بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
-•o•-
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، اِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ. احمد و مسلم
Rasulullah saw bersabda
"Janganlah seorang mukmin membenci istrinya yang mukminah, sebab, jiks ia tak menyukai sebagai perangainya, maka ia akan menyukai perangainya yang lain"
HR. Ahmad dan Muslim-
Mata Zahra menyusuri setiap jejeran buku yang ada di rak, tak ada satupun rak buku di bagian buku spiritual ia lewati
Pekan lalu, saat Kafka mengajaknya berbelanja kebutuhan, ia lupa meminjam uang Kafka untuk membeli mushaf al-quran. Alhasil, ia harus melanjutkan hafalannya via aplikasi di ponselnya
Pandangan Zahra menangkap sebuah buku novel berwarna ungu. Tangannya ingin meraih, namun kedatangan Irene membuat dirinya mengurungkan niat
"Gue cariin juga, ternyata ada di sini" Irene berdiri di samping Zahra sambil berkacak pinggang
"Wih... Apaan nih?" Tanya Irene karena tadi ia melihat tangan Zahra hendak meraih buku tersebut "Cinta hingga jannahnya" kalimat yang merupakan judul itu terlihat di sisi buku yang terselip. Irene langsung menoleh pada Zahra lalu meraih buku tersebut
"Elo mau baca ini,.Ra?"
Zahra mengangguk "Niatnya sih gitu"
"Dalam rangka apa nih, tumben mau baca novel? Wih, lagi jatuh cinta nih kayaknya. Mau sampe surga pula" Goda Irene
Zahra tampak berfikir, apakah dirinya sudah mulai menumbuhkan rasa pada Kafka. Ah, Zahra lemah soal itu "Enggak ih. Emang kenapa kalo aku baca novel begini? Kan cuma iseng aja"
"Ya kan elo orangnya berkomitmen" ujar Irene yakin. Ia memang baru saja mengenal Zahra, tapi ia tau bagaimana kepribadian Zahra. Yang ia lihat pada diri Sahabatnya itu, Zahra merupakan orang yang akan selalu menjaga hati. Jadi ia mengambil kesimpulan bahwa bila Zahra jatuh cinta, maka ia akan Setia
"Tenang aja, Zafran orangnya juga setia kok. Pengertian pula" celetuk Irene sembarangan
Zahra langsung membelalakkan matanya "Kok Zafran sih? Aku nggak ada apa apa sama dia" elak Zahra
Irene menghela nafasnya "Ya elah Zahra, tingkahnya Zafran itu kelihatan banget. Dia dingin banget sama semua orang. Lah sama elo? Udah kaya mba mba kasir Indomaret tau nggak sih, ramah banget" cerocos irene
Irene tak salah, Zafran yang di kenal dingin memang sangat berkebalikan saat bersama dengan Zahra. Bahkan, di bangku keduanya sering berdiskusi satu sama lain, padahal Zafran termasuk orang yang malas berargumen
"Lah, malah bagus kan kalo dia jadi ramah" ujar Zahra polos
"Ya enggak gitu lah, Ra. Dia beda banget. Kaya bukan Zafran yanh asli" jelas Irene
Zahra menghadap pada Irene "Emang kamu tau, gimana Zafran yang asli?"
Pertanyaan itu membuat Irene menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal itu "Ya enggak sih" cicitnya "Tapi Zafran emang berubah banget sama elo, Ra" kali ini Irene berseru. Suara yang tadinya seperti tikus kini malah terdengar sebagai suara gajah
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MUBRAM
Teen FictionHidup bukan hanya tentang bagaimana cara kita mencari suatu kebahagiaan. Hidup merupakan bagaimana kita singgah dan menerima titipan dari Allah dengan baik di dunia yang fana ini Apa yang di rasa baik, belum tentu baik untuk kita dan apa yang dirasa...