❝ 제 33 회 ❞

1.8K 239 16
                                    

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

" Hyungie? Junnie hyung— " Ucapannya terpotong saat melihat sepasang sepatu bewarna pink yang tak pernah ia lihat selama ini, itu bukan miliknya apalagi kekasihnya. Dengan ragu ia masuk dan segera menuju ke dalam kamar Yeonjun, namun langkahnya lagi - lagi terhenti saat melihat Jihoon yang sedang mengkompres kekasihnya.

Lelaki itu tampak lebih cekatan dan penuh kasih sayang dibandingkan dirinya, Jihoon juga bahkan seseorang yang rela menemani Yeonjun saat sakit seperti ini. Dan juga Jihoon tak pernah merepoti lelaki tampan itu seperti dirinya, ia merasa tak pantas menjadi kekasihnya. Seharusnya Soobin yang berada disana merawat Yeonjun, seharusnya Soobin yang ada disana.

Ia kembali menutup pintu kamar sang kekasih, memilih untuk masuk kedalam kamar, tangisannya tak bisa ia bendung lagi. Dan juga dari banyak sahabat Yeonjun,  mengapa harus Jihoon yang berada disana? 

Sebenarnya Jihoon tau jika Soobin berada didepan pintu tadi, ia melihat siluet pemuda manis itu dari pantulan cermin dikamar Yeonjun, namun dirinya enggan memberitahu lelaki itu. Katakan ia licik, ya memang. Jihoon tak ingin mereka berbaikan, seharusnya dirinya lah yang menjadi kekasih Yeonjun. Bukan Choi Soobin yang entah mereka bertemu dimana.

" Jihoon-ah, pulanglah... Aku tak apa, letakkan saja makanannya diatas nakas, jika Soobin pulang nanti ia salah paham—"

" Perhatikan saja dirimu dulu Yeonjun-ah, kamu ini kenapa sih Soobin Soobin dan Soobin saja, kamu sedang sakit. Lagipula kekasihmu itu tak akan peduli, dia terlalu kekanak - kanakan untuk itu. " Yeonjun mendelik tak suka saat teman nya ini seakan - akan menjelek - jelekan Soobin,  memangnya ia tahu apa?

" Apa maksudmu? Kamu tak pernah mengenal dirinya, jangan berlagak mengerti dan paham dengan kekasihku, sudahlah, lebih baik kamu pulang saja. Kepalaku sakit karenamu. Dan juga, aku yakin Soobin pasti akan pulang. "

Jihoon terdiam, lagi dan lagi ia kalah dengan Yeonjun saat berusaha menjelek - jelekan Soobin, ia tak suka. Rasanya ingin sekali berteriak kepada lelaki itu jika dirinya masih menyukai Yeonjun dan menyuruh pemuda itu untuk menjauh dari Soobin.

" Ok, aku pulang. Maaf karna membuatmu semakin pusing, jangan lupa makanan mu dimakan. Aku pulang. " Ia melangkahkan kakinya keluar dari apartemen Yeonjun, lelaki itu tampak tak peduli dengannya. Ia benar - benar tak ada kesempatan lagi untuk bersama Yeonjun, namun dirinya juga tak suka jika lelaki itu bersama Soobin.

  - ΦΦΦ -

Sinar matahari sudah terbenam dan digantikan dengan gelapnya malam, namun Yeonjun masih enggan menyentuh makanan yang ditinggalkan Jihoon tadi siang, dirinya masih sibuk melihat ponselnya walaupun kepalanya terasa sangat pusing.

Bagaimana dengan keadaan Soobin? Apa kekasihnya itu sudah makan? Yeonjun benar - benar rindu dengan pemuda manis kesayangannya itu. Tanpa tahu Soobin berada didepan pintunya ragu untuk mengetuk, bagaimana jika Yeonjun sedang tertidur? Bagaimana jika dirinya mengganggu? Bahkan ia membawakan nampan berisi bubur dan segelas susu hangat untuk Yeonjun.

" Hah.... Bahkan Soobin masih belum membuka blockiran nya, apa yang aku harapkan? " Ucapan Yeonjun seakan - akan sebagai peluru yang berhasil mengenai hati Soobin, bahkan saat sakitpun Yeonjun masih memikirkannya. Ia tak seharusnya begini,  Soobin mengetuk pintu kamar kekasihnya dengan yakin.

" H-hyung... I-ini Soobin, apa boleh aku—" Pintu itu langsung saja terbuka, Yeonjun menyingkirkan nampan yang pemuda manis itu genggam lalu ia langsung memeluk tubuhnya dengan erat.

" Soobin-ah? Ini kamu? Soobin-ah, kamu tahu aku rindu, rindu sekali. Terimakasih, terima kasih sudah datang. " Air matanya mengalir dari pelupuk matanya, Soobin membalas pelukan sang kekasih dengan erat,  dirinya juga sama rindunya dengan Yeonjun. Sangat sangat rindu.

" M-mianhae hyungie... Mianhae... "

" Ani, Soobinnie tidak salah. Maafkan hyung, maaf... Jangan pergi lagi dariku, kumohon... "

" Soobinnie tak akan pergi, Soobinnie hanya ingin dengan hyungie. Maaf karna Soobin hyung jadi sakit~ " Yeonjun tersenyum dipelukan sang kekasih manisnya, rasanya seluruh sakit yang ada pada tubuhnya terangkat begitu saja. Ia bahagia, sangat bahagia. Ucapan Jihoon padanya tak benar adanya.

-ΦΦΦ-

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

©prjvatelifeu.

BUNNY SPACE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang