya "Tadi... Zahra ketiduran di gazebo belakang" sontak Dirga menertawakan tingkah konyol Zahra
"Yaudah, buruan gih. Kamu mandi, siap-siap" Zahra mengernyitkan dahinya bingung
"Siap-siap apa?"
Dirga menghela nafasnya "Ya kerumah abang lah " jawabnya santai. Zahra langsung terdiam. Sebenarnya ia sangat ingin kesana. Tetapi ia takut berhadapan dengan Pratiwi
Zahra menggeleng lemah "Loh, kenapa?" Tanya dirga bingung
"Zahra... Um... Zahra nggak suka keramaian Bang" Cicit Zahra. Zahra bohong, ia sangat suka berada di tengah orang ramai, apalagi acara ulang tahun Dirga, teman semasa kecilnya. Sejak tahun kemarin ia tak datang ke acara milik Dirga, saat itu alasannya karena ia tak enak badan
Dirga tak percaya dengan alasan yang diberikan Zahra "Nggak! Nggak mungkin kamu nggak suka tempat ramai. Terakhir kali kamu datang ke acaraku, kamu have fun aja kok"
Zahra menggeleng "Itu dulu, sekarang kan udah beda. Zahra udah gede Bang" Zahra tertunduk lesu
Dirga terdiam "Secepat ini kamu berubah? Ayolah ra, tahun kemarin kamu nggak datang, masa tahun ini kamu nggak datang lagi sih? Dirga tanpa Zahra, apa jadinya?" Zahra langsung mendongak dan menatap ke arah Dirga
"Ra, kamu mau kan ke rumah abang?" Zahra kembali tertunduk lalu akhirnya mengangguk
-
-
-"Zahra, zahra. Udah lama kamu nggak datang ke rumah ini. Umma kangen banget sama kamu. Alhamdillah ya, kita ketemu lagi" Halimah, ialah seorang wanita sholehah dengan kerudung syar'i nya. Halimah merupakan panutan seorang Zahra untuk mengejar surga. Setelah ibu Zahra meninggal, Halimah lah yang menggantikan posisi ibunya untuk menuntun Zahra dalam agama. Tetapi kini, mereka jarang bertemu karena kesibukan Zahra
"Mma, kan dari sini ke rumah Zahra deket, Umma jangan alay deh" Ujar Dirga polos
Halimah tentu saja melongo atas perkataan anak bungsunya itu "Kamu ya, kalo udah bucin, berani ngatain ummanya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MUBRAM
Teen FictionHidup bukan hanya tentang bagaimana cara kita mencari suatu kebahagiaan. Hidup merupakan bagaimana kita singgah dan menerima titipan dari Allah dengan baik di dunia yang fana ini Apa yang di rasa baik, belum tentu baik untuk kita dan apa yang dirasa...