Latansa mendengar kabar bahwa Beny dan Natasha hilang, Latansa khawatir, tetapi ia berusaha untuk menampakkan tidak peduli."Sebenernya gue masih sayang sama lu, tapi sayang, lu malah ninggalin gue demi Beny" Batin Latansa.
Lalu ia meminum secangkir cokelat panas dan memakan semangkuk kentang goreng.
"Pasti lu lagi seneng seneng sama Beny" Batin Latansa.
🌼
Natasha terbangun, ia melihat Beny terdiam di sana, Natasha melihat seluruh badan nya, banyak sekali luka sayat di bagian tangan, badan, kaki,leher, dan wajah.
"Aw... Perih... " Ucap Natasha lirih.
"Jangan di pegang, luka lu bakal infeksi gara gara cutter berkarat kemarin, Bunga memang benar benar kurang ajar, kita bakal di siksa disini sampai maut menjemput kita. " Jawab Beny.
"Aku pengen pulang" Natasha menangis, ia rindu keluarga, Alexa, dan Latansa.
"Ben" Panggil Natasha.
"Apa? " Jawab Beny.
"Apa Latansa bakal peduli sama gue? "
🌼
Hari ini adalah hari libur, maka hari ini tepat sekali untuk menyelidiki kasus penculikan Natasha dan Beny.Alexa, Vania, dan Raja ikut membantu.
Ia segera datang ke kantor polisi seraya membawa data data dan bukti yang sudah ia dapatkan, data data berupa foto foto Beny, Natasha, dan tentu Bunga, dan bukti nya adalah ia serahkan sebuah isi pesan kejam yang dikirim dari Bunga untuk Natasha.
"Semoga berhasil" Batin Alexa.
🌼
Bunga membuka pintu gudang dan membawa semangkuk sup ayam dan secangkir air untuk Natasha dan Beny.
"Gue gak mau lu berdua mati duluan sebelum gue siksa, nih makan, Roy! lepasin tangan mereka" Perintah Bunga.
"Baik bos" Jawab Roy.
Tidak lupa Bunga memasukkan serbuk racun kedalam mangkuk yang berisi sup ayam.
Natasha sangat lahap memakannya, ia sangat lapar, ia tidak tau bahwa sup itu beracun, Bunga tersenyum sinis.
"Natasha, stop makannya" Ucap Beny.
"Kenapa? " Tanya Natasha bingung.
"Lu masukkin apa ke dalam sup ini?! " Teriak Beny curiga kepada Bunga.
"Hanya serbuk mematikan."
Natasha tersentak kaget, Beny menatap Natasha, Beny sangat geram kepadanya.
"Apa efek nya? " Tanya Beny.
"Merusak sel jaringan otak, lumpuh, dan jika tidak di tangani dengan cepat maka bisa menyebabkan kematian" Ucap Bunga santai.
Natasha menyesal memakan sup yang di berikan oleh Bunga, lebih baik ia mati kelaparan daripada mati keracunan makanan.
"Jahat banget sih lu!manusia macam apa lu?! " Beny marah dengan ucapan Bunga tadi.
"Psikopat."
Hening.
🌼
Polisi melacak lewat nomor telepon Natasha dan Beny, bersyukur ada jaringan dan bisa di lacak.
"Jarak nya tidak jauh dan ini tempat terpencil, kita akan segera kesana."
🌼
Natasha dan Beny di seret hingga depan lapangan, lalu ia di gantung dekat sana.
Natasha ketakutan, ia merasa tersiksa disini, ia merasa pusing, di tambah dengan luka dan tusukan cutter berkarat di tangan nya, jika tidak segera di tangani mungkin tangan nya akan membusuk di situ.
"Lepasin gue! "Natasha memberontak, tetapi Bunga tidak peduli, ia tersenyum puas.
" Kalian bakal mati disini, nikmatilah sisa sisa indah hidup kalian, bahagia selalu di alam sana"ucap Bunga seraya tertawa.
"Natasha,gue mau nanya sama lu" Tambah Bunga, Bunga mendekat ke arahnya.
"Apa?" Balas Natasha.
"Lu, lebih milih nyawa lu apa Latansa? " Tanya Bunga.
"Latansa" Jawab Natasha yakin.
Bunga menancapkan cutter di lengan kiri nya, Natasha berteriak kesakitan
"Aww!! "Natasha menjerit dan menangis.
"Gue Tanya sekali lagi, lu lebih milih nyawa lu atau Latansa? " Ucap Bunga santai.
"Lat.. Tan... " Baru saja Natasha menjawab dengan terbata bata langsung saja Bunga menancapkan lagi di kaki sebelah kanan
"Natasha! " Teriak Beny.
Natasha tidak bisa menahan sakit nya dan ia pingsan dengan kondisi mengenaskan.
"Gue bersyukur lu mati disini, udah Roy lepasin Beny, biarin dia nangis darah karena Natasha mati mengenaskan disini, ayo kita kabur sebelum kita di lacak oleh polisi, gue yakin Alexa pasti sedang mencari kita" Ucap Bunga dan segera mereka kabur dari tempat ini.
🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASHA&LATANSA [COMPLETED]
Teen Fiction[SUDAH TAMAT! ] [REVISI PERTAMA SELESAI 📌✅] [AKAN DI REVISI ULANG:)] [CERITA MASIH SANGAT BERANTAKAN, MOHON MAKLUMKAN.] [NO PLAGIAT!!! ] Latansa, Memang aku bukan-lah perempuan sempurna yang memiliki banyak kekurangan. Aku juga bukan perempuan ya...