Bag.44

161 38 1
                                    

Natasha sudah membaik dan di perbolehkan pulang ke rumah nya. Ia sudah lebih dari 5 hari untuk beristirahat di rumah, kaki nya pun sudah bisa berjalan seperti semula, hanya saja terkadang ia terjatuh karena belum terlalu stabil.

Natasha membuka layar handphone-nya yang sudah sedari tadi berdering tiada henti.

"Kabarin Latansa gak ya? Mmm ajak ketemuan aja deh" Ucap Natasha seraya mengetik pesan untuk Latansa.

"Gue pengen ngomong sesuatu sama lu, semoga lu gak salah paham sama gue" Batin Natasha.

🌼

Natasha berpakaian rapih hari ini, ia sengaja mengikuti gaya yang di pakai Bunga, penampilan nya sedikit menor dan memakai pakaian sedikit ketat.

"Mmm bagus gak ya? Kok gue jadi kayak cabe cabe-an gini, aduhh mmm gimana ya, apa gue pake celana training aja? Aduhh jangan deh, udah lah biarin" Ucap Natasha kebingungan, ia tidak terbiasa memakai pakaian seperti ini, namun demi mendapatkan hati Latansa, Natasha rela berpakaian sesuai dengan orang yang di-cintai Latansa, Bunga.

Ia memulai memakai lipstik dan bedak yang sedikit tebal dari biasanya, di tambah pensil alis dan eye shadow untuk mempercantik wajah, lalu ia bersiap-siap untuk menemui Latansa.

"Yaa walau gue gak pantas berpakaian dan berpenampilan seperti ini" Batin Natasha.

🌼

Latansa menunggu sedikit lama, terlihat ada seseorang yang turun dari mobil hitam, dan ternyata itu adalah Natasha, ia memakai taksi online dan berpenampilan sangat berbeda.

"Hai Latansa" Ucap Natasha malu.

"Kok beda banget sih, heh! Lu tuh jelek berpenampilan begini, beda banget tau gak sih! Mau jadi cabe cabe-an pasar? " Sindir Latansa.

Tentu perkataan sadis itu membuat mata Natasha berkaca-kaca. Bagaimana tidak? Natasha yang sudah berdandan hingga menghabiskan waktu 2 jam lama-nya dan seketika di hancurkan dengan perkataan yang terlontar dari mulut Latansa.

"Latansa, gue itu mau bikin lu-"
Perkataan Natasha terpotong.

"Bikin apa? Bikin malu hah?! Lu tuh sumpah, gue malu ketemuan sama lu disini! Penampilan lu kayak badut di pinggir jalan hahaha" Perkataan pedas itu yang tentu membuat Natasha malu dan kecewa.

"Latansa, ini gue lakuin buat lu" Balas Natasha dengan terbata-bata, ia tidak bisa menahan air mata nya yang keluar dari kelopak mata nya yang tentu membuat pipi nya basah.

"Iya, buat gue malu kan?! Udah sana lu pulang! Malu malu-in aja tau gak sih! Udah sana pulang! " Latansa mendorong tubuh Natasha secara paksa agar menjauh dari dirinya.

"Latansa, lu tega banget sih sama gue?! " Bentak Natasha seraya menumpahkan seluruh air mata nya.

"Oh iya dong, lu lebih jahat dari gue! Dasar pembunuh! Lu udah bikin Adik kandung Bunga mati kan?! " Bentak Latansa tepat di depan wajah Natasha.

"Latansa, gue gak bakal sejahat itu, lu jangan percaya sama omongan bohong dari Bunga" Natasha memohon.

"Heh! Oh jadi lu mengira Bunga itu pembohong?!! Iya kan?! Heh tau diri ya! Lu lebih pembohong! Wanita pembohong! Murahan! Gak tau diri! Lelaki manapun gak ada yang mau sama perempuan pembunuh kayak lu! Paham?!! "

Tangisan Natasha semakin kuat, betapa sakit hati nya ia mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Latansa. Bahkan, ia lebih patah dari ranting yang sudah menua.

"Latansa, lu bener bener-" Ucapan Natasha terpotong.

"Lu bener bener gak punya hati!! Gak berperasaan!! " Sambung Natasha seraya berlari menjauh dari Latansa, hari itu menjadi hari yang paling menyedihkan dan menyakitkan, betapa kejam nya perkataan yang di lontarkan oleh Latansa yang membuat hati nya hancur berkeping-keping.

Seketika kepala Natasha merasa berat, ia merasakan pusing yang sangat hebat, dan seketika itu pula pandangan mulai kabur dan menghitam, dan akhirnya...

Brukkkk!!!

🌼

NATASHA&LATANSA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang