ㅇㅊ• Bunny Spㅇㅅㅇce •ㅊㅇ
_______________Seperti yang ia harapkan, sudah lebih dari seminngu Binnie tak muncul, pemuda itu tersenyum puas. Hatinya semakin lama membaik, entah karena apa. Ditambah lagi saat ia bersama Yeonjun, jantungnya berdebar. Soobin sangat bahagia dan nyaman. Ia merasa terlindungi oleh lelaki yang lebih tua.
Suara - suara yang selalu ia dengar dikepalanya pun berangsur berkurang, Soobin merasa dirinya sudah tak apa. Ia senang karena bisa bebas berjalan - jalan mengamati dunia luar tanpa takut jika Binnie dan suara itu datang.
" Sudah lama sekali ya rasanya.... Haaah! Aku bahagiaaa! " Tersenyum manis mengamati pemandangan kota yang berkelap kelip karena hari ini memang sudah hampir memasuki dunia malam yang gelap gulita. Seharusnya ia langsung kembali ke rumah, pasti Yeonjun sudah khawatir dengannya. Tapi tak apa, lagipula akhir - akhir ini lelaki itu sibuk mengerjakan penelitian dengan buku tentang fisika yang ia tak ketahui berserak diatas meja.
Lelaki itu terlalu berambisius, itu juga tak boleh seharusnya. Tetapi ia siapa? Dapat mengatur Yeonjun seenaknya?
Soobin membuka kotak almond uyu nya, menyeruput pelan sambil menikmati angin sepoy - sepoy yang menerpa wajah manisnya.
" Hah, seharusnya aku mencoba hal yang lain seperti teman - teman ku dikampus. Tapi aku tak bisa meminum alkohol walaupun hanya seteguk.... Gwencanha Soobin-ah, memang bukan takdir mu mencoba hal begitu. Almond uyu saja sudah cukup.... "
Saking asyik dengan pemandangan kota diatas pembatas tangga menuju apartement dirinya dan Yeonjun, Soobin bahkan tak tahu jika lelaki yang sedang ia pikirkan kini sudah berdiri dibelakang sambil menatapnya khawatir, ia sudah melewati batas pulangnya, membuat Yeonjun cemas saja. Bahkan lelaki itu sampai lupa melepaskan kaca mata bacanya, ia hanya memakai jas hitam dan kaus oblong serta sendal rumah hitamnya.
" Ya, kamu habis darimana? "
" Omo!! Kkamjjagi-ya!" Soobin menjatuhkan susu almondnya, sungguh jantungnya hampir saja meledak! Apa Yeonjun tak bisa santai memanggilnya?
" Eo? Mian... Gwencanha Bin-ah? " Ia memegang pergelangan tangan pemuda manis itu, tak sadar wajah mereka hanya berjarak beberapa inci membuat Soobin terbelalak kaget, jantungnya kembali berdetak kencang. Pipi gembil itu memerah hingga telinga-nya.
" Soobin-ah? Kenapa? Ada yang terluka? Wajahmu memerah, neo apeuni? "
" A-ani.... Nan gwencanha h-hyungie... " Yeonjun terlihat lega, ia tersenyum manis kepada yang lebih muda. Membuatnya salah tingkah, karena jujur saja, dari jaraj sedekat ini Yeonjun yang sedang tersenyum dengan poni koma dan kaca mata itu sungguh sangat tampan.
" Yasudah, ayo masuk? Kamu akan kedinginan kalau terlalu lama diluar. " Yeonjun menggandeng tangannya, menuntun Soobin untuk masuk kedalam apartement mereka. Namun sebelum itu ia memberikan jas hitam hangat nya pada Soobin, yang lebih muda hanya diam mencoba menetralkan detak jantungnya. Bahkan sampai kedalam apartement saja pemuda itu masih terdiam.
" Apa kamu lapar? Hyung tadi membeli beberapa ayam tepung. Makanlah, ada diatas penghangat, jangan lupa mandi dulu. "
" A-araseo hyung, gumawo... "
Yeonjun kembali melanjutkan pekerjaannya, menghitung analisis numerik yang sedang ia pelajari. Membaca ulang soal yang tertera pada lembaran tugas yang diberikan gyosu-nim.
" Ah benar - benar, sepertinya si tua itu mau membunuhku. "
" Seharusnya panjang jembatan dicari dulu, lalu penggaris. Kalau begitu hasil panjang jembatan satu sentimeter? Sama dengan panjang penggaris? Wah, micheonabwa. " Untuk saat ini, Yeonjun menyesali pilihannya memilih jurusan fisika.
Sedangkan Soobin yang baru saja keluar dengan kaos putih dan celana panjang kotak - kotaknya sambil membawa kotak ayam untuk menemanis lelaki itu hanya dapat teediam mengamati Yeonjun yang fokus dengan tugasnya.
Disaat seperti ini, ia tampak sangat tampan. Terlihat seperti si jenius yang dapat menyelesaikan segala hal. Sepertinya Soobin sudah mulai menyukai Yeonjun.
" Hyungie? "
" Ya? "
" Mengapa hyungie suka dengan fisika? Sampai memilih jurusan itu? Sepertinya tugas hyungie sangat susah? " Yeonjun menutup bukunya agar dapat bertatapan langsung dengan Soobin yang sedang menikmati cemilannya.
" Entahlah? Hanya suka, sangat menyenangkan menyelesaikan masalah. "
" Apa se-menyenangkan itu? " Lelaki yang lebih tua hanya tersenyum, Soobin ini entah mengapa sangat lucu dan menggemaskan dimatanya. Mata bulat terang yang berkelap - kelip indah dengan bibir semerah ceri.
" Ani, tidak juga. Memandangi Soobin lebih sangat menyenangkan. "
Dasar Choi Yeonjun si perayu ulung, bisa saja membuat jantungnya berdebar.
-ΦΦΦ-
[] Benerkan aku gak bisa update kemarin huhuhu :(
Oh ya, anyway kalau aku beneran buat akun insta untuk ini gimana? :D
ㅇㅊ• Bunny Spㅇㅅㅇce •ㅊㅇ
_______________© prjvatelifeu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNY SPACE!
FanfictionYeonbin AU. Little space! what is little space mean? apa kamu percaya adanya little space? Peringkat tertinggi #1 dari txt-12052020