❝ 제 43 회 ❞

1.7K 230 17
                                    

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷


Hari - 3, masih dengan Binnie yang semakin rewel saja, entah karna faktor dirinya yang memang sedang hamil, atau memang bayi besar itu yang semakin rewel.


Yeonjun merebahkan tubuhnya lelah disamping sang kekasih yang baru saja tertidur, jam sudah menunjukan pukul dua dini hari.

Beberapa jam yang lalu, Binnie menangsi tak bisa tertidur. Dan ingin menonton film horor. Bayi besar itu memaksa dengan alasan ia tak akan ketakutan karna dirinya sudar besar, namun beberapa menit kemudian setelah mereka memutarkan film horor,  Binnie menangis hanya karna melihat scene dimana boneka perempuan itu di buang. Padahal scene horornya belum muncul sama sekali.

" Dda~ bubu anan di uwang ya? Dda p-pwomise? H-huks! "

Binnie memintanya untuk mengurutkan boneka yang ada didalam kamarnya, dan diberikan selimut dan tidur bersama di ruangan depan tv mereka. Bayi besar itu juga meminta Yeonjun untuk tidak mematikan lampu dan mengajaknya bermain bersama boneka - boneka itu, dengan alasan;


" Oneka na halus hippy! Bial nda angwyyy telus ejal - ejal Nini ma dda! "


Iyakan saja bayi besar itu, jika tidak pasti ia akan menangis kembali.



Yeonjun kembali menatap sang kekasih yang tertidur, pipi meronanya dan juga bibir merah cherry kesukaannya. Entah sudah beberapa kali ia mengatakan, Soobin itu indah dan manis.

Ia mengelus pipi merona manisnya lalu menggenggam tangan Soobin dan menciumnya sekilas.


" Gumawo, Soobin-ah. Gumawo, saranghae. " Yeonjun menyamankan tubuhnya di sebelah sang kekasih, menatapnya lekat hingga ia mengikuti Soobin ke alam mimpi.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Soobin terbangun terlebih dahulu, saat ia membuka matanya pandangannya jatuh pada sang dominan yang masih tertidur, ia mengamati pahatan sempurna milik Yeonjun.

Yeonjun sedang tertidur itu sangat manis dan juga tampan, wajah nya tampannya tak berkurang walau mata tajam sang kekasih itu tertutup.

" Apa memandangi wajahku itu menyenangkan, Soobin-ah? " Suara berat itu menginterupsi dirinya, Soobin gelagapan saat dirinya tertangkap basah sudah memperhatikan Yeonjun sedari tadi. Ia berusaha kembali menutup matanya berpura tertidur.



" Hyung tau kalau kamu sudah bangun, loh love. " Ia membuka matanya kesal, kekasihnya ini suka sekali menggoda dirinya.

" Terserah, Soobin ingin mandi dulu. Hyungie lepaskan pelukannya.. " Namun bukannya dilepaskan, Yeonjun semakin memeluk tubuhnya erat. Ia menyatukan dahi mereka berdua, bahkan sang dominan mengecup bibirnya tanpa ijin.

" Diam dulu begini, hyung rindu Soobin. "

" Tapi Soobin kan disini saja? "

" Tetap rindu. Sudah diam dulu, ini permintaan aegi. " Soobin terkekeh pelan, bagaimana bisa kekasih tampannya ini memakai calon bayi mereka sebagai alasan.

" Permintaan aegi atau papa, humm?  Nanti aegi marah loh papa, masa dituduh - tuduh sih? "


" Ani, memang benar. Ini permintaan aegi dan juga papa, jadi mama diam dulu ya? Ah terbayang, bagaimana kalau anak kita laki - laki. "

" Pasti tampan seperti Soobin! Hihihi, iya kan hyungie? " Soobin tersenyum menatapnya, Yeonjun kembali mengecup kedua pipi dan bibirnya sekilas. Tatapannya menghangat dan penuh cinta seperti biasa.


" Tampan seperti papa dong, mama kan manis. " Si manis itu merungut tak setuju, ia mencoba menatap Yeonjun dengan tajam, namun jatuhnya menjadi menggemaskan dimatanya. Soobin menangkup pipinya dengan kedua tangan lentik nan manisnya.

" Papa! Mama juga tampan! Jadi nanti adek bayi juga tampan seperti mama! "

" Mmmm mama manis, kalau mirip dengan mama seharusnya perrmpuan saja biar manis. "

" Jadi dede bayi nya kembar? "

" Semoga saja ya? " Soobin mengangguk sambil tersenyum, ia tak bisa membayangkan bagaimana nantinya jika mereka memiliki anak kembar, terlebih lagi perempuan dan laki - laki. Pasti sangat indah! 


Tapi, dirinya sedikit takut. Membayangkan saat melahirkan dan dirinya berada di ruangan operasi dengan perut besarnya yang dibedah dan penuh darah. Oh astaga! Bukankah itu akan terasa menyakitkan? Membayangkan saja ia sudah bergedik ngeri. Ditambah lagi dengan cerita - cerita menyeramkan yang pernah ia dengar dari teman - temannya saat ia memberitahu Jaemin dan Hyunjin.

Kedua sahabat kurang ajarnya itu malah membuatnya takut dengan menceritakan berbagai macam kemungkinan dan yang sangat buruk nya mungkin saja ia akan merenggang nyawa— OH TIDAK!! Soobin tak ingin begitu!! Pokoknya ini salah Hyunjin! Dasar bibir berlebih itu!!

Tanpa sadar dirinya menutup mata sambil bergeleng membuat sang kekasih terheran - heran.


" Love? Ada apa? Kenapa? "

" Eo? A-ani... " Soobin tampak gelisah, bayangan - bayangan itu masih terbayang olehnya. Membuat hatinya resah.

" Hyungie? "

" Hmm? "

" Soobin takut, tapi mau beranikan diri demi papa sama adek bayi. Jangan tinggalkan Soobin ya? "

-ΦΦΦ-

 ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅇㅊ Bunny Spㅇㅅㅇce ㅊㅇ
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

©prjvatelifeu.

BUNNY SPACE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang