Bag.45

169 38 4
                                    

Sudah lebih dari 7 jam Natasha tidak terbangun, tentu hal itu membuat Beny, Grabiel,dan Vania sangat khawatir.

Detak jantung nya sangat lemah, kulit nya pucat pasi, Natasha di sarankan untuk memperbanyak istirahat di rumah, karena kondisi nya belum stabil.

Perlahan jari Natasha bergerak, Beny berharap Natasha sadar, kelopak mata Natasha pun perlahan terangkat, Beny segera mengambil segelas air putih untuk Natasha.

"Ma? Latansa mana? " Tanya Natasha dengan suara parau.

"Tadi Latansa nganterin kamu kesini, terus dia izin pulang lebih awal" Jelas Grabiel.

"Ma, Natasha pengen ketemu sama Latansa ma" Ucap Natasha dengan nada memohon.

"Nanti mama nyuruh dia kesini ya, ya sudah kamu istirahat disini dulu, mama sama Vania ingin pulang, oh iya Beny kamu jangan pulang kemaleman ya, ini udah tengah malam, jaga diri baik baik ya sayang" Kecupan dari Grabiel mendarat di pipi Natasha dengan penuh kasih sayang.

"Oh iya tante, sebentar lagi saya pulang kok, saya bakal jaga Natasha baik baik disini" Balas Beny seraya mencium punggung tangan Grabiel dan tersenyum ke arah-nya.

"Jaga Natasha baik baik ya, saya tinggal dulu" Grabiel segera keluar bersama Vania dari ruangan ini.

🌼

"Ah ngerepotin banget sih tuh anak pake drama pingsan segala" Dengus Latansa.

"Dia itu pura pura, modus aja biar di gendong sama kamu, lain kali kalo dia begitu biarin aja, dia itu modus doang" Balas Bunga.

"Tapi tadi kulit nya emang pucat sih, gue khawatir ada apa apa sama dia" Ucap Latansa.

"Eh denger ya Latansa, dia itu cuma cari perhatian kamu aja, dia itu centil, genit, sok cantik lagi, ya kan? " Bunga sengaja menghasut Latansa, mungkin ini adalah cara halus untuk menjauhkan Natasha dan Latansa, dengan cara ini akan lebih mudah menyingkirkan mereka.

"Iya juga ya" Balas Latansa.

"Udah yuk kita ke mall aja, bosen aku disini" Bunga segera menggandeng lengan Latansa dan segera pergi ke tempat yang ingin mereka tuju.

🌼

"Ben, kenapa sih lu selalu nemenin gue terus? " Tanya Natasha seraya menatap Beny.

"Karena gue sayang sama lu Nat, gue khawatir lu kenapa-napa" Jawab Beny.

"Padahal kan gue udah jahat sama lu Ben"

"Jahat gimana?"

"Gue nolak lu"

"Gak papa kok.ingat ya, cinta itu gak harus memaksakan satu sama lain, gue ngerti kok" Balas Beny seraya tersenyum tulus kepada Natasha.

Bagi Natasha, Beny adalah seorang yang paling peduli dengannya. Ketika semua orang mengganggap dirinya rendah dan menjauh,Beny selalu hadir dengan sejuta senyum dan ketulusan. Tetapi, entah mengapa Natasha tidak bisa mencintai Beny sebagai seorang kekasih, ia mencintai Beny sebagai sahabat, bukan kekasih.

"Beny, lu mau kan jadi sahabat gue setelah Alexa? " Tanya Natasha.

"Mau dong, gue mau banget" Jawab Beny senang,lalu Beny mengambil sesuatu dari tas nya dan mengasihi kepada Natasha.

"Nat, gue punya sesuatu buat lu"

"Apaan tuh? Liat dong" Balas Natasha seraya melirik tangan Beny yang sedang menyembunyikan sesuatu dari-nya.

"Eitss ada syaratnya" Jawab Beny.

"Apa? Jangan susah susah lhoo"

"Enggak kok, cukup nyanyiin satu lagu buat gue, mau gak? " Balas Beny.

"Nyanyi apa? "

"Nyanyi lagu yang lu bisa aja, ntar gue request malah gak tau lagu nya"

"Mmm apa ya? Gue nyanyiin lagu tentang perasaan gue boleh gak? "

"..."

🌼

NATASHA&LATANSA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang