35. Tugas yang Berat

29 7 0
                                        

Lembayung mengusap dagunya. Wajahnya sesekali menunjukkan ekspresi berpikir keras. Percakapan dengan Mehregan semalam menjadikannya makin pusing. Belum lagi rencana penyelidikan yang akan dijalankannya bersama Kenny.

Keduanya telah menghabiskan sate mereka. Kini pembicaraan serius itu akan segera dimulai.

"Gue harap lo bisa dan selalu sedia setiap kali gue butuh bantuan lo, apalagi ini soal mbak Nia."

Kepala Lembayung mengangguk patuh. Ia berusaha fokus dan siap mendengarkan apa yang akan disampaikan Mehregan padanya.

"Beberapa hari yang lalu gue sempat liat mbak Nia nangis."

Kedua alis Lembayung terangkat tinggi, tapi keterkejutannya itu tak membuatnya menyela ucapan Mehregan. Ia membiarkan pemuda itu menyelesaikan ucapannya. "Yang gue liat, mbak Nia nangis gara-gara mandangin benda mirip album kecil gitu . Gue sempat nerobos masuk kamarnya dan nanya langsung, tapi dia cuma bilang dia nangis karena nonton drakor. Yang gue tau, mbak Nia nggak pernah suka nonton drama apapun itu, tapi malam itu dia malah nge-drakor. "

Lembayung mengerutkan kening, dan Mehregan lalu melanjutkan ucapannya kembali. "Waktu gue keluar, dia ngintip lagi, mastiin mbak Nia emang beneran nangis karena liat drakor sedih, atau karena hal lain. Ternyata, karena benda kecil itu mbak Nia menangis."

Gadis itu sampai menahan napas. Entah kenapa, mendengar Nia menangis karena suatu hal yang belum ia ketahui sebabnya, turut memunculkan rasa nyeri itu dalam hati Lembayung. Nia adalah salah satu orang baik yang ia temukan dalam kehidupannya. Nia secara tidak langsung menjadikan Lembayung dan ketiga sahabatnya yang lain, menjadi pribadi yang lebih berharga.

Nia yang merubah Lembayung yang dulunya seorang pencopet dan maling menjadi siswa sekolah dan orang yang mau bekerja keras. Bisa dibilang, Nia berjasa atas perubahan cukup drastis dalam kepribadian Lembayung.

"Gue mau kasih dari tugas ke lo."

"Apaan?", tanya Lembayung cepat.

Mehregan terdiam sebentar. "Gue mau, lo cari tau apa isi album yang ada di kamar mbak Nia."

Jantung Lembayung mencelos seketika. Gadis itu sontak bangkit dari duduknya, menatap Mehregan tajam. "Nggak, gue nggak bakalan ngelakuin itu. Gimana bisa, gue dengan lancangnya masuk ke kamar majikan gue sendiri, dan berusaha nyari tau hal yang sifatnya pribadi?"

Mehregan ikut bangkit dari duduknya. Ia memegangi kedua pundak gadis itu, menatapnya tepat dan mengunci pandangan gadis itu. Hal itu tentu saja membuat tubuh Lembayung menegang.

"Cuma lo yang bisa ngelakuin ini. Takutnya, kalau gue yang ngelakuin mbak Nia bakalan curiga. Apalagi gue udah pernah pergokin dan nerobos masuk ke kamarnya waktu itu."

Lembayung berdecak berkali-kali. Berusaha menenangkan isi pikirannya, Lembayung membalas tatapan Mehregan dengan sangat tajam. "Iya, gue bakalan ngelakuin ini. Demi Ibu Nia."

Lembayung sadar, ini antara keberlangsungan pekerjaannya. Ketahuan sedikit saja, pekerjaannya yang akan jadi taruhannya. Bukan cuma pekerjaannya, teman-temannya ikut terancam sekarang.

Tanpa sadar, Lembayung menarik rambutnya frustasi. Pertama, ia dan Kenny sudah menyusun rencana agar bisa mengintai mobil milik Afno, ayah Alisa yang Lembayung yakini punya kemiripan dengan mobil misterius yang pernah mengintai rumah Nia. Kedua, Mehregan sudah memercayainya untuk mencari tahu isi album yang ada di kamar Nia.

Kembali mendengus, Lembayung berusaha memokuskan diri pada kedua tugas berat itu. Terlebih lagi ini soal seorang Karnia Maheswagayatri, perempuan sukses dan kaya raya. Punya sifat baik namun misterius di waktu yang bersamaan.

WonderloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang