Sesekali aku ingin menjadi kamu, yang dengan mudah pergi tanpa peduli yang menunggu, yang suka hilang semaumu. Orang yang di rindukan, tetapi kadang sering terlihat mengabaikan. Orang yang di percaya, tetapi masih saja memilih dusta. Menjadi kamu barangkali akan menyenangkan. Bisa menyakiti, lalu datang dengan permohonan maaf. Bisa menduakan, kemudian mengatakan semuanya sebuah khilaf. Atau, menjadi orang yang di harapkan, tetapi memilih di kecewakan. Orang yang berjanji, juga yang memilih mengingkari.Aku ingin menjadi kamu yang dengan mudah mengatakan semuanya berakhir. Atau, yang mampu mengatakan tanpa beban, kita bukan apa apa lagi. Juga, yang sanggup mengatakan, lupakan saja semua kenangan kita. Lalu, pergi tanpa merasa bersalah atas luka di hati. Kamu yang dengan semaumu melakukan apapun yang membuat perih bila kembali mengulang ingatan. Kamu yang tidak berperasaan, yang bisa saja mematahkan semua harapan yang aku perjuangkan.
-boy candra
🌼
"Kalau kata orang hubungan itu harus sama sama memperjuangkan. Itu salah, mungkin ada, dan tampak beruntung, kalau hubungan aku dan Latansa enggak, 1 orang berjuang 1 orang mengabaikan. Iya aku tau lelah, tapi aku gak boleh nyerah, kalo aku nyerah berarti aku lemah, semangat untuk diriku sendiri, semoga berhasil:) " Natasha menyemangati dirinya sendiri, ia seraya menangis dengan kelakuan Latansa, ia sakit hati, ia kecewa, kenapa harus begini? Natasha benar benar tidak menyangka.
"Nat"ucap sendu dari Alexa.
"Sabar Nat, ini ujian buat lu"
"Iya gue sabar kok, makasih ya"
Alexa memeluk Natasha hangat, sahabatnya sedang menangis, Alexa pun ikut sedih dan prihatin.
"Kita bakal perjuangin sama sama ya" Alexa menggenggam tangan Natasha.
"Iya"Natasha tersenyum di balik duka.
"Gue tau kalo gue ngalamin kayak lu pasti gue bakal nangis"
"Iya"
"Apapun keadaan nya lu harus tetep berjuang sampai benar benar sudah di titik kesabaran lu"
"Iya, makasih"
"Gue punya eskrim buat lu, makanan kesukaan lu"
"Makasih Alexa, lu sahabat terbaik gue"Natasha memeluk kembali Alexa.
"Jangan tinggalin gue ya" Ucap Natasha.
"Enggak bakal"
"Makasih es krim nya"
"Oke, nih juga makanan buat lu, pasti lu laper"
"Hehehe makasih"
Tiba tiba Beny datang.
"Natasha kenapa? "Beny
"Mmm lu gak usah tau oke"
"Oke deh "
"Nat"ucap Beny.
"Iya? "
"Gue tau masalah lo, tadi gue liat di kantin"
"Oh ya"
"Iya"
"Sabar Nat"ucap Beny lagi.
"Iya makasih Ben"
"Iya"
Lalu mereka bertiga saling bertukar cerita diiringi tertawa ria untuk melupakan masalah yang dialami Natasha, bahagia selalu Natasha:).
🌼
"Latansa? "Panggil Bunga.
"Hm"
"Kamu kenapa? "
"Enggak"
"Nanti beliin aku baju ya, baju kemaren udah jelek"
"Baru beli kemaren"
"Ih tapi udah jelek, masa baju aku itu itu doang"
"Boros banget sih, beli sendiri sana"
"Ih kok kamu gitu:("bunga mengerucutkan bibirnya.
"Iya iya"
"Oke makasih sayang"
Sebenernya Latansa risih dengan senior nya ini, ia terlalu matre baginya, selalu meminta uang dan menguras kekayaannya, tidak seperti Natasha, yang selalu irit dan menyuruhnya untuk menabung, tapi entah mengapa ia mencitai seniornya itu.
"Nanti hari minggu aku mau beli bedak, oiya nonton bioskop juga yuk! "
"Hm iya"
🌼
"Lex, Latansa lagi apa ya? "
"Lagi mikirin lu kali"
"Mustahil"
"Amiinn"
"Kata gue sih dia lagi mesra mesraan sama Bunga "
"Udah jangan di pikirin, gue gak mau lu sedih lagi"
"Oke"
"Jangan dipikirin ya"
"Iya"
Latansa? Kamu kemana? Aku rindu.
🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASHA&LATANSA [COMPLETED]
Teen Fiction[SUDAH TAMAT! ] [REVISI PERTAMA SELESAI 📌✅] [AKAN DI REVISI ULANG:)] [CERITA MASIH SANGAT BERANTAKAN, MOHON MAKLUMKAN.] [NO PLAGIAT!!! ] Latansa, Memang aku bukan-lah perempuan sempurna yang memiliki banyak kekurangan. Aku juga bukan perempuan ya...