❝ 제 12 회 ❞

3.1K 432 61
                                    

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
_______________

Sudah hampir lima hari, namun Binnie masih saja mengambil alih tubuh pemuda manis jangkung itu, bukannya Yeonjun mengeluh. Tetapi perlombaannya dua hari lagi akan dilaksanakan, tentu walaupun Choi Yeonjun itu genius ia harus tetap mengulang pelajarannya. Tetapi ia masih enggan meninggalkan Soobin sendiri.

Pasalnya sehari yang lalu ia berpapasan kembali dengan lelaki tua disaat Soobin kembali berulah. Bahkan hari ini sebuah kotak ancaman datang dengan kepala kelinci yang masih berdarah - daeah dan secarik kertas bewarna merah. Untung saja dirinya bukanlah orang yang gampang panik dan penakut, Yeonjun melihat isi kertas itu yang sepertinya lelaki tua itulah yang meletakkan kotak itu pada pintu apartemen miliknya.

Binnie, bukankah menjadi anak baik itu suatu kewajiban? Appa datang membawakanmu satu hadiah lucu, jadilah anak baik. Dan datanglah kerumah kita dulu.

Ok, ini gila. Hadiah lucu apanya? Sebuah kepala berdarah - darah milik kelinci yang terlihat urat lehernya yang mencuat. Sialan, apa lelaki itu seorang psycopath?

" Yeonnie~ e-eodicceo? Ninnie scawwy... H-huggies? " Binnie merangkak dengan setelan baju tidurnya berbentuk kelinci dengan topi kelinci, ia tampak sangat menggemaskan ditambah lagi dengan mata bengkak dan puncak hidung serta pipinya yang memerah. Soobin merentangkan tangannya agar Yeonjun dapat menggendongnya.

Ia tertawa gemas, lalu menggendong dengan mudah yang lebih muda, Soobin memang terlihat bongsor. Namun Yeonjun merasa menggendong sebuah boneka teddy bear, sangat ringan baginya. Padahal porsi makan Soobin itu tak biasa. Selalu meminum susu almond dan kudapan dino nugget nya.

Yeonjun mengusap punggung sempin Soobin, yang lebih muda mengusak hidungnya pada leher Yeonjun, hembusan nafas pemuda itu terasa. Ia menahan dirinya karna sungguh! Soobin kini seperti sedang menguji iman nya saja.

" Binnie tidak ingin tidur? Yeonnie akan membacakan cerita pada-"

" D-daddy ninnie tiwwed~ cinging fwo ninnie? P-pwease? " Yeonjun mematung mendengar ucapan yang lebih muda, apa tadi katanya? D-daddy? Dia? Seorang Choi Yeonjun? Tolong sadarkan dirinya agar dapat menahan hasrat nya, karna Choi Yeonjun itu juga hanya seorang lelaki normal yang tak tahan dengan coban menggemaskan seperti Soobin ini.

Ia meletakkan tubuh Soobin pelan diatas kasurnya, merapikan poni yang lebih muda dan mengelus lembut pipi gembil kemerahan Soobin. Anak itu memeluk tubuhnya dan mengusap pipi nya pada dada bidang Yeonjun. Sedangkan Yeonjun mulai bersenandung dan menepuk lembut bokong sintal milik Soobin, hei ku ingatkan lagi. Choi Yeonjun itu hanyalah lelaki normal, tentu saja dirinya memanfaatkan moment ini. Namun ia kembali tersadar oleh kewarasannya agar tak menyentuh lebih dari itu.

BUNNY SPACE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang