PART 77

221 6 0
                                    

Fang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi,sebelum hari gelap dia harus ke rumah no 7 jalan Sentra timur,dia ingin memastikan siapa yg tinggal di sana ,apakah memang benar itu tempat tinggal ayah dan ibunya .

.
.
.

Balarama mempersilahkan visaka untuk masuk ke dalam rumahnya .

Dan kebetulan saat Balarama dan visaka masuk , ibunya Balarama sedang duduk santai di sofa sambil membaca buku majalah .

"Rama kau sudah pulang nak "kata ibunya Balarama yg langsung berdiri  dari duduknya .

"Ini ,"kata ibunya Balarama sambil melihat gadis yg ada di sebelah Balarama

Visaka tersenyum dengan lembut dan kemudian segera  bersalaman dengan mencium tangan ibunya Balarama .

"Tunggu sepertinya mama kenal ,tapi dimana ya"kata ibunya Balarama yg masih memperhatikan visaka .

"Namanya siapa cantik "kata ibunya Balarama bertanya pada visaka

"Visaka mama ,masa mama lupa "kata visaka sambil tersenyum pada ibunya Balarama

"ASTAGA ,visaka Danraj "kata ibunya Balarama sedikit memastikan apakah benar .

Visaka mengangguk dengan cepat  sambil tersenyum hangat pada ibunya Balarama .

Dan setelah visaka berkata seperti itu ,tanpa membuang buang waktu lagi ibunya Balarama segera memeluk gadis itu dengan erat seperti tidak ingin melepaskan visaka dari pelukannya .

"Mama sangat sangat senang bertemu denganmu sayang "kata ibunya Balarama

"Visa juga ma ,sangat sangat senang"kata visaka yg masih memeluk ibunya Balarama dengan erat

Balarama tersenyum melihat visaka sudah bisa tersenyum lagi ,tapi mukanya Balarama masih merah dan kedua telapak tangan nya  yg  terkepal kuat  akibat masih memikirkan lelaki yg sudah melukai visaka  .

.
.


Fang memandang rumah tua yg ada di depannya dengan diam ,ya rumah no 7 ,rumah tersebut pekarangannya begitu berantakan dan  juga kotor .

Banyak dedaunan berserakan di teras rumah tersebut ,dan bangunan bangunannya juga terlihat sudah sangat usang seperti tidak pernah di tinggali lagi oleh pemiliknya .

"Permisi ,"

Fang menoleh ke belakang dan melihat seorang kakak tua yg baru saja memanggilnya .

"Iya ,ada apa pak"kata fang dengan datar .

"Mohon maaf ,sedang apa di sini"kata kakek tua itu bertanya pada fang

"Oh ,saya hanya ingin tau, apakah kakek tau siapa yg menempati rumah ini "kata fang sambil menunjuk rumah yg ada di hadapannya.

"Rumah ini sudah lama sekali tidak di tinggali oleh siapa siapa ,setahu kakek rumah ini sudah lama sekali  di tinggalkan begitu saja oleh pemiliknya, dan rumah ini sudah di jual kepada orang lain ."kata kakek tua itu

"Kalau boleh tau ,siapa nama  pemilik rumah ini kek "kata fang sedikit antusias karena ingin mengetahui sekali tentang siapa pemilik rumah itu .

"Aduh ,kakek sudah lupa siapa nama nya ,setahu kakek pemiliknya itu sudah  suami istri
"Kata kakak tua itu

"Ciri cirinya kakek ,apakah kakek ingat "kata fang terus mendesak

"Pokoknya itu kalau tuan pemilik rumah ini itu mukanya tegas dan garang sementara istrinya sangat cantik ,dan rambut mereka itu sedikit keunguan nah sama seperti dirimu itu nak"kata kakek itu sambil menunjuk rambut fang

"Apakah  mereka itu seperti ini "kata fang sambil mengeluarkan selembar  foto yg ada di saku jaketnya dan menunjukkan foto itu kepada kakek tua itu .

"Ah iya ,betul ,iya ini memang benar "kata kakek tua itu

"Ternyata benar,ini tempat tinggal ayahku dulu ,tapi Sekarang mereka pindah ke mana"batin fang

"Nak bagaimana kau bisa mendapatkan foto ini ,kau keluarga mereka,lagipula kau sangat mirip sekali dengan mereka menurut ku "kata kakek itu sambil menatap fang

"Kek ,kira kira mereka pindah kemana ya "kata fang

"Itu kakek juga tidak tau nak "kata kakek tua itu dengan heran karena fang yg terus bertanya padanya .

"Kalau kakek tidak tau itu ,paling tidak kakek tau siapa yg sudah membeli rumah ini kan "kata fang dengan tajam

"Iya nak ,orang yg membeli rumah ini tinggal di daerah sini ,namanya pak Harris rumah nya no 45 "kata kakek tua itu

Tanpa banyak membuang buang waktu lagi ,fang segera meleset pergi dengan motornya dari situ ,kakek tua itu hanya memandang heran dengan kepergian fang seperti orang kesetanan .

"Anak muda zaman sekarang emang ya ,bukannya pamit atau terima kasih ,ini langsung pergi gitu saja "gerutu kakek tua itu sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

.
.
.

Roy dan vettel sedang beradu bermain game PS ,sedangkan gempa dan Pete  hanya duduk memperhatikan kedua temannya yg sesekali berteriak teriak sambil memainkan game yg sedang mereka mainkan  .

"Pete "

"Hmm"

"Jawab dong ,masa gitu doang "kata gempa

"Ada apa gempa ku  sayang"kata Pete yg langsung membuat gempa mau muntah mendengar kata kata nya .

"IHHHHH jijik,dasar Lo itu ya Pete ,gue mau nanya serius juga dari tadi "kata gempa

"Kan udah gue bilang ,sesi tanya jawab nanti kita adain nanti malem ,gue lagi nggak mood mau jawab pertanyaan pertanyaan kalian sekarang "kata Pete dengan datar

"Di kira permainan kali ,pakai ada sesi tanya jawab segala "kata gempa memandang Pete nada malas

"YUHUUUUUUU GUE MENANGGGGGGGG"

Teriakan Roy membuat gempa dan Pete menjadi kaget setengah mati karena suara teriakan keras  milik Roy ,sedangkan vettel menutup kedua telinganya karena suara temannya yg sangat  keras itu   .

"BERISIK"teriak Pete yg ada di sampingnya gempa

"Menang sih menang ,tapi nggak perlu teriak kaya gitu juga kali ,sakit nih kuping gue "kata vettel dengan kesal

"Tau ,Untung jantung gue nggak copot ,kalau copot Lo mau ganti  "kata gempa dengan tajam

"Hehe iya maaf ,lagian kan gue itu tadi nggak sengaja , repleks gays repleks "kata Roy yg masih cengegesan .

"Au ah gelap "kata vettel yg langsung duduk  di sofa  di samping Pete .

"Dari tadi Lo bilang ,au ah gelap ,au ah gelap ,nggak ada kata kata lain gitu "kata Roy

"Serah gue ,mulut gue juga ,kepala eh kenapa jadi Lo yg sewot "kata vettel

"Les bahasa dulu sama gue ,supaya bener kata kata kalau ngomong nggak salah lagi "kata gempa sedikit bercanda karena tingkah kedua temannya itu .

"Gue dukung "kata Roy sambil menunjukkan  jari jempol nya ke arah gempa

"Sialan ,"celetuk vettel

"Oh iya ,gempa di fang udah ngabarin nggak,dia bakal nginep atau nggak kesininya  "kata Pete sambil melihat ke arah gempa

"Belum ada ,lagian gue udah hubungin dia tadi ,tapi nggak di angkat angkat ,mungkin sibuk  "kata  gempa

"Tunggu aja ,nanti juga ngabarin tuh anak "kata Pete

"Emang si fang sibuk apaan sih ,"kata Roy sambil menatap ketiga temannya

"Tanya sendiri nanti sama orangnya "kata vettel



TBC

SCHOOL LOVE STORY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang