❝ 제 21 회 ❞

2.4K 318 14
                                    

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
______________

Demi apapun Choi Yeonjun kini ingin mengumpat saja karena Min gyosu-nim yang tiba - tiba saja menghubunginya agar mengambil kelas malam. Entah bagaimana alasannya lelaki bermarga Min itu mendapat persetujuan dari atasannya untuk mengambil kelas malam selama lima hari kedepan,  yang dimana mengharuskan dirinya meninggalkan Soobin sendirian saat malam. 

Ia ingin sekali meminta bantuan pada Taehyung agar menjaga Soobin,  namun teringat jika lelaki itu malah lebih bahaya dibandingka siapapun. Fyi, dirinya masih saja menaruh rasa cemburu dengan sepupunya yang sangat dekat dengan sang kekasih.

Yeonjun menghela nafas lelah dan segera memasukkan buku - buku dan keperluannya untuk kelas malam yang akan ia hadiri sebentar lagi.

" Hyung~ benar - benar ada kelas malam? Apa tak bisa tak usah hadir saja? Soobin takut... " Ia memeluk sang dominan erat,  menempelkan pipi berisinya pada bahu Yeonjun, Soobin tak suka ditinggal Yeonjun. Benar - benar tak suka,  pasalnya ia merasa gelisah jika tidak ada kekasihnya itu. Bahkan perasaannya kini tak tenang entah mengapa.

Yeonjun memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Soobin, mengelus pipi dan puncak rambutnya dengan lembut. Ia tersenyum hangat agar sang kekasih yang tampak tak suka dengan keadaan seperti ini menjadi sedikit tenang. 

" Hanya selama lima hari, love. Tak usah khawatir, ok? Kunci semua pintu dan tutup jendela, jangan keluar kalau bisa pibtu kamarmu juga dikunci dan dihambat oleh sesuatu. Tetap hidupkan ponselmu ok? Semuanya akan baik - baik saja Bin-ah...  Gwencanha. "

" Shireo... Hyungie~ Soobinnie ikut saja ya ya ya? "

" Bin, pagi nya kamu juga ada kelas ' kan? Hanya lima hari saja sayang,  nanti kalau sudah sampai hyung hubungi,  ok? Hyung pergi dulu, love. Jangan lupa makan malam ya? " Yeonjun kembali memeluk sang kekasih dengan erat,  ia sendiri juga tak tega dirinya ingin sekali membawa Soobin untuk ikut dengannya. Kalau bisa anak itu selalu ia masukan ke dalam tas nya biar selalu bersama.

Ia terpaksa melepas pelukannya lalu bergegas untuk pergi menuju kampus nya. Demi celana dalam Kim Taehyung yang jarang lelaki itu cuci! Dirinya sudah hampir telat untuk mengikuti jam si galak Min itu. Bisa - bisa sampai disana dirinya di tatar habis - habisan dengan si pucat yang tak lebih pendek dari adik temannya yang berusia tiga belas tahun.


Soobin kembali terdiam, suasana apartemen yang sunyi ini sangat tak mengenakan, lagipula entah mengapa perasaannya belakangan ini sungguh tak enak. Dengan segera ia menutup dan mengunci pintu ataupun jendela, ia segera masuk kedalam pintu kamarnya, tak lupa membawa makanan yang sudah disiapkan oleh Yeonjun kedalam kamarnya. Tak lupa juga Soobin menganjal pintu dengan meja belajarnya. 


" C-cuma lima hari ' kan?  G-gwencanha B-binnie ya...  Semuanya akan baik - baik saja..." Ia berusaha untuk menenangkan dirinya,  ini baru hari pertama. Ia tak boleh lemah, Soobin itu sangat kuat ' kan? 

Ya, sangat kuat. Hingga di hari keempat yang penuh kejanggalan,  entahlah selama dua hari belakang tiba - tiba ada paket yang datang,  atau bel yang berbunyi. Membuat dirinya semakin takut, terkadang ia merasa terawasi entah mengapa.

Soobin kembali mengurung dirinya didalam kamar, tak lupa mengunci pintu. Namun saat ia hendak menghambat pintu masuk kamarnya seperti biasa, ia mendengar suara pintu utama yang terbuka.

Apa itu Yeonjun hyung nya? Tetapi lelaki itu sudah bilang padanya jika ia langsung pergi ke kelas malamnya setelah pergi sebentar dengan teman lamanya.

Lagi pula sangat aneh, jika Yeonjun yang tiba pasti ia memanggil namanya, bukan?  Jantungnya berdegup dengan kencang,  ia segera menghambat pintu kamarnya dengan salah satu lemari yang ada dikamarnya. 

Jantungnya semakin berdegup kencang saat mendengar suara langkah kaki yang sengaja di seret berat,  dan juga lampu ruangan utama apartemen yang sudah ia matikan tiba - tiba saja hidup. 


Soobin mengambil apapun benda tajam yang ia temukan, perasaan ini terasa tak asing. Seperti terakhir kali ia rasakan saat berumur sebelas tahun. Dimana ia bersembunyi didalam lemari ruangan baju di laboratorium praktek sekolah nya dulu. Sedangkan Sanha yang tak sempat bersembunyi tertangkap basah oleh sosok bermasker hitam dan bertopi hitam.

Sosok itu membuka maskernya, dan berjalan lambat namun terdengar mengintimidasi. Ia hanya bisa melihat kejadian itu melewati celah yang ada pada lemari. Suara berat itu terdengar jelas olehnya, tersenyum miring disaat menemukan kembarannya yang tengah meringkuk ketakutan. Ia ingin berteriak,  namun suaranya tak kunjung keluar.  Hingga ia tak sengaja membentur dinding lemari, suara gaduh yang Soobin buat mampu membuat sosok itu mengalihkan perhatiannya pada dirinya yang ada didalam lemari.


" Anak kecil, kemarilah... Bukankah ini waktunya kamu yang jaga? Kamu sudah tertang—"

' Brak! '
Kembarannya berhasil melempar kursi kayu itu hingga mengenai kepala sosok hitam itu,  hingga lelaki itu menarik pelatuk pistolnya dan menembak Sanha tepat didekat jantungnya.

Soobin menahan teriakannya saat melihat sinyal dari kembarannya itu, disaat seperti ini bisa - bisanya Sanha menyuruh dirinya untuk terdiam. Bahkan anak itu tersenyum tipis disela - sela nafas terakhirnya. Sosok itu tak sempat mendekatinya, pasalnya suara sirine polisi yang cukup nyaring terdengar mendekati ruangan mereka, lelaki itu keluar. Ia berhasil kabur dari sana. Meninggalkan dirinya yang segera berlari mendekati tubuh Sanha yang terbalut warna merah berbau anyir.


Tangannya bergetar, ia ketakutan setelah mengingat kejadian itu. Dirinya sangat takut,  dan juga merasa bersalah pada Sanha. Suara - suara itu kembali terdengar semakin kencang hingga dirinya terduduk,  ditambah juga suara yang tak asing. Terdengar tepat didepan pintu kamarnya. Suara lelaki yang selalu ia hindari dan takuti,  suara yang memukul dan membunuh kembarannya. Itu suara ayahnya sendiri.

-ΦΦΦ-

[] Demi apa aku ulang lagi publish, apa masih kosong?  Pas aku check lagi ada loh isinya T.T

T

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
________________

©prjvatelifeu.


BUNNY SPACE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang