Bag.8

447 239 37
                                    


Natasha, Grabiel, dan Vania pun segera ber-gegas dan menuju rumah Latansa. Jarak tidak terlalu jauh dari rumah, jalan kaki pun bisa di lakukan, jadi tak perlu mengeluarkan sepeda motor.

"Ini ya rumah nya? "Tanya Grabiel.

"Iya ma, yuk kita panggil"

Natasha, Grabiel,dan Vania-pun langsung menekan tombol bel dan terlihat seseorang keluar dari daun pintu.

"Eh Natasha, ada tante Grabiel juga toh, ayo silahkan masuk"

Latansa mempersilahkan masuk, lalu ia mengambil secangkir air dan makanan ringan.

"Latansa, jangan ngerepotin, oiya Winata ada? "

"Oiya, sebentar ya"

"Mama, ini ada tante Grabiel."

"Oiya sebentar "

Natasha memanggilnya dengan sebutan tante Winata. Sahabat Grabiel sedari SMA.

Dulu ketika Natasha berumur 4 tahun mereka suka sekali ber- main.Dan ketika memasuki Sekolah Dasar (SD) Latansa ikut papa nya ke Bandung, Lalu ketika SMA ikut mama nya kesini, Dan satu sekolah dengan Natasha.

"Kalian gak jalan jalan? "Tanya tante Winata tersenyum tipis.

Latansa dan Natasha saling bertatapan.

"Sana kalian jalan jalan, keluar gitu cari angin, mama mau ngobrol sama tante Grabiel hehehe"

Lalu Natasha dan Latansa segera keluar, dan tak lupa menutup pintu.

"Mereka cocok ya, calon besan hahaha"

Suara Gibahan itu terdengar hingga luar. Natasha dan Latansa tertawa kecil mendengar percakapan itu.

"Hah besan? "

"Amiinn"

"Dah ah yuk cari angin, gerah gue"

"Skuy"

Mereka berdua pun segera menaiki motor dan berjalan pergi jauh dari rumah.

"Angin nya suir suir enak"

"Suir suir apa coba"

"Ihh maksudnya adem gitu"

"Gue masuknya kaum adem"

"Kaum adam Astagfirullah "

"Oiya, Eh, bulan nya bulan purnama"

"Iya bagus ya"

"Lu lebih suka bulan sabit atau purnama? "

"Mmmmm"

"Apa oy jawab"

"Gue suka nya lu "

"Gue gigit lu"

"Wkwkwk"

Mereka tertawa seraya menyusuri jalan, melihat ramai nya di pinggir jalan, Tak lupa Angin suir suir kata Natasha.

"Duduk sini aja"

"Iya "

"Lu mau beli apa? "

"Beli apa? "

"Kan gue nanya"

"Tau bingung gue"

"Mmmm enak nya apa? "

"Makan rendang yuk! "

"Ayuk"

Lalu mereka menuju lestoran Padang yang ada di pinggir jalan.

"Lu belum makan? "

"Belum"

"Sini gue traktir"

"Yeay di traktir, suka banget ni gue"

"Dasar! "

"Hahaha ntar minum nya gue yang bayar"

"Nah gud mayan hehehe"

"Udah yuk cari tempat duduk"

Lalu mereka menempati kursi makan di pojok kanan.

Tiba tiba...

Tring! Tring!

Handphone Latansa berdering, bertanda ada panggilan masuk.

"Itu siapa? "Tanya Natasha.

Ketika di lihat tercentang nama "Bunga".

Hening.

🌼

"Dia ngechat apa? Coba gue liat"

"Eh eh"

"Kok lu gak mau? Gue cuma liat doang "

"Eh gak gitu "

"Oh lu suka sama Bunga? "

"Enggak "

"Terus kenapa larang larang gue liat Handphone lu? "

"Yaudah liat nih"

Latansa menyodorkan Handphone nya kepada Natasha.

"Sayang?!"

"Dia ngapain manggil lu sayang?! "

"Kan dia yang manggil, gue enggak"

"Dia baperin lu"

"Tapi gue gak baper"

"Lu blokir"

"Gak"

"Kenapa? Lu suka kan? "

"Enggak beneran"

"Kenapa gak mau blokir? "

"Dia kakak kelas, ntar gue di bilang songong "

"Banyak alasan! " Bentak Natasha kesal.

"Dah ah gue mau balik aja, lu makan aja sendiri! "Natasha langsung pergi meninggalkan Latansa, Latansa segera mengejarnya.

"Nat, dengerin gue dulu, lu salah paham"

"Gue cuma nyuruh blokir apa susah nya? "

"Iya iya nanti"

"Awas aja lo"

"Iya Cantik"

"Yaudah pulang!"

"Ihh jangan marah marah mulu dong, ntar cantik nya hilang "

"Lu mau gue bakar? "

"Oiya maaf maaf ayo pulang"

Latansa dan Natasha segera meninggal kan rumah makan dan pulang ke rumah dengan perasaan tidak suka.

Ia tidak peduli tadi sudah memesan makanan, karena kondisi Natasha yang hati nya yang sedang panas.

Singkat saja 20 menit perjalanan sudah sampai di depan rumah Natasha, lalu Latansa pergi tanpa belambai lambai seperti biasa.

"Latansa berubah"batin nya.

🌼

NATASHA&LATANSA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang