lagi

1.2K 107 11
                                    

• Desember •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Desember •


Setelah mereka berkenalan, Yeonjun dan Soobin semakin dekat kian hari nya. Bahkan mereka bertukar nomor ponsel untuk saling memberi kabar, tak jarang Yeonjun menyanyikannya saat malam dan juga mengirimkan tulisan manisnya pada Soobin, membuat si manis itu tersipu malu. Jantungnya pun juga berdetak dengan kencang karna Yeonjun.


" Soobin? Selalu cepat datang ya? Oh ya- tunggu sebentar, aku punya sesuatu. "
Yeonjun merogoh sakunya, mencari gelang cantik yang semalam ia buatkan dari benang dan juga manik kayu yang ia ukir sendiri khusus untuk manisnya.


Lavender, bewarna ungu indah. Sama dengan Soobin yang sama indah nya, bajkan lebih indah menurut Yeonjun.


" I-ini apa Jun? "

" Gelang, kemarin temanku minta dibuatkan. Sekalian teringat dirimu jadi sekalian ku buatkan spesial. " Lagi lagi ia tersipu malu, Soobin menoleh kearah lain agar tak menatap mata Yeonjun.


Mereka memang berjanji untuk bertemu siang ini, rencananya Yeonjun sih ingin mengutarakan perasaannya pada Soobin. Karna sungguh! Jika terlalu lama masa pendekatan juga tak bagus, ia tak ingin dianggap tak serius dengan manis nya.


" Kita mau kemana Jun? "

" Kita jalan - jalan saja, atau kamu ingin ke pantai? " Mendengar kata pantai membuatnya semangat, sudah lama sekali ia tak kesana. Terakhir kali saat menaburkan abu sang ayah, oleh karna itu Soobin tak tertarik kesana. Tapi kini berbeda, ada Yeonjun bersamanya.


" Mau, kita kesana jalan? "

" Naik sepeda, aku sudah siapkan. " Yeonjun tersenyum manis sambil menggenggam tangan Soobin, walau tak pergi dengan mobil atau motor layaknya para remaja yang lain, karna menurut Yeonjun ini jauh lebih menyenangkan. Apalagi tak menambah polusi udara.


" Kasihan ibu pertiwi, lelah dan sakit karna banyak sekali polusi di tanah kelahirannya. " Itu kalau kata Yeonjun saat ditanya alasannya mengapa ia memilih bersepeda, terlebih lagi lebih hemat dan juga sehat bukan?


Terlebih lagi, ini sepeda kenangan sang ayah dulu. Saat masih kecil dirinya sering bersepeda dengan sepeda tua gandeng miliknya ini, menyulusuri alun - alun kota bandung yang indah tempat tinggalnya dulu.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pesisiran pantai indah dengan pasir putih dan juga air lautnya yang bewarna biru, Soobin berlari senang sambil merentangkan kedua tangannya menghirup udara segar yang menenangkan hatinya. Teringat akan sang ayah, ah rasanya ia sangat merindukan ayah nya. Jika saja beliau berada disini.


' Ayah! Kini Soobin berada disini bersama seseorang yang Soobin cintai, doa kan aku dapat bersama dengannya ya Ayah. '



" Bin, senang tidak? "


" Senang dong! Aku jadi teringat ayah ku, jika beliau masih ada pasti kini sedang tersenyum ya? "

Iya, Yeonjun juga sudah tahu tentang itu. Lucunya mereka sama sama sudah tak memiliki sosok ayah lagi, namun kenangan - kenangan manis mereka selalu disimpan dengan baik. Tanpa Soobin sadari air matanya menitih walau ia sedang tersenyum.


" Bin... Aku yakin Ayah kita berdua sedang bersama mengawasi kedua anak mereka sedang bersama. " Ia memeluk manisnya, bohong jika dirinya juga tak sedih. Bagaimanapun mereka masih termasuk remaja bukan? Masih memerlukan figur sang ayah, tapi tuhan lebih menyayangi keduanya.



' Ayah dan ayah Soobin merencanakan semua ini ya? Membuat kami saling menyempurnakan kekurangan masing - masing? Terimakasih, aku akan selau menjaganya tak usah khawatir. '


 '

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langit sudah mulai bewarna jingga, mereka masih menikmati suara deburan pantai yang menenangkan dengan saling bertautan tangan.


" Langitnya indah ya Jun? "


" Iya, indah sekali. Senja-ku. " Soobin menoleh, mendapati Yeonjun yang tersenyum sambil menatapnya. Ah ia sangat malu! Apa senja yang dikatakan Yeonjun itu adalah dirinya?


" Juun! Jangan begitu aku malu!! "


" Tersipu pun kamu tetap manis, Bin. Tak ingin jadi kekasih ku saja? " Ia termenung, jantungnya berdegup kencang. Pipinya kembali merona, ah sial! Yeonjun benar - benar membuatnya tak berkutik!


" Jadi, Soobin Abiyaksha. Ingin jadi kekasihku? Melengkapi segala kekuranganku? "


Dengan malu - malu ia mengangguk, pipinya semakin merona.



Kini mereka berdua resmi menjadi pasangan kekasih! Bukankah sangat indah dan sangat sangat berkesan?? Berawal dari pandangan pertama dan mereka saling menyadari rasa satu sama yang lain.


- ΦΦΦ -

[] Ehehehe bunny space nya besok deh aku lanjutin, soalnya hari ini ada acara keluarga 😋💗

©prjvatelifeu.

BUNNY SPACE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang