Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅇㅊ• Bunny Spㅇㅅㅇce •ㅊㅇ ______________
Soobin menghabisi waktunya dengan bersiap - siap, waktu telah menunjukan jam 08.30, ia harus segera sampai ke kampus. Jadwal pengenalan itu akan dimulai beberapa menit lagi.
Ia membuka pintu kamarnya, berlari menuju pintu utama. Hingga Yeonjun memanggilnya.
" Soobin-ah, kita bersama - sama saja. Akan menghemat pengeluaran, bukan? Lagipula kamu tak boleh kelelahan bukan? "
Ah ya, sepertinya lelaki ini sudah tahu apa penyebab dirinya memasuki dunia little-nya. Ia tersenyum menatap Yeonjun yang tengah memakai sepatunya.
" Araseo hyung-nim! Ayo berangkat bersama - sama. "
-ΔΔΔ-
Sesuai dengan perkiraan yang lebih muda disaat perjalanan dengan bus, ia akan telat. Dan benar saja, semua-nya sudah berkumpul. Ia sangat gugup sekarang. Bagaimana jika dia dihukum dihari pertamanya?
Ia mendekati pria berwajah seram dengan sorot mata tajam-nya, Soobin berharap ia tak akan kena marah. Tapi sepertinya itu tak terjadi, kini lelaki itu menatapnya tajam.
" Kau tau ini sudah jam berapa? Kau telat selama tiga puluh menit lebih. Siapa namamu? "
" Jeoneun... C-choi Soob-"
" Ya, Changbin-ah.. Mianhanda, dia ini adikku, kemarin ia sakit. Seharusnya sekarang ia tak datang, tetapi Soobin memaksa untuk masuk. " Yeonjun menggenggam tangannya, menyembunyikan Soobin dibelakang punggungnya.
Soobin menghela nafas lega, ia harus berterima kasih kepada Yeonjun setelah ini. Karena lelaki itu, ia terbebas dari hukuman. Bahkan ketua pelaksana nya— Changbin sunbae tak galak seperti tadi lagi padanya.
" Oooo Bin-ah, darimana kau mengenal Yeonjun? Sepertinya kalian bukan sekedar adik saja. Yang aku ingat Choi Yeonjun anak terakhir? " Changbin merangkul bahunya, membuat yang lebih muda tersentak hingga melepas almond uyu kesukaannya.
" Kkamjjagi-ya! Huh... Huh... Ah sunbae~ kamu membuatku terkejut... "
" Omo, mianhada! Woaah yeonjun-eun-i hu naleul igil geos-ibnida karena membuatmu terkejut? " Ia tersenyum jahil, melihat lelaki yang sedang menatap dirinya dan Soobin dengan tajam.
Itu Yeonjun, ia bahkan merusak botol soda nya karena kesal. Apa - apaan temannya itu. Asal menyentuh anak orang sembarangan. Bahkan Yeonjun belum pernah merangkul Soobin seperti itu.
Aih? Sepertinya ada yang sedang terbakar api cemburu sekarang. Apa kini kamu sudah mulai menyukai Choi Soobin, Yeonjun- ssi?
" Siapa sunbae? Memangnya Yeonjun hyung berada disekitar sini? "
" Eo? Aniya, aku hanya bergurau. Kembali lah ke kelompok mu, waktu istirahat akan habis. Kita akan memutar kampus luas ini sebentar lagi. "
Matanya membulat, apa tadi kata sunbae-nya itu? Ia? Mereka? Memutari kampus ini? Waah! Tamatlah riwayatmu Soobinnie.
Bagaimana ini? Bahkan tadi ia merasa seperti akan masuk kedalam dunia little-nya.
' naneun jug-eossda...'
Lihat saja kini, baru setengah perjalanan. Pemuda itu sudah merasa tak nyaman, ia ingin menangis. Tubuhnya kelelahan. Mengapa kampusnya ini sangat luas?
Ia terduduk sambil merengek memeluk lututnya, ah sepertinya mode little-nya sudah kembali?
" Huks... Mommy.... "
Saat sampai pada jurusan fisika, ia mengecheck kelompoknya agar tak ada yang hilang, begitu terkejutnya Changbin saat mencari Soobin didalam kelompok mereka. Pemuda manis itu tak ada. Ia tertinggal.
Ia mencari Soobin disekitaran kampus fisika, namun ia tak menepukan anak itu. Kemana Soobin? Bagaimana ini?
Sedangkan Yeonjun terkejut saat menemui Soobin dibawah pohon dengan berlutut menangis.
