بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
-•o•-
Note
Sebelum kalian baca lebih lanjut, aku mau ingatin kalo di part ini mengandung unsur 17+Jadi buat kalian yang masih di bawah itu, aku saranin skip aja kalo udah nemu flashback on
Tapi bagi kalian yang belum cukup umur tetep maksain baca, yaudah lah
Sorry :)
Zahra panik bukan kepalang. Ia terus mondar-mandir di kamar Kafka saat ini. Ia mondar-mandir dengan penuh rasa cemas
Bagaimana tidak, tiba-tiba Irene datang ke apartemennya dengan Kafka. Tadinya ia tengah memasak untuk makan malam, tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Untung saja ia sempat mengintip dari lubang yang ada di pintu dan ternyata yang datang adalah Irene
Ia langsung berlari ke kamar Kafka. Laki-laki itu malah menyuruh dirinya diam di dalam kamar dan tak boleh keluar hingga Kafka yang memintanya
Sementara itu, Kafka dan Irene kini tengah bersama di ruang tengah
"Ih, kamu kok sakit nggak bilang-bilang sih? Aku pusing nyariin kamu. Mana Zahra nggak masuk pula. Sepi tau" omel Irene dengan raut wajah cemberut dan penuh dengan kekhawatiran
"Maaf, aku tadi nggak sempat pegang hp. Lagi pula ini cuma demam biasa, udah turun kok karena dikompres sama Za .." Ah hampir saja Kafka keceplosan
Irene mengernyit bingung "Dikompres sama siapa?" Kafka terdiam
"Em... Itu, di kompres sama aku sendiri lah, siapa lagi yang bisa ngompresin?" Ujar Kafka berbohong
Irene langsung mengeluarkan raut wajah sedihnya "Tau gitu, tadi pagi aku langsung ke sini. Kamu kan tinggal sendiri. Nanti kalo kenapa-napa gimana?" Tanya Irene sembari menyelusup ke dada bidang milik Kafka dan memeluk erat tubuh laki-laki tampan itu
Irene memang sangat manja terhadap Kafka. Ia di besarkan dalam keluarga yang sangat memperhatikannya, jadi ia tumbuh sebagai wanita yang punya sifat sangat feminim. Tentunya manja merupakan sifat alamiah seorang wanita, apalagi pada orang yang di sayang
"Astaga, Ren. Udah ku bilang kalo aku nggak kenapa-napa. Jangan terlalu mikirin aku" ujar Kafka sambil mengelus pucuk kepala Irene
"Gimana aku nggak mikirin kamu. Kamu di sini sendirian. Kalo ada apa apa nggak ada yang bisa bantuin kamu tau!" Omel Irene penuh perhatian dan tentunya masih dengan nada yang manja
Kafka sangat sayang pada Irene, sangat-sangat sayang. Irene lah yang selalu ada saat kedua orang tuanya pergi untuk selama-lamanya. Irene lah yang selalu ada saat dirinya merasa kesepian dan bersedih dan Irene lah yang mampu menghiburnya dengan sifat manja yang ia miliki
Apa Kafka suka gadis manja? Sebenarnya tidak. Tapi jika ia melihat sisi manja pada Irene, maka ia jadi makin sayang pada gadisnya itu
Hubungan Kafka dan Irene memang bisa dibilang liar. Mereka sering pergi ke club malam, berpelukan, berciuman, bahkan tidur bersama. Tapi perlu kalian ketahui bahwa Kafka tak pernah melakukan hubungan intim dengan gadis tujuh nelas tahun itu walaupun Irene pernah menawarinya
Irene bukan jalang atau kupu-kupu malam atau hal sejenis itu. Ia hanya melakukan hal demikian pada Kafka. Ia berani menggoda laki-laki itu karena ia tau Kafka tak akan pernah melakukan hubungan intim padanya. Kafka sangat menjaganya. Oleh karena itu ia tak pernah mau kehilangan Kafka
Bahkan kedua orang tua Irene sudah menganggap Kafka sebagai menantunya sendiri. Tak jarang ia mengizinkan Kafka menginap di rumah Irene bahkan tidur di kamarnya karena mereka sangat percaya pada Irene

KAMU SEDANG MEMBACA
THE MUBRAM
Teen FictionHidup bukan hanya tentang bagaimana cara kita mencari suatu kebahagiaan. Hidup merupakan bagaimana kita singgah dan menerima titipan dari Allah dengan baik di dunia yang fana ini Apa yang di rasa baik, belum tentu baik untuk kita dan apa yang dirasa...