Lembayung tak henti mondar-mandir sembari menggigit jari.
"Elah, lo napa, sih? Kayak setrikaan emak gue aja," keluh Aldo dengan wajah sebalnya.
Lembayung berdecak. "Ini gue lagi mikir! Ini soal ibu bos dan misteri, siapa si pemilik mobil hitam itu!"
Kenny membulatkan mata. "Jadi, lo nanggepin serius soal itu?"
"Ya, iyalah! Gue nggak mau yah ambil resiko, ini ibu bos kita lagi diincar, ya kali kita diam doang!"
"Lo bener! Gue juga nggak bakalan biarin Ibu bos celaka, dia baik banget sama kita." Koko berujar dengan raut cemas.
Keempat remaja itu berpikir keras, berusaha mencari cara agar orang itu bisa segera mereka tangkap.
Mereka akan akhiri rasa cemas ini.
"Yah! Gue ada ide, gue ada ide!", teriak Kenny heboh.
"Apaan-apaan?!", tanya Lembayung, Aldo, dan Koko serempak.
Kenny pun meminta mereka berembuk, hingga senyum mereka merekah lebar.
Misi akan siap mereka mulai!
***
"Hai, Alisa!", sapa Mehregan dengan riang saat ia berpapasan dengan gadis itu, tepat di depan kelasnya.
"Eh, kak Regan?", tanya Alisa lalu tersenyum kecil.
"Si paku payung, ada di dalam, 'kan?", yang Mehregan ragu.
Dahi Alisa tentunya mengerut bingung. "Paku....payung?"
"Maksud gue, Lembayung," ralat Mehregan cepat.
"Ohiya, tunggu yah kak aku panggilin Lembayung," ujar Alisa yang akhirnya berlalu.
Mehregan menunggu dengan tidak sabar, yang tentu saja menarik perhatian ketiga sahabatnya.
"Tumben lo ngajak kita nyari Lembayung," celetuk Alex.
"Iya, nih! Ah, apa jangan-jangan...Regan Udah jatuh cinta sama Lembayung? Kayak di sinetron, dari benci jadi cinta?", tuding Panji yang langsung disetujui oleh Fery. "Wah, iya bener!"
"Ngaco kalian!", sentak Mehregan kesal.
"Ngapain lo kesini?", tanya Lembayung saat baru saja pandangannya menangkap sosok Mehregan bersama ketiga temannya.
Mehregan langsung menarik pelan tangan Lembayung menjauhi teman-teman mereka.
"Ih, ngapain sih lo pakai nyeret gue segala?!", omel Lembayung.
Mehregan sempat menoleh ke arah teman-temannya, memastikan jika tak ada satupun dari mereka yang berjalan mendekat. "Lo udah tau solusi buat masalah mbak Nia?", bisik Mehregan.
Kepala Lembayung mengangguk. "Iya, kemarin gue sama temen-temen gue udah diskusi. Dan Kenny bakalan koordinir semuanya. Lo tinggal ikut arahan dia aja, dan jangan membantah! Kalau lo mau rencana ini berhasil."
Mehregan terdiam, dan akhirnya menyetujui perkataan Lembayung.
Keduanya pun kembali menuju ke teman-teman mereka.
"Ayo ke kelas!", ajak Mehregan pada ketiga temannya.
Selepas kepergian Mehregan dan temannya, Alisa, Meitha, dan Tyas mendekati Lembayung.
"Tadi kak Regan ngomong apa sama lo?", tanya Meitha.
Lembayung tersenyum tipis. "Nggak ada, kok. Dia cuma ngasih tau supaya gue nggak macam-macam aja. Dia mau gue kerja yang bener di rumah kakaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderlove
أدب المراهقينLembayung Kirana, pensiunan copet yang ingin membahagiakan ayah dan ibunya, mempunyai 3 sahabat, yaitu Koko, Aldo, dan Kenny yang juga sudah memutuskan untuk menjadi pensiunan copet. Suatu hari, Lembayung bertemu dengan Karnia Maheswagayatri, seoran...