Natasha mulai belajar berjalan dan di bantu oleh Grabiel dan Vania.Natasha berharap sebelum ia pergi ke puncak, kaki nya bisa jalan seperti semula.
Tok! Tok! Tok!
Ada suara ketukan pintu dari luar, Grabiel segera menghampiri dan membuka pintu.
"Natasha nya ada tante?"
"Suara Beny? " Batin Natasha.
"Oh ada temen nya Natasha ya? Sini masuk" Grabiel mempersilahkan masuk dan benar dugaan Natasha, itu adalah Beny.
Beny menghampiri Natasha dan tersenyum ke arah nya.
"Sini tan aku bantu" Ucap Beny dan segera merangkul Natasha.
Beny membantu Natasha dan sesekali tersenyum ke arah nya.
"Aw! " Natasha hampir terjatuh dan di tolong oleh Beny. Mata nya bertemu dan saling bertatapan satu sama lain. Natasha segera membuang muka dan segera bangkit dan di bantu oleh Grabiel.
"Kamu gak papa kan? " Tanya Beny khawatir.
"Enggak kok, eum... Makasih udah nolongin gue" Ucap Natasha seraya tersenyum tipis ke arah Beny.
"Oh iya tante, boleh aku ajak Natasha keluar sebentar gak? Bentar doang kok tante" Bujuk Beny kepada Grabiel.
"Oh ya boleh, hati hati ya" Balas Grabiel seraya tersenyum ke arah Beny.
Beny segera mendorong kursi roda yang di naiki oleh Natasha dan berjalan menuju ke luar.
"Lu mau bawa gue ke mana? " Tanya Natasha.
"Rahasia dong" Balas Beny.
"Gue gak di culik kan? " Tanya Natasha lagi.
"Lu bakal di culik ke hati gue" Balas Beny seraya tertawa.
"Huh! Gombal! " Natasha tertawa dengan gombalan yang diberikan oleh Beny.
"Lu kalo ketawa cantik ya" Ucap Beny lagi.
"Lu gombalin gue? Gue gak baper sorry" Balas Natasha mengejek.
"Oh iya lu sama Latansa udah baikan? " Beny memperalihkan topik pembicaraan.
"Udah" Jawab Natasha.
"Lu pasti cinta banget ya sama Latansa?" Tanya Beny.
"Lu kenapa sih kepo banget sama urusan orang" Natasha tertawa.
"Enak ya jadi Latansa, bisa di sayang sama cewe secantik lu" Ucap Beny seraya menatap langit.
Entah mengapa perasaan Natasha menjadi gugup.
"Oh ya Beny, eumm kita ke taman aja ya, kepanasan gue" Balas Natasha memperalihkan topik pembicaraan.
"Oh iya oke" Beny segera mendorong kursi roda dan segera menuju Taman komplek.
🌼
Alexa menghubungi Raja dan Latansa. Ia sedang membahas tentang liburan bulan depan, ini harus di persiapkan matang matang.
"Bro, apa iya kita harus ngajak Beny gitu? " Latansa.
"Ya emang kenapa? " Alexa.
"Lu takut ketikung bro? " Raja.
"Natasha sama Beny semakin lama semakin deket" Latansa.
"Yaa terus? Ya itu sih salah lu sendiri, ngapain coba pas itu ninggalin Natasha, kena batu nya kan lu, makanya jadi cowo itu jangan playboy" Alexa.
"Ya itu kan udah lama, masalah lalu itu" Latansa.
"Ya emang lu kira Natasha bakal lupa sepenuhnya? Nih inget ya, kalo gue jadi Natasha juga gue boro boro mau dideketin sama lu, maafin aja ogah" Alexa.
"Itu salah lu sendiri, nyesel kan? " Raja.
"Arghhh!!! Gue harus gimana? " Latansa.
"Jadi cowo tuh peka dong, gitu aja suruh kita bantu mikir" Alexa.
"Eh bantuin deketin gue sama Natasha dong, pleasee... " Latansa.
"Lagian gue gak bakal ngerestuin hubungan lu sama Natasha, karena gue muak banget sama sikap lu yang dulu" Alexa.
"Pliss ya bantuin gue" Latansa.
"Lu harus berjuang sendiri! Biar lu ngerasain apa yang Natasha rasain dulu! " Alexa.
🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASHA&LATANSA [COMPLETED]
Teen Fiction[SUDAH TAMAT! ] [REVISI PERTAMA SELESAI 📌✅] [AKAN DI REVISI ULANG:)] [CERITA MASIH SANGAT BERANTAKAN, MOHON MAKLUMKAN.] [NO PLAGIAT!!! ] Latansa, Memang aku bukan-lah perempuan sempurna yang memiliki banyak kekurangan. Aku juga bukan perempuan ya...