Bag.27

254 87 11
                                    


"Ben... ny... " Ucap Natasha getar.

"Kamu jangan takut, semua akan baik baik saja"

"Aku takut, dimana Latansa? " Ucap Natasha lagi.

"Dia tidak ada disini, dia tidak peduli denganmu" Balas Beny.

"Siapa yang nyulik kita? "

"Bunga".

Tiba tiba mereka mendengar suara injakan di depan sana, lalu datanglah Bunga beserta anak buah nya.

" Hey kalian sudah sadar ternyata, gimana mimpi indah nya? "Bunga.

" Eh bocah kampung! Ngapain lu nyulik kita?! Ada salah apa gue sama lu?! "Teriak Beny lantang.

Bunga tertawa sinis, lalu Roy sebagai anak buah nya segera mengambil sesuatu di rak sana.

Pisau.

🌼

Polisi sedang melacak, tetapi tidak di temukan, Grabiel menangis ketakutan, Alexa berusaha menenangkannya.

" Kapan terakhir ibu melihat anak ibu? " Tanya seorang polisi.

"Pagi,  ketika Natasha berangkat sekolah" Jawab Grabiel.

"Di samping ibu apakah teman dekat Natasha? " Tanya lagi seorang polisi.

"Iya, saya sahabat nya" Jawab Alexa.

"Kapan terakhir kali ananda melihat Natasha? "

"Saya punya kecurigaan oleh teman saya sendiri, ia sangat membenci Natasha, dan ketika saya pulang, Bunga, Natasha, dan Beny tidak ada, ia menghilang" Jelas Alexa.

"Oke, data sudah di Terima, besok ibu kesini untuk melihat apabila ada kemajuan" Balas polisi.

"Terimakasih pak, tolong temukan anak saya"

"Baik bu secepatnya kami proses"

Lalu Grabiel dan Alexa pun pergi meninggalkan kantor polisi dan segera pulang dengan perasaan khawatir.

🌼

Roy mengambil sebuah benda tajam dan mengarahkan ke Beny, Natasha yang melihat nya meronta ronta meminta tolong, tetapi hasilnya pun nihil.

Bunga berjalan ke arah Natasha, ia membawa sebuah cutter berkarat. Natasha geram, ia benci dengan seniornya itu.

"Hallo gadis cantik" Ucap Bunga.

"Ngapain lu kesini?! " Bentak Natasha ketakutan.

Bunga mengambil sebuah cutter dan membesit wajah Natasha dengan lembut. Natasha merasakan kesakitan, darahnya mulai bercucuran.

"Lu mau ngapain gue?!" Bentak Natasha.

"Mau bunuh lu" Ucap Bunga santai.

Ia tetap membesit lengan, leher, wajah, kaki, hingga jari, Natasha merasakan sakit yang luar biasa, tubuh nya penuh darah yang berjatuhan.

"Sakit? " Tanya Bunga lembut.

"Lu boleh nyakitin gue, tapi lu gak boleh nyakitin Latansa! " Bentak Natasha.

"Lu tau, setelah Latansa cinta dengan gue, gue bakal ngerebut harta dan warisan dia hingga dia jatuh miskin" Ucap Bunga tertawa.

"Dasar cewe kampungan! Matre! " Ucap Natasha.

Lalu bunga membesit nya lagi dengan cutter berkarat tersebut.

"Kalo lu berkata kasar sama gue gak segan segan gue ngelukain lu" Ucap Bunga.

"Gue gak peduli brengsek! " Marah Natasha.

Bunga langsung menancapkan cutter tersebut di tangan Natasha, Natasha berteriak kesakitan.

"Enak? " Ucap Bunga tersenyum sinis.

"Aw... Aw... " Natasha merintih kesakitan.

"Natasha!! " Teriak Beny.

"Lu mau ngapain Natasha hah?! " Beny benar benar marah.

"Lu diam!, Roy, urus! " Perintah Bunga.

"Baik bos"

Roy langsung mengayunkan tangan nya ke arah wajah Beny dan ia babak belur.

"Beny!! " Natasha menangis melihat kejadian itu.

"Lu bakal kayak dia kalo lu masih ngelawan gue! " Ucap Bunga.

"Mau lu apasih?! " Natasha tetap menangis menahan sakitnya.

"Mau bikin lu celaka."

🌼

Grabiel tidak tidur hingga larut malam, ia sedari tadi masih menangis, ia takut putri nya kenapa napa, lalu Vania menenangkan nya.

"Natasha, kau dimana sayang? Disaat kau ulang tahun kenapa engkau meninggalkan mama disini, mama takut kamu kenapa napa, semoga baik baik saja" Batin Grabiel.

🌼

Alexa sedari tadi tidak bisa tidur, ia rindu, ia takut, ia merasa bersalah, ia sangat takut, Alexa tau betapa kejam nya Bunga.

"Selamat ulang tahun Natasha, bahagia selalu dimana kau berada"
-Alexa

🌼

NATASHA&LATANSA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang