Bag.47

150 24 13
                                    


Beny segera bergegas untuk berkunjung ke rumah Latansa dan Alexa.

Dari perbandingan jarak, Beny lebih memilih untuk menemui Alexa terlebih dahulu karena lebih dekat di banding rumah Latansa.

Tok! Tok! Tok!

Beny mengetuk pintu 3 kali dan berharap Alexa ada di rumah. Tidak butuh waktu lama Alexa membukakan daun pintu dan melihat Beny dengan tatapan bingung.

"Ngapain lu kerumah gue? " Tanya Alexa.

"Ada yang harus gue omongin sama lu, ikut gue ke taman komplek" Beny menarik pergelangan tangan Alexa dengan perasaan tergesa-gesa, Alexa mengikuti arah yang di tunjukkan oleh Beny.

Alexa dan Beny segera duduk di bangku dekat ring basket. Udara nya dingin dan sejuk, membuat suasana pun menjadi dingin sedingin udara sore ini.

"Lex, gue mau lu harus baikan dan berteman lagi sama Natasha" Ucap Beny.

"Urusan-nya sama lu apa?" Tanya Alexa.

"Lex, please... Hanya itu yang membuat Natasha senang. Lu harus tau, Natasha akan dipindahkan ke Luar Negeri untuk menjalankan pengobatan Lex!! Gue takut umur nya gak akan lama lagi, tumor otak itu penyakit yang ganas" Jelas Beny.

"Hah?! Serius deh Ben gak usah bercanda gak lucu! " Balas Alexa dengan nada khawatir.

"Gue serius Lex, siapa tau dengan ini batin nya gak tersiksa seperti sebelum nya. Apa lu tau? Natasha nangis karena ucapan lu beberapa hari lalu, di tambah dengan Latansa yang selalu nyakitin batin dan fisik dia. Apa lu tega Lex? Liat sahabat sendiri lu sekarat sekarang?! Nyawa nya tinggal di ujung tanduk Lex! Gue mohon" Beny menumpahkan air mata atas kesedihan yang ia pendam selama ini, ia tidak ingin kehilangan orang yang sangat berarti di dalam hidup-nya, Beny tidak tau harus berbuat apa lagi.

"Ayo gue pengen ketemu Natasha sekarang! "

🌼

Entah mengapa perasaan nya gundah dan tidak tenang, pikiran nya hanya tertuju kepada Natasha.

"Apa gue harus ketemu sama dia? " Batin Latansa.

"Arghhh!!! Kenapa jadi gini sih!" Teriak Latansa depresi.

Ting!

Handphone milik Latansa berdering bertanda ada pesan masuk. Latansa segera membuka dan membaca pesan yang dikirim untuknya.

Bunga
Sayang, aku mau jalan jalan nih, anterin aku yuk. Oh iya aku juga mau beli tas sama sepatu yang udah jelek nih, tolong transfer ya uang nya.

Latansa
Gue sibuk.

🌼

Alexa menatap sahabat nya terbaring lemah di atas ranjang. Terlihat dari raut wajahnya yang lelah, membuat Alexa menyesali perbuatan-nya saat itu.

Natasha belum sadar hingga sore ini, Alexa dan tentu Beny sangat khawatir dan berharap ada keajaiban datang.

"Nat-tttt-tass-sha" Ucap Alexa dengan terbata-bata karena menahan air mata nya yang mengalir deras.

"Maafin gue Nat" Alexa memeluk tubuh kurus Natasha, ia menangis, betapa hancur nya melihat kondisi sahabat nya yang semakin lama semakin memburuk.

"Natasha!! Gue nyesel Nat, gue sahabat yang jahat Nat, tolong Nat bangun" Alexa tidak bisa menahan patah hati nya yang semakin menggores di lubuk hati nya yang paling dalam. Ia hanya berharap Natasha sadar dan sembuh, itu saja yang ia harapkan.

Tok! Tok! Tok!

Ada seseorang yang mengetuk pintu sebanyak 3 kali ketukan.Beny segera menghampiri dan terlihat di balik pintu,Latansa.

Beny menatap dengan tatapan bengis ke arahnya.

"Ngapain lu kesini?!!! Hah?! Mau nyakitin dia lagi?!!!!!! " Beny mengangkat kerah baju Latansa dengan segumpal tangan yang ingin ia amuk masa.

Brukkk!!!

🌼

NATASHA&LATANSA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang