❝ 제 37 회 ❞

1.8K 250 18
                                    

 ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷


Choi Yeonjun itu akhir - akhir ini sangat aneh, apalagi setelah pulang lomba itu. Ia semakin sibuk hingga lupa waktu untuk mengerjakan tugas akhirnya, Soobin selalu memarahinya apalagi jika ia sudah pulang larut malam dari perpustakaan hingga melewatkan waktu makan.

Ditambah lagi dirinya yang sangat sensitif dengan bau susu bahkan walaupun Soobin yang meminumnya ia bisa merasakan bau itu.

" Yo! Choi Yeonjun, apa kau tak terlalu giat sekali untuk menyusun penelitian mu? Ayolah, lagipula nilai mu pasti akan tinggi karna memenangkan banyak lomba. " Sosok tinggi dan berparas tampan, sahabat sedari kecil dirinya— Kim Yohan, menepuk bahu nya.

" Ya!! Sana! Kau mengganggu, bau mu busuk. "

" Ya Changbin-ah, apa aku salah dengar? Tumben sekali manusia dingin ini marah - marah seperti seorang gadis? " Ia terkejut lalu menatap sahabat kecil (pendeknya) itu, tapi serius. Seorang Yeonjun yang seperti ini baru pertama kali dalam sembilan tahun mereka berteman, Changbin mengusap dahi Yeonjun untuk memeriksa suhu tubuhnya.

" Tak panas, Yohan-ah... Tapi kenapa dia begini? Apa jiwa nya dan Soobin tertukar? "

" Kalian ini bicara apa sih?! Sudah sana! Kepalaku semakin pusing mendengar ocehan kalian. Dan juga, kalian bau sekali euh.... " Yeonjun menutup hidungnya, membuat kedua sahabatnya mengernyit, mereka memang belum mandi setelah lebih dari sembilan jam berada di kampus. Tapi barusan ia memakai parfum kok. 

" Yeonjun-ah, kau benar tak apa - apa? Pulanglah, sekarang sudah malam. Bagaimana jika Soobin mu mengamuk lagi?"

" Berarti ia tak cinta padaku, tak mengerti jika aku sedang berjuang~" Lihatlah kelakuannya, semakin aneh saja. Bahkan Yeonjun bertingkah seakan - akan ingin menangis, membuat Yohan dan Changbin bergedik ngeri melihat sahabat kelewat pintarnya yang tiba - tiba berubah menjadi idiot.

" Yohan-ah, kita memang harus menggiriknya untuk segera pulang, seluruh tugas itu sudah membunuh akal sehatnya... " Yohan mengangguk, mereka menggotong Yeonjun yang bergerak tak terima, mengerang dan menghentak - hentakan kakinya.


" Sialan! Ya!! Jangan membawaku seperti ini!! Lepas! Kalian bau!! "


Soobin hanya menghela nafas lelah, setelah kelasihnya itu di pulangkan dengan di gotong oleh kedua sahabat Yeonjun, pemuda itu langsung masuk ke dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin hanya menghela nafas lelah, setelah kelasihnya itu di pulangkan dengan di gotong oleh kedua sahabat Yeonjun, pemuda itu langsung masuk ke dalam kamarnya. Merengek karna merasakan sakit kepala dan ingin muntah. 


Ia meraba kening sang kekasih, memang terasa hangat. Benar - benar, Yeonjun ini menyebalkan. Kemarin juga ia sudah memberi pidato panjang lebar agar dirinya tak lagi melewatkan jam makan. Lihatlah sekarang, asam lambunya naik.


" Kamu memang susah diatur ya hyungie! Jangan sakit lagi~ Soobin khawatir... "

Ia duduk pada tepian kasur sang kekasih, mengusap rambut basah karna keringat milik lelaki tampan itu. Soobin sesekali mengecup pipi dan bibir Yeonjun sekilas, akhirnya memang ia bisa bergantain, kini dirinyalah yang merawat Yeonjun. Tetapi jika melihat sang kekasih yang pucat dan lemas seperti ini, ia jadi tak tega.


Soobin dengan setia tertidur sambil memeluk Yeonjun hingga pagi mendatang, namun saat ia merasakan sisi tempat tidur Yeonjun, lelaki itu sudah tak berada disana. Dengan segera Soobin langsung turun dan mencari sang kekasih.


Ia keluar dari kamarnya, lalu menemukan Yeonjun yang sedang menyiapkan sarapan dengan wajah pucat nya.


" Yeonjunnie hyung! Aiish,  kenapa tetap memasak saat sakit beginiii? Biar Soobin saja! Hyung nakal sekali!" Sang dominan hanya tersenyum membalas ucapan Soobin.


" Hyung kan sudah baik - baik saja, tadi juga hyung membuat su— ugh... " Yeonjun segera meletakkan nampan makanan itu, dan segera berlari kekamar mandi karna merasa sangat mual, bahkan kepalanya terasa seperti berputar - putar.


" Hyungie!! Hyungie kenapa? S-sudah tau sakit! Ayo ke kamar, Soobinnie akan merawat hyungie... "


Soobin membantu sang kekaaih merebahkan tubuhnya, rasanya saat melihat Yeonjun seperti ini ia ingin menangis saja. Tetapi ia tahan karna tak ingin membuat lelaki kesayangannya itu khawatir.


" Love... Aku tak apa, kan cuma asam lambung ku yang naik, jangan menangis... "


" Apanya yang tak apa! Hyungie bandel sekali! Daddy jelek! Jangan sakit - sakit! S-soobinnie... Soobinnie... Huwee! " Ia segera memeluk sang kekasih, mengusap punggung si manis sambil menenangkannya dengan kata - kata penenang.


" Iya iya maaf, aku nakal iya... Maaf ya? Maafkan Daddy, love jangan menangis. Nanti manisnya menghilang. "

" Seperti ini masih bisa gombal!! Menyebalkan!! " Yeonjun terkekeh kecil, bagaimana bisa ia tak tahan untuk tidak menggoda bayi besar nya ini. Soobin maupun Binnie masih bersifat sama.

" Iya, maaf ya love. "


-ΦΦΦ-


[] Soobin tekdung ga ya? :)
Anyway hshshs perjuangan ngebuat part mantap mantap ternyata susah juga ya:) pas dipertengahan ngebuat part itu, serius aku langsung nge renung mikirin dosa dosa ku selama bulan puasa astagfirullah :") tapi y tetep dilanjutin, beh emang ternyata setan diriku lebih nikmat 🙂✊

By the way, apa sampe soobin tekdung aja kali ya cerita ini? Panjang banget takutnya pada bosen :(

By the way, apa sampe soobin tekdung aja kali ya cerita ini? Panjang banget takutnya pada bosen :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

©prjvatelifeu.

BUNNY SPACE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang